Status tidak menentu, pelatih Persegres galau
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persegres Gresik United Agus Yuwono sedang galau. Mantan pelatih Persik Kediri itu dilanda ketidakpastian terkait kelanjutan karirnya di Stadion Petrokimia. Statusnya menjadi tidak jelas setelah manajemen membuat sejumlah keputusan yang tidak berpihak kepada dirinya.
Setidaknya dua keputusan yang membuat pelatih asal Malang tersebut gelisah. Pertama, dirinya sempat diistirahatkan dari rutinitas kepelatihan pada akhir Maret dan tidak tahu program tim. Berikutnya, dia tidak lagi mendapat jatah kamar di mes baru Persegres.
Walau keputusan tersebut kurang bersahabat, nyatanya belum ada keputusan detail dari manajemen soal statusnya. Agus belum sepenuhnya didepak dari staf kepelatihan Laskar Joko Samudro, pun manajemen tidak pernah lagi berkomunikasi dengan dirinya.
''Saya ingin ada kejelasan dari manajemen. Saya berupaya bertemu tapi tampaknya manajemen masih sibuk. Saya tunggu saja hingga April ini,''tutur Agus Yuwono.
Kendati ada keputusan janggal dari manajemen, dirinya berupaya tetap berkonsentrasi pada pembenahan tim. Baginya sebelum ada keputusan resmi soal pemberhentian sebagai pelatih, dirinya masih memiliki tanggung jawab mengawal tim. Agus sendiri tidak mau berspekulasi soal langkah manajemen tersebut dan berupaya berpikir positif terkait apa yang terjadi belakangan ini.
''Saya menganggap semua keputusan yang diambil adalah demi perbaikan tim. Sejauh ini belum ada keputusan apakah saya diberhentikan atau tidak. Karena itu saya tetap memiliki tanggung jawab kepada tim,''tambah Agus Yuwono, eks pelatih Persijap Jepara, Persik Kediri, dan Persidafon Dafonsoro.
Merekam perjalanan pelatih ini, sudah tercium ketidakharmonisan sejak memulai Indonesia Super League (ISL). Dalam proses transfer pemain pun menunjukkan Persegres tidak solid, yakni dengan adanya transfer yang tanpa sepengetahuan pelatih.
Kerenggangan pelatih dengan manajemen semakin lebar ketika Persegres belum kompetitif di lima laga ISL. Tim kesayangan Ultrasmania tersebut hanya mencatat satu kemenangan, tiga kali imbang, dan satu lagi berakhir dengan kekalahan.
Lebih jauh, Persegres di bawah asuhan Agus Yuwono sama sekali belum menunjukkan gereget. Pernah masuk semifinal East Java Tournament pada Desember 2013, kemudian babak belur di Inter Island Cup 2014 dan kalah tiga kali beruntun di fase grup.
Agus tak membantah dirinya belum memberikan prestasi menjanjikan bagi tim asal Kota Pudak. Dirinya berkeinginan membenahi performa anak asuhnya di rehat kompetisi ISL, kebetulan Persegres libur lebih sebulan dan terlama di antara kontestan ISL lainnya.
Sayang, semua tak berjalan sesuai skenario karena Agus juga sempat diistirahatkan. Manajemen menunggu hingga Agus sendiri yang memutuskan mundur? "Saya tidak tahu. Pokoknya saya harus bertemu manajemen sebelum membuat kesimpulan," tandasnya.
Sementara, tim Persegres bakal melanjutkan agenda uji coba dengan mengunjungi kandang Persekap Pasuruan. Rencananya uji coba digelar Jumat (4/4) di Pasuruan dan laga ini dimaksudkan untuk memperkuat mental bertarung Persegres di luar kandang.
Setidaknya dua keputusan yang membuat pelatih asal Malang tersebut gelisah. Pertama, dirinya sempat diistirahatkan dari rutinitas kepelatihan pada akhir Maret dan tidak tahu program tim. Berikutnya, dia tidak lagi mendapat jatah kamar di mes baru Persegres.
Walau keputusan tersebut kurang bersahabat, nyatanya belum ada keputusan detail dari manajemen soal statusnya. Agus belum sepenuhnya didepak dari staf kepelatihan Laskar Joko Samudro, pun manajemen tidak pernah lagi berkomunikasi dengan dirinya.
''Saya ingin ada kejelasan dari manajemen. Saya berupaya bertemu tapi tampaknya manajemen masih sibuk. Saya tunggu saja hingga April ini,''tutur Agus Yuwono.
Kendati ada keputusan janggal dari manajemen, dirinya berupaya tetap berkonsentrasi pada pembenahan tim. Baginya sebelum ada keputusan resmi soal pemberhentian sebagai pelatih, dirinya masih memiliki tanggung jawab mengawal tim. Agus sendiri tidak mau berspekulasi soal langkah manajemen tersebut dan berupaya berpikir positif terkait apa yang terjadi belakangan ini.
''Saya menganggap semua keputusan yang diambil adalah demi perbaikan tim. Sejauh ini belum ada keputusan apakah saya diberhentikan atau tidak. Karena itu saya tetap memiliki tanggung jawab kepada tim,''tambah Agus Yuwono, eks pelatih Persijap Jepara, Persik Kediri, dan Persidafon Dafonsoro.
Merekam perjalanan pelatih ini, sudah tercium ketidakharmonisan sejak memulai Indonesia Super League (ISL). Dalam proses transfer pemain pun menunjukkan Persegres tidak solid, yakni dengan adanya transfer yang tanpa sepengetahuan pelatih.
Kerenggangan pelatih dengan manajemen semakin lebar ketika Persegres belum kompetitif di lima laga ISL. Tim kesayangan Ultrasmania tersebut hanya mencatat satu kemenangan, tiga kali imbang, dan satu lagi berakhir dengan kekalahan.
Lebih jauh, Persegres di bawah asuhan Agus Yuwono sama sekali belum menunjukkan gereget. Pernah masuk semifinal East Java Tournament pada Desember 2013, kemudian babak belur di Inter Island Cup 2014 dan kalah tiga kali beruntun di fase grup.
Agus tak membantah dirinya belum memberikan prestasi menjanjikan bagi tim asal Kota Pudak. Dirinya berkeinginan membenahi performa anak asuhnya di rehat kompetisi ISL, kebetulan Persegres libur lebih sebulan dan terlama di antara kontestan ISL lainnya.
Sayang, semua tak berjalan sesuai skenario karena Agus juga sempat diistirahatkan. Manajemen menunggu hingga Agus sendiri yang memutuskan mundur? "Saya tidak tahu. Pokoknya saya harus bertemu manajemen sebelum membuat kesimpulan," tandasnya.
Sementara, tim Persegres bakal melanjutkan agenda uji coba dengan mengunjungi kandang Persekap Pasuruan. Rencananya uji coba digelar Jumat (4/4) di Pasuruan dan laga ini dimaksudkan untuk memperkuat mental bertarung Persegres di luar kandang.
(aww)