Warga Bandung sesalkan larangan tonton Persib v Persija

Jum'at, 21 Februari 2014 - 09:42 WIB
Warga Bandung sesalkan...
Warga Bandung sesalkan larangan tonton Persib v Persija
A A A
Sindonews.com - Duel 'el Clasico' yang akan mempertemukan Persib Bandung vs Persija Jakarta belum jelas akan digelar di mana. Padahal sesuai jadwal, laga harusnya digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 22 Februari.

Tapi kepolisian, panpel, dan Pemkab Bandung tidak mau ambil risiko menggelar laga di Stadion Si Jalak Harupat. Itu karena beberapa hari lalu terjadi insiden di sela laga Pelita Bandung Raya (PBR) vs Persija Jakarta.

Polda Jawa Barat pun seolah 'melarang' laga digelar di stadion kebanggaan warga Kabupaten Bandung. Bukan hanya di sana, polisi bahkan merekomendasikan laga tidak digelar di Jawa Barat dengan berbagai pertimbangan.

Berbagai komentar pun bermunculan dari sejumlah warga Bandung. "Saya tidak setuju dengan pertandingan yang (direkomendasikan) di luar Jawa Barat," ujar Catur Firmansyah (30), pegawai swasta.

Rekomendasi itu justru memperlihatkan polisi seolah tidak mau susah. "Kenapa harus dilarang? Masalah rusuh atau tidak, itu tergantung kinerja polisi itu sendiri," ungkapnya.

Nunu Ibnu Chajar (21), mahasiswa PTS di Bandung, juga tidak setuju dengan jika laga nanti digelar di luar Jawa Barat. Kalaupun polisi ingin memberi efek jera bagi oknum suporter, ada cara lain yang bisa ditempuh.

"Efek jera bukan dengan tidak mengeluarkan izin, tapi bagaimana polisi menjaga agar situasi konsudif (sebelum dan sesudah pertandingan) tetap terjaga," katanya.

Dilly Erlangga (26), pegawai swasta, mengatakan soal setuju atau tidak, itu tergantung pemilik kebijakan. Tapi jika duel nanti diputuskan di luar Jawa Barat, hal serupa juga harus berlaku saat Persija jadi tuan rumah, laga jangan digelar di Jakarta.

"Kalau perlu jangan kepalang tanggung, pertandingan Persib vs Persija (dan sebaliknya) di Australia saja sekalian," sindir Dilly.

Soal perseteruan dua suporter, itu memang sulit. Sebab hal itu sudah berlangsung lama. Perseteruan keduanya juga bukan semata-mata urusan sepakbola.

Kedua suporter pun dituntut untuk dewasa. "Kalau keduanya bisa sama-sama dewasa, hal-hal negatif tidak akan terjadi," pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9913 seconds (0.1#10.140)