Burung Sumatera efektifkan penetrasi lini tengah

Jum'at, 21 Maret 2014 - 05:51 WIB
Burung Sumatera efektifkan...
Burung Sumatera efektifkan penetrasi lini tengah
A A A
Sindonews.com - PS Kwarta menunjukkan kedigdayaannya saat mengggilas PSGL Gayo Leus dengan skor 2-0 alam uji coba di Stadion Teladan, Medan, Rabu (19/3). Dua gol kemenangan PS Kwarta diciptakan oleh Ade Rio Karo Sekali pada menit ke-53 dan Ismail di menit ke-78 melalui penalti.

PS Kwarta pun menyiapkan diri menjajal PS Bank Sumut, Sabtu (22/3) besok. Meski menang, tak membuat Manajer Pelatih Slamet Riyadi puas. Dia akan mengevaluasi seluruh lini pasukannya. Barisan tengah menjadi fokus utama evaluasi tersebut. Hal ini, menurut Slamet, barisan tengah sangat krusial bagi sebuah tim sepak bola.

Barisan inilah yang menjadi penghubung antar barisan depan dan belakang. Tak ayal, barisan tengah inilah yang mengikuti jalannya bola. Dalam hal serangan, Slamet melihat, barisan tengah terlalu cepat melakukan penetrasi ke barisan pertahanan lawan tanpa memudarkan konsentrasi pemain lawan terdahulu. Inilah yang dilihatnya dari pertandingan lawan PSGL tersebut.

''Pemain gelandang sebagai jembatan antara pemain bawah dan depan. Jadi, pemain gelandang harus bisa melihat dengan jeli waktu untuk menyerang dan cepat membantu pertahanan. Serangan yang dibangun pemain terlalu cepat ke depan dengan kreativitas bermain di sayap. Jadinya, bola crossing kurang efektif,''ungkap Slamet.

Dengan permainan anak asuhnya yang kurang sabar dan maksimal membangun serangan, sehingga dengan mudah direbut pemain lawan. Statistik pihaknya menunjukkan, tim berjuluk Burung Sumatera itu menciptakan empat peluang emas, dan hanya dua yang bisa dikonversi menjadi gol.

Tak ayal, Slamet pun menegaskan menumupuknya pekerjaan rumah dan mempertajam barisan serangan yang dihuni Oriansyah Sembiring dan Wisnu.''Untuk itu, saya harus mempertajam permainan secara organisasi dan kolektif. Pemain harus bisa menerapkan apa yang saya instruksi dan latihan-latihan yang dilakukan,''jelasnya.

Diakuinya, penerapan permainan yang diinstruksikannya, mencoba mengorganisasi bola dari kaki ke kaki. Namun, instruksi tersebut belum bisa dilakukan anak asuhnya. Slamet pun tak menyalahkan hal tersebut. Menurutnya, penampilan perdana di bawah dukungan suporter menjadi salah satu poin bila permainan tidak maksimal.

"Banyak serangan yang dibangun, peluang pun banyak yang bagus. Mungkin pemain nervous karena pertama kali tampil di Stadion Teladan dan juga dukungan dari suporter," tutur pelatih yang mengantongi lisensi C AFC itu.

Diakuinya, pemain terlalu hati-hati saat pertandingan. Akibatnya, tak banyak peluang yang dibuat oleh anak asuhnya ini. Di babak pertama diakuinya, nyaris peluang emas yang didapatkan sangat minim. pertandingan ini sangat penting.

Pasalnya, dirinya memang melihat kemampuan dan mental pemain saat melawan tim selevel.''Peluang terbaik hanya dicetak oleh Anthony melalui tendangan bebas. Namun tendangan tersebut masih melebar di pinggir lapangan," nilainya.

Di paro kedua, mantan asisten pelatih Pro Duta FC itu melakukan pergantian pemain. Anthony yang mengalami cedera di babak pertama langsung ditarik keluar yang mengantikan Fauzan. Selain itu, Suandy, Surya, dan Kiki juga diplot menggantikan pemain.

Kata Slamet, pemain di babak pertama kurang berani dan koordinasi lini tengah dan depan kurang efektif. Untuk itu, saya banyak mengantikan pemain.''Saya sudah bisa menilai permainan anak-anak. Karena saya mau melihat skuad yang tepat,''pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4351 seconds (0.1#10.24)