Momentum pembalasan
A
A
A
Sindonews.com -- Kesempatan untuk meraih tiga angka terbuka untuk Persegres Gresik United jelang laga menjamu Barito Putra di Stadion Petrokimia, Selasa (25/2). Tak sekadar mencari angka mutlak, pertandingan itu juga momentum untuk membalas kekalahan di pra musim lalu.
Dalam pertandingan ujicoba sebelum Indonesia Super League (ISL) bergulir, Barito mengalahkan Persegres di Gresik dengan skor 2-1. Tapi sekarang situasinya berbeda. Grafik performa kedua tim berbanding terbalik. Tuan rumah tengah menanjak, tim tamu terjerembab.
Barito berada di level mental terendah setelah kalah di tiga laga berturut-turut dan menjadi juru kunci klasemen ISL wilayah barat. Terakhir Laskar Antasari dikalahkan Arema Cronus di Malang pada Jumat (21/2) malam. Lebih parah, kekuatan mereka bakal tak komplit.
Bek Abanda Herman sudah pasti tidak bisa dimainkan di Gresik karena skorsing kartu merah saat lawan Arema. Tak pelak, kondisi tersebut agak menguntungkan Persegres. Paling tidak dari sisi mental dan kelengkapan tim, Laskar Joko Samudro lebih unggul.
"Barito Putra pernah mengalahkan kami dan mereka bukan tim yang jelek. Secara teknis dan mental mungkin Persegres lebih beruntung dan semoga itu bisa dimanfaatkan di lapangan. Pesan saya, jangan sampai meremehkan," ucap Agus Yuwono, Pelatih Persegres.
Agus meyakini calon lawan masih memiliki aset yang membahayakan walau ditinggal Abanda Herman. Pemain seperti Koko Lomell dan Shaka Bangura menurutnya punya kelebihan tersendiri dan hatus diantisipasi sejak dini. Agus tak percaya Barito merosot tajam hanya karena kehilangan Abanda Herman.
Tim kuning sendiri dalam situasi positif setelah mendapatkan satu angka di Palembang saat menahan imbang Sriwijaya FC 0-0. Ditambah lagi kondisi pemain semuanya siap diturunkan, termasuk top scorer tim Persegres Reza Mustofa yang beberapa hari terakhir sempat demam.
"Saya harus mengantisipasi kemungkinan bangkitnya Barito karena belum pernah memang. Mereka tentunya tak ingin malu lagi. Dalam situasi seperti itu sebuah tim bisa bermain luar biasa. Jadi kami tidak boleh bermain seadanya," imbuh pelatih asal Malang ini.
Persegres sejatinya juga mengalami naik-turun pada perjalanan awal di ISL. Rekor yang mereka torehkan di empat laga adalah seri, menang, kalah, seri. Bermain di depan publik Kota Pudak juga belum menjadi jaminan menang, karena nyatanya mereka pernah ditahan Persik Kediri di Petrokimia.
Itu sudah cukup menjadi alasan bahwa Persegres tidak bisa menepuk dada menghadapi Barito Putra. Apalagi Barito sudah membuktikan bahwa mereka bisa merepotkan Arema Cronous walau bermain dengan 10 pemain dan akhirnya kalah dua gol.
Dalam pertandingan ujicoba sebelum Indonesia Super League (ISL) bergulir, Barito mengalahkan Persegres di Gresik dengan skor 2-1. Tapi sekarang situasinya berbeda. Grafik performa kedua tim berbanding terbalik. Tuan rumah tengah menanjak, tim tamu terjerembab.
Barito berada di level mental terendah setelah kalah di tiga laga berturut-turut dan menjadi juru kunci klasemen ISL wilayah barat. Terakhir Laskar Antasari dikalahkan Arema Cronus di Malang pada Jumat (21/2) malam. Lebih parah, kekuatan mereka bakal tak komplit.
Bek Abanda Herman sudah pasti tidak bisa dimainkan di Gresik karena skorsing kartu merah saat lawan Arema. Tak pelak, kondisi tersebut agak menguntungkan Persegres. Paling tidak dari sisi mental dan kelengkapan tim, Laskar Joko Samudro lebih unggul.
"Barito Putra pernah mengalahkan kami dan mereka bukan tim yang jelek. Secara teknis dan mental mungkin Persegres lebih beruntung dan semoga itu bisa dimanfaatkan di lapangan. Pesan saya, jangan sampai meremehkan," ucap Agus Yuwono, Pelatih Persegres.
Agus meyakini calon lawan masih memiliki aset yang membahayakan walau ditinggal Abanda Herman. Pemain seperti Koko Lomell dan Shaka Bangura menurutnya punya kelebihan tersendiri dan hatus diantisipasi sejak dini. Agus tak percaya Barito merosot tajam hanya karena kehilangan Abanda Herman.
Tim kuning sendiri dalam situasi positif setelah mendapatkan satu angka di Palembang saat menahan imbang Sriwijaya FC 0-0. Ditambah lagi kondisi pemain semuanya siap diturunkan, termasuk top scorer tim Persegres Reza Mustofa yang beberapa hari terakhir sempat demam.
"Saya harus mengantisipasi kemungkinan bangkitnya Barito karena belum pernah memang. Mereka tentunya tak ingin malu lagi. Dalam situasi seperti itu sebuah tim bisa bermain luar biasa. Jadi kami tidak boleh bermain seadanya," imbuh pelatih asal Malang ini.
Persegres sejatinya juga mengalami naik-turun pada perjalanan awal di ISL. Rekor yang mereka torehkan di empat laga adalah seri, menang, kalah, seri. Bermain di depan publik Kota Pudak juga belum menjadi jaminan menang, karena nyatanya mereka pernah ditahan Persik Kediri di Petrokimia.
Itu sudah cukup menjadi alasan bahwa Persegres tidak bisa menepuk dada menghadapi Barito Putra. Apalagi Barito sudah membuktikan bahwa mereka bisa merepotkan Arema Cronous walau bermain dengan 10 pemain dan akhirnya kalah dua gol.
(wbs)