Fokus patahkan sayap Naga Mekes

Selasa, 18 Februari 2014 - 16:32 WIB
Fokus patahkan sayap Naga Mekes
Fokus patahkan sayap Naga Mekes
A A A
Sindonews.com - Posisi full back dianggap menjadi titik krusial bagi Persela Lamongan jelang lawatan ke Tenggarong. Menghadapi Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Kamis (20/2), Persela menilai kekuatan sayap tuan rumah paling berpotensi mendatangkan bencana.
Mitra Kukar memiliki pemain menyerang yang cepat dan bernaluri memadai di sektor sayap, yakni Zulham Zamrun dan Anindito Wahyu. Kemungkinan mereka bakal mengapit striker Herman Dzumafo atau Jajang Mulyana. Karena itu, Persela menyiapkan strategi untuk memutus mobilitas pemain sayap Naga Mekes.

Pelatih Persela Eduard Tjong memberikan briefing khusus untuk pemain bertahannya terkait situasi di pertandingan nanti. Terutama dua full back, yakni Taufik Kasrun dan Dodok Anang, yang bakal langsung berhadapan dengan sayap Mitra Kukar.

Walau kinerja keduanya sudah terlihat mapan kala membendung arus serangan sayap Persebaya, Eduard ingin mereka tampil lebih sempurna. Dia mengatakan situasi bakal berbeda karena bagaimana pun juga Persela berstatus tim tamu di Kalimantan Timur.

"Saya pelajari kekuatan Mitra dan mereka dominan menyerang melalui pinggir lapangan. Full back kami harus bekerja maksimal untuk meminimalisasi pergerakan lawan dari sayap. Mitra memiliki pemain bagus dan menjadi tantangan tersendiri bagi pemain bertahan kami," cetus Eduard Tjong.

Zulham Zamrun bakal menjadi sosok dominan di pertandingan ini. Maklum, pemain tim nasional tersebut memiliki masa lalu bersama Persela. Karir Zulham di sepakbola profesional berawal ketika direkrut pelatih Subangkit untuk membela Persela pada musim 2010-2011.

Eduard juga mengingatkan timnya agar tidak pongah setelah menghancurkan Persebaya 3-0 di laga sebelumnya. Layaknya tim tamu, Eduard sudah mengingatkan kepada armadanya soal kemungkinan tekanan bertubi-tubi dari tim berjuluk Naga Mekes.

Jika pertahanannya minimal bisa tampil seperti lawan Persebaya, pelatih asal Solo ini percaya bisa mampu mengambil angka di Tenggarong. "Secara kinerja, sampai saat ini kondisi tim siap tempur menghadapi Mitra," tegasnya.

Kendati begitu dia mengakui duel di Aji Imbut bukan pertempuran mudah. Realita bahwa Persela selalu sulit mengambil poin dari sana, menjadi referensi tersendiri. Persela dan Mitra Kukar dalam sejarah pertemuan beberapa musim terakhir, selalu kalah di Tenggarong walau pun memiliki catatan selalu menang di Lamongan.

Pada Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 silam, Persela diremukkan 3-1 kala mengunjungi Aji Imbut. Sedangkan di Lamongan, Persela menang dengan dua gol tanpa balas. Semusim ke belakang, 2011-2012, Persela juga mampu menang di kandang dengan skor 2-1, tapi kalah di Tenggarong dengan skor 2-0.

Sekilas itu bermakna faktor kandang sangat menentukan pertemuan kedua tim di ISL. Kedua kubu sama-sama memanfaatkan pertandingan kandang untuk menuai poin penuh. Akankah itu kembali terulang? Semua akan terjawab di lapangan nanti.

Yang jelas pihak Persela masih meyakini semua fakta sejarah bisa berubah di pertemuan Kamis (20/2). "Komposisi tim telah banyak mengalami perubahan. Tentu hasil terdahulu tidak bisa dijadikan patokan untuk pertandingan kali ini," tandas Eduard Tjong.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0655 seconds (0.1#10.140)
pixels