Diduga The Jakmania, dua mobil dirusak oknum suporter

Senin, 17 Februari 2014 - 22:42 WIB
Diduga The Jakmania, dua mobil dirusak oknum suporter
Diduga The Jakmania, dua mobil dirusak oknum suporter
A A A
Sindonews.com - Dua unit mobil dirusak oknum suporter sesaat setelah pertandingan antara Pelita Bandung Raya melawan Persija Jakarta yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat berakhir.

Satu mobil Pajero Sport merah yang terparkir di area stadion mengalami pecah kaca di bagian depan dan belakang. Lebih naas, satu mobil Isuzu Panther nopol B 1337 NVL di Kampung Cigalumpit 08/03, Desa gajah Mekar Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Atau dalam radius satu kilometer dari stadion.

Tidak hanya kendaraannya saja, lima penumpang yang berada didalamnya menjadi sasaran amukan massa. Dua orang mengalami luka serius di kepala sementara tiga lainnya berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka ringan.

Roni, 40, sopir mobil tersebut mengaku kejadian bermula saat dirinya melewati kawasan stadion si Jalak Harupat. Tiba-tiba, sekelompok orang langsung menyerang tanpa alasan.

"Saya langsung dicegat, saya kabur. Karena di depan jalanan macet, mereka gak nanya dulu langsung gebukin. Teman saya kepalanya sobek dipukul pake batu. Saya diselamatkan warga sekitar," ujarnya kepada wartawan.

Selain dipukuli, barang bawaan milik Roni dan keempat temannya itu dibakar massa. Roni memaparkan, tujuannya ke Bandung untuk keperluan pekerjaan.

Dia dan keempat temannya bermaksud untuk bekerja di sebuah proyek pembangunan pesantren di kawasan Kutawaringin Kabupaten Bandung. "Dari Tangerang, mau ke pondok pesantren Addahlaniyah, mau kerja proyek. Mungkin karena plat B jadi diserang. Handphone saya dua diambil juga," jelasnya.

Atas kejadian itu Roni dan penumpang yang diamankan dirumah warga langsung dibawa ke Rumah Sakit Soreang untuk diberikan perawatan.

Sementara kondisi terakhir menurut Kapolres Bandung AKBP Jamaludin oknum suporter yang sempat menghadang sudah membubarkan diri.

"Berdasarkan pantauan di lapangan mereka sudah didorong pulang. Namun di antara mereka tidak semuanya menggunakan kendaraan pribadi. Beberapa di antaranya berjalan kaki hingga membutuhkan waktu lebih untuk kembali ke tempatnya masing-masing," kata dia.
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6176 seconds (0.1#10.140)