HRC akui Yamaha lebih baik

Senin, 17 Februari 2014 - 15:35 WIB
HRC akui Yamaha lebih...
HRC akui Yamaha lebih baik
A A A
Sindonews.com - Sesuai regulasi 2014, Yamaha menyewakan beberapa mesin M1 kepada tim kelas Terbuka, dan bicara urusan sasis atau rangka motor musim MotoGP 2014, Yamaha lah yang paling diunggulkan bahkan Honda sejauh ini telah gagal dalam usahanya untuk membuat mesin pabrik RC213V dan sasis yang cocok untuk diajak menikung di lintasan balap.

Strategi Yamaha untuk membuat melesat tim kelas Terbuka rupanya diakui Wakil Presiden Honda Racing Company, Shuhei Nakamoto mengatakan berdasarkan data Honda sejauh ini belum menunjukkan perbaikan dalam kecepatan sudut. Kelenturan rangka motor saat melahap tikungan Kecepatan sudut dipandang sebagai aset besar untuk saingan Yamaha YZR - M1, sedangkan kekuatan utama untuk paket HRC telah pengereman stabilitas.

" Masih Yamaha lebih baik kami berharap bahwa sasis baru Honda saat tes di Sepang akan lebih baik untuk kecepatan sudut tapi sayangnya kita masih memiliki hasil yang sama, Honda dan kita tidak pernah memiliki kinerja yang baik saat menikung," tutur Nakamoto seperti dilansir MCN, Senin (17/2).

Sementara itu, Direktur pelaksana Yamaha Factory Racing Lin Jarvis menjelaskan, yang disewakan ternyata bukan hanya mesin M1 seperti dugaan selama ini, tapi sekaligus dengan sasis dan swingarm-nya. Komponen lain macam airbox, knalpot, rem, velg dan sebagainya jadi tanggung jawab tim. Termasuk pilihan pembalap.

Musim ini tim NGM Mobile Forward Racing pakai mesin Kawasaki dengan sasis FTR dan pembalapnya Colin Edwards, eks rider Yamaha. “Kalau Yamaha tentu inginnya pembalap muda untuk tetap menjadi aset masa depan. Untuk hal ini sepenuhnya hak tim karena manajemen, operasional, dan sponsor sepenuhnya mereka pegang. Kami hanya berikan bantuan teknis di lapangan,” kata Jarvis.

Jarvis mengatakan pihaknya hanya memasok sasis pada tahun pertama saja, seterusnya NGM dan FTR berkolaborasi dengan tim teknis Yamaha. “ Soal teknologi dan power motor memang tim pabrikan lebih baik. Namun dibeberapa sirkuit dan lintasan, kontrol justru lebih penting daripada power,” tutup Jarvis.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9864 seconds (0.1#10.140)