Nurdin Halid buka-bukaan soal PSSI

Jum'at, 28 Februari 2014 - 09:10 WIB
Nurdin Halid buka-bukaan soal PSSI
Nurdin Halid buka-bukaan soal PSSI
A A A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid buka-bukaan soal PSSI, tak hanya itu dia pun meminta agar pengelolaan manajemen dan tim nasional tidak diintervensi kepentingan politik.

Mantan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang agak lama absen dari kancah persepakbolaan di Tanah Air, melihat saat ini, ada tanda-tanda kemajuan dunia sepak bola Tanah Air.

Hal itu tercapai setelah perbedaan sikap, ego masing-masing kubu yang sempat menggoyahkan tubuh organisasi dengan dualisme PSSI, sudah kendor.

"Sekarang PSSI telah menuju ke pelaksanaan program yang pernah dicanangkan 8 tahun silam," tegas Nurdin usai penutupan Rakernas Dekopin di Kuta, Bali, 27 Febuari 2014.

Program yang dijalankan merupakan rintisan semasa dirinya menjabat Ketum PSSI. Hampir tidak ada perubahan signifikan dan menurutnya hal itu sudah benar karena organisasi tidak boleh tergantung dengan ketua umumnya.

Kelanjutan atau konsistensi program kata dia merupakan hal penting. Keberadaan liga profesional sekarang dengan mempertahankan Badan Liga Indonesia dan Badan Tim Nasional terus berkembang.

Liga kelompok usia 19 tahun paling sangat menjanjikan karena merupakan produk pembinaan jaman dahulu lalu yang cukup bagus. Apalagi dengan pelatih nasional andal seperti Indra Sjafrie, dia meyakini bisa menggapai pentas dunia yang sempat dicanangkan Nurdin, Josef dan mantan pengurus PSSI lainnya.

"Tanda-tanda menuju pentas dunia mulai kehilahatan. pengurus harus kompak, tidak boleh ada intervensi politik, cukup saya saja yang alami, itu sangat pahit," kata Ketua Umum Dekopin itu.

Dari sisi prestasi olah raga sepak bola menurut Nurdin belum seperti yang diimpikan. Namun dari sisi pengelolaan manajemen kompetisi sekarang semakin hari semakin baik. Demikian juga dengan pengelolaan tim nasiobal sudah semakin bagus dan pemerintah memberi perhatian yang baik. "Jaman saya dahulu tidak, Menpora malah benci PSSI," tukasnya.

Semua itu merupakan peluang dan ada tantangan ada tanda-tanda bahwa prestasi dunia suatu saat akan terjadi di Indonesia Apalagi, saat ini dualimes liga juga sudah tidak ada. Munculnya dualisme itu memang sengaja diciptakan untuk merusak PSSI.

"Ini luar biasa jahat sekali, sebab merusak sistem yang sudah cenderung mapan untuk kepentingan bola," cetus petinggi Partai Golkar itu.

Mengurus bola tidak boleh dimasukki kepentingan sesaat dan syukurnya itu mati dengan sendirinya. Memang masalah itu cukup mengganggu karena perjuangannya panjang untuk menyatukan kembali.

Yang terpenting, Badan Liga Indonesia tetap jalan mampu berdiri sendiri bahkan kini ada harapan baru dengan menggandeng Televisi nasional berkelas seperti MNC TV.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0821 seconds (0.1#10.140)