Laga pengobat luka Milan

Laga pengobat luka Milan
A
A
A
Sindonews.com - Gagal bersinar di Serie A membuat AC Milan mengalihkan prioritas mereka di ajang Liga Champions, sekaligus menjadi ajang pengobat luka. Jelang laga melawan Atletico Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (20/2) dini hari nanti, bakal menjadi ajang pembuktian Clarence Seedorf yang belum lama ini ditunjuk sebagai pelatih.
Performa buruk Milan sejak awal musim ini bahkan berujung pemecatan Massimiliano Allegri dari kursi pelatih dan memilih pelatih asal Belanda untuk menggantikannya. Meski masih tengah berjuang di posisi sembilan klasemen sementara Serie A, namun perlahan kinerja Milan semakin membaik di bawah asuhan Seedorf.
Milan terpaut 31 poin di belakang pimpinan sementara Juventus di Serie A, sebaliknya Atletico Madrid justru tengah bersinar di La Liga Spanyol. Skuat asuhan Diego Simeone membawa modal positif yakni tiga kemenangan dari empat pertandingan terakhir, sekaligus menghantarkan mereka ke posisi ketiga dengan 60 poin yang juga diraih Barcelona dan Real Madrid pada posisi satu dua.
Sementara itu penyerang Atletico, Diego Costa mengaku timnya bisa mendapatkan hasil buruk apabila meremehkan ancaman yang bisa ditimbulkan Milan. Apalagi Milan diuntungkan karena bermain di kandang (San Siro) dengan dukungan puluhan ribu fans fanatik. "Kami mengharapkan pertandingan yang sulit namun indah di San Siro," terang Costa.
Sementara itu Atletico diuntungkan apabila melihat catatan buruk Milan apabila menghadapi wakil Spanyol, sudah 13 kali klub asal Italia itu berhadapan dengan wakil dari Spanyol di Liga Champions. Namun hanya satu kali Rossoneri -julukan Milan- mencatatkan kemenangan, yakni saat membungkam Barcelona dengan skor 2-0 di San Siro pada Februari 2013 lalu. Sisanya enam kalah dan enan kali imbang.
Hasil ini tentu menjadi angin segar bagi Los Rojiblancos untuk meraih hasil maksimal. Laga nanti juga terasa bakal sangat spesial bagi Atletico, pasalnya skuat asuhan Diego Simeone itu sudah lama tidak menginjak babak knockout tepatnya pada 2008-2009 silam. Bahkan terakhir kali Atletico mampu hingga perempat final yakni 1997. Pertandingan nanti tentu bakal menjadi pembuktian kedua tim yang patut ditunggu.
Performa buruk Milan sejak awal musim ini bahkan berujung pemecatan Massimiliano Allegri dari kursi pelatih dan memilih pelatih asal Belanda untuk menggantikannya. Meski masih tengah berjuang di posisi sembilan klasemen sementara Serie A, namun perlahan kinerja Milan semakin membaik di bawah asuhan Seedorf.
Milan terpaut 31 poin di belakang pimpinan sementara Juventus di Serie A, sebaliknya Atletico Madrid justru tengah bersinar di La Liga Spanyol. Skuat asuhan Diego Simeone membawa modal positif yakni tiga kemenangan dari empat pertandingan terakhir, sekaligus menghantarkan mereka ke posisi ketiga dengan 60 poin yang juga diraih Barcelona dan Real Madrid pada posisi satu dua.
Sementara itu penyerang Atletico, Diego Costa mengaku timnya bisa mendapatkan hasil buruk apabila meremehkan ancaman yang bisa ditimbulkan Milan. Apalagi Milan diuntungkan karena bermain di kandang (San Siro) dengan dukungan puluhan ribu fans fanatik. "Kami mengharapkan pertandingan yang sulit namun indah di San Siro," terang Costa.
Sementara itu Atletico diuntungkan apabila melihat catatan buruk Milan apabila menghadapi wakil Spanyol, sudah 13 kali klub asal Italia itu berhadapan dengan wakil dari Spanyol di Liga Champions. Namun hanya satu kali Rossoneri -julukan Milan- mencatatkan kemenangan, yakni saat membungkam Barcelona dengan skor 2-0 di San Siro pada Februari 2013 lalu. Sisanya enam kalah dan enan kali imbang.
Hasil ini tentu menjadi angin segar bagi Los Rojiblancos untuk meraih hasil maksimal. Laga nanti juga terasa bakal sangat spesial bagi Atletico, pasalnya skuat asuhan Diego Simeone itu sudah lama tidak menginjak babak knockout tepatnya pada 2008-2009 silam. Bahkan terakhir kali Atletico mampu hingga perempat final yakni 1997. Pertandingan nanti tentu bakal menjadi pembuktian kedua tim yang patut ditunggu.
(akr)