Suporter PBR bantah undang The Jak ke Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Suporter Pelita Bandung Raya (PBR) yang tergabung dalam Hooligan dan Ultras membantah telah mendatangkan The Jakmania ke Bandung saat tim yang didukungnya tampil menghadapi Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 19 Februari lalu.
Ketika itu hehadiran The Jak memicu kedatangan oknum suporter lain dan hingga terjadi kerusuhan di sekitar stadion. Hingga perusakan mobil dan penganiayaan penumpang di dalamnya.
Akibat hal itu Polda Jawa Barat tidak mengeluarkan rekomendasi laga Persib vs Persija digelar di Jawa Barat. Panpel, Polres Bandung, dan Pemkab Bandung pun menolak laga digelar di Stadion Si Jalak Harupat.
Ketua Hooligan Mochammad Rizky Triawan mengaku mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Mereka menuduh batalnya laga klasik tersebut akibat undangan dari PBR kepada suporter asal ibu kota tersebut.
"Kebanyakan kecaman itu di media sosial, lewat facebook sama twitter," ujar Rizky.
Kedatangan The Jak, ditegaskan Rizky bukan atas undangan pihaknya ataupun kelompok suporter PBR lainnya, Ultras.
"Dari kami tidak ada yang mengundang The Jak dan tidak ada komunikasi sekalipun," tegasnya.
Walaupun mereka tidak memiliki masalah dengan The Jakmania, namun Rizky tidak mengundangnya. Kekhawatiran akan terjadi bentrokan dengan Bobotoh jadi alasan suporter PBR tidak mengundang The Jak.
Mengenai hal ini, suporter PBR sudah memberi penjelasan ke bobotoh, terutama pada Viking Persib Fans Club. Kedua pihak pun sama-sama mengerti. "Mudah-mudahan setelah ada klarifikasi kita bisa lebih solid lagi," harap Rizky.
Demi menegaskan kesolidan suporter PBR dan bobotoh, akan digelar aksi damai saat laga PBR vs Persib berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, 27 April mendatang. Teknis aksi damai itu akan dibahas beberapa waktu ke depan.
"Kita nanti mau buat aksi damai. Kita ingin suasana pertandingan sepakola yang kondusif nanti," pungkasnya.
Ketika itu hehadiran The Jak memicu kedatangan oknum suporter lain dan hingga terjadi kerusuhan di sekitar stadion. Hingga perusakan mobil dan penganiayaan penumpang di dalamnya.
Akibat hal itu Polda Jawa Barat tidak mengeluarkan rekomendasi laga Persib vs Persija digelar di Jawa Barat. Panpel, Polres Bandung, dan Pemkab Bandung pun menolak laga digelar di Stadion Si Jalak Harupat.
Ketua Hooligan Mochammad Rizky Triawan mengaku mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Mereka menuduh batalnya laga klasik tersebut akibat undangan dari PBR kepada suporter asal ibu kota tersebut.
"Kebanyakan kecaman itu di media sosial, lewat facebook sama twitter," ujar Rizky.
Kedatangan The Jak, ditegaskan Rizky bukan atas undangan pihaknya ataupun kelompok suporter PBR lainnya, Ultras.
"Dari kami tidak ada yang mengundang The Jak dan tidak ada komunikasi sekalipun," tegasnya.
Walaupun mereka tidak memiliki masalah dengan The Jakmania, namun Rizky tidak mengundangnya. Kekhawatiran akan terjadi bentrokan dengan Bobotoh jadi alasan suporter PBR tidak mengundang The Jak.
Mengenai hal ini, suporter PBR sudah memberi penjelasan ke bobotoh, terutama pada Viking Persib Fans Club. Kedua pihak pun sama-sama mengerti. "Mudah-mudahan setelah ada klarifikasi kita bisa lebih solid lagi," harap Rizky.
Demi menegaskan kesolidan suporter PBR dan bobotoh, akan digelar aksi damai saat laga PBR vs Persib berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, 27 April mendatang. Teknis aksi damai itu akan dibahas beberapa waktu ke depan.
"Kita nanti mau buat aksi damai. Kita ingin suasana pertandingan sepakola yang kondusif nanti," pungkasnya.
(wbs)