Bridgestone siapkan terobosan baru di Austin
A
A
A
Sindonews.com - Pemasok ban MotoGP, Bridgestone sepertinya tidak ingin tertinggal menyiapkan amunisinya jelang Grand Prix Amerika Serikat akhir pekan ini. Bridgestone seperti halnya para peserta MotoGP bakal melakukan terobosan baru terkait penggunaan ban.
Sejak kemunculan Sirkuit of the Americas (COTA) pada tahun lalu, tak sedikit pembalap yang menyebut lintasan balap motor di Austin, Amerika Serikat itu benar-benar memberikan tantangan dan paling menguras tenaga. Dengan kata lain, seluruh peserta balap tidak hanya terkonsentrasi dengan masalah kecepatan motor saja. Mereka juga bakal dipusingkan bagaimana cara menaklukan sirkuit ini.
Sirkuit yang memiliki panjang 5,5 km itu, memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Walau sirkuit ini bisa memacu kecepatan motor dengan sangat baik (tertinggi) 350 km/jam, namun masih ada sejumlah permasalahan yang harus segera dipecahkan para pembalap. Yakni bagaimana melakukan manuver saat akan menyalip pembalap di depannya.
Agar balapan di GP AS tetap menarik bagi para pecinta balap motor di seluruh dunia. Bridgestone sudah mempersiapkan 'amunisi' bagi tim Kelas Pabrikan maupun kelas Terbuka. Buat tim pabrikan seperti Movistar Yamaha dan Repsol Honda, pemasok ban tunggal MotoGP sudah menyiapkan kompon keras untuk ban belakang serta menyiapkan senyawa lembut dan menengah. Ini dilakukan agar stabilitas motor saat berada di trek lurus maupun tikungan tetap baik.
Sementara bagi tim Kelas Terbuka, Bridgestone sudah menyiapkan kompon lunak dan menengah buat ban belakang. Itu sebagaimana disampaikan Shinji Aoki. Manajer Departemen Pengembangan Ban Bridgestone Motorsport itu menjelaskan:
"Tahun ini akan menjadi kunjungan kedua ke Sirkuit Austin Amerika. Di sini, tata letak trek sudah sangat mengesankan dan cukup memberikan tantangan bagi pengembangan ban. Pasalnya COTA mempunyai kelebihan ketimbang Sirkuit lainnya, yakni memulai balapan dengan arah jarum jam yang berlawanan," katanya dilansir MotoGP, Rabu (9/4).
"Oleh karena itu, ban depan kami perlu memberikan karakteristik stabilitas dengan baik. Ban belakang juga harus memberikan dorongan yang baik saat berada dalam kecepatan lambat," tukasnya.
Sejak kemunculan Sirkuit of the Americas (COTA) pada tahun lalu, tak sedikit pembalap yang menyebut lintasan balap motor di Austin, Amerika Serikat itu benar-benar memberikan tantangan dan paling menguras tenaga. Dengan kata lain, seluruh peserta balap tidak hanya terkonsentrasi dengan masalah kecepatan motor saja. Mereka juga bakal dipusingkan bagaimana cara menaklukan sirkuit ini.
Sirkuit yang memiliki panjang 5,5 km itu, memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Walau sirkuit ini bisa memacu kecepatan motor dengan sangat baik (tertinggi) 350 km/jam, namun masih ada sejumlah permasalahan yang harus segera dipecahkan para pembalap. Yakni bagaimana melakukan manuver saat akan menyalip pembalap di depannya.
Agar balapan di GP AS tetap menarik bagi para pecinta balap motor di seluruh dunia. Bridgestone sudah mempersiapkan 'amunisi' bagi tim Kelas Pabrikan maupun kelas Terbuka. Buat tim pabrikan seperti Movistar Yamaha dan Repsol Honda, pemasok ban tunggal MotoGP sudah menyiapkan kompon keras untuk ban belakang serta menyiapkan senyawa lembut dan menengah. Ini dilakukan agar stabilitas motor saat berada di trek lurus maupun tikungan tetap baik.
Sementara bagi tim Kelas Terbuka, Bridgestone sudah menyiapkan kompon lunak dan menengah buat ban belakang. Itu sebagaimana disampaikan Shinji Aoki. Manajer Departemen Pengembangan Ban Bridgestone Motorsport itu menjelaskan:
"Tahun ini akan menjadi kunjungan kedua ke Sirkuit Austin Amerika. Di sini, tata letak trek sudah sangat mengesankan dan cukup memberikan tantangan bagi pengembangan ban. Pasalnya COTA mempunyai kelebihan ketimbang Sirkuit lainnya, yakni memulai balapan dengan arah jarum jam yang berlawanan," katanya dilansir MotoGP, Rabu (9/4).
"Oleh karena itu, ban depan kami perlu memberikan karakteristik stabilitas dengan baik. Ban belakang juga harus memberikan dorongan yang baik saat berada dalam kecepatan lambat," tukasnya.
(akr)