Terlempar dari puncak klasemen, mental penggawa Spurs anjlok

Terlempar dari puncak klasemen, mental penggawa Spurs anjlok
A
A
A
Sindonews.com- Kekalahan Indiana Pacers atas San Antonio Spurs bukan saja membuat posisinya digeser Miami Heat, namun juga membuat mental penggawa tim besutan Frank Vogel itu terganggu di sisa kompetisi NBA musim ini.
Pacers dipermalukan tamunya Spurs 103-77 dalam lanjutan NBA musim 2013-2014 di Bankers Life Fieldhouse, Indianapolis, Selasa (1/4) WIB. Bintang Spurs, Tony Parker, memberi mimpi buruk buat Roy Hibbert dkk, yang menelan kekalahan kesembilan Pacers dalam 17 laga selama bulan ini.
Selepas pertandingan, forward Pacers, Roy Hibbert, mengaku, timnya dalam kondisi sulit karena tergelincir dari puncak klasemen WIlayah Timur. Dirinya juga sedih melihat kolektivitas timnya ketika bertanding. Menurutnya, itu masih jauh dari kata memuaskan.
"Ini mengerikan, Kami sudah berada dalam posisi sulit dan bahkan kehilangan kekompakan tim. Kami punya banyak pemain bagus serta pelatih dan manajemen yang bagus, tetapi saya tetap tidak tahu," keluh Hibbert menanggapi kekalahan dari Spurs, sebagaimana dikutip Sports Mole, Selasa.
Pemain berusia 27 tahun itu, sempat melontarkan kritik dengan mengatakan bahwa timnya perlu diterapi oleh seorang psikiater, demi mengembalikan performa terbaik. Hibbert bahkan sempat menyarankan untuk memanggil dokter psikolog tim yaitu Dr Chriss Carr. "Mungkin kita semua harus pergi terapi dan bertemu Dr Carr untuk mengatasi masalah kami," tandasnya.
Pacers dipermalukan tamunya Spurs 103-77 dalam lanjutan NBA musim 2013-2014 di Bankers Life Fieldhouse, Indianapolis, Selasa (1/4) WIB. Bintang Spurs, Tony Parker, memberi mimpi buruk buat Roy Hibbert dkk, yang menelan kekalahan kesembilan Pacers dalam 17 laga selama bulan ini.
Selepas pertandingan, forward Pacers, Roy Hibbert, mengaku, timnya dalam kondisi sulit karena tergelincir dari puncak klasemen WIlayah Timur. Dirinya juga sedih melihat kolektivitas timnya ketika bertanding. Menurutnya, itu masih jauh dari kata memuaskan.
"Ini mengerikan, Kami sudah berada dalam posisi sulit dan bahkan kehilangan kekompakan tim. Kami punya banyak pemain bagus serta pelatih dan manajemen yang bagus, tetapi saya tetap tidak tahu," keluh Hibbert menanggapi kekalahan dari Spurs, sebagaimana dikutip Sports Mole, Selasa.
Pemain berusia 27 tahun itu, sempat melontarkan kritik dengan mengatakan bahwa timnya perlu diterapi oleh seorang psikiater, demi mengembalikan performa terbaik. Hibbert bahkan sempat menyarankan untuk memanggil dokter psikolog tim yaitu Dr Chriss Carr. "Mungkin kita semua harus pergi terapi dan bertemu Dr Carr untuk mengatasi masalah kami," tandasnya.
(nug)