Persiraja bubar, kontestan DU rugi besar

Sindonews.com - Kabar bubarnya Persiraja Banda Aceh membuat peta persaingan kompetisi Divisi Utama 2014 berantakan. Tim kontestan Divisi Utama asal Sumatera Utara menyesalkan keputusan itu.

Jika ini benar-benar terjadi, maka untung dan rugi harus diterima tim-tim segrup lainnya bersama Persiraja.''Saya belum tahu kabar itu (Persiraja bubar). Kalau memang benar Persiraja bubar, PSSI yang memutuskan nasib mereka di Divisi Utama,''ungkap Pelatih PSMS Medan Kustiono.

Persiraja berada di Grup I kompetisi Divisi Utama 2014 bersama PSAP Sigli, PSBL Langsa, PSMS Medan, PS Kwarta, Pro Duta FC, PS Bintang Jaya Asahan, dan PSPS Pekan Baru. Bubarnya Persiraja menjadikan Grup I hanya berisikan 7 tim. Masing-masing tim pun hanya akan melakoni 14 pertandinan home and away. Mundurnya Persiraja pun menjadi suatu kerugian dalam hitung-hitungan poin.

Diakui mantan arsitek PSSA Asahan itu, timnya tidak ada masalah jika keputusan tersebut benar-benar diambil manajemen Persiraja Banda Aceh. Sebab, keputusan tersebut menjadikan tim di Grup I hanya menjalani partai tandang 7 pertandingan dan kandang juga 7. ''Kami tidak bisa mencampuri urusan dapur Persiraja. Kami hanya fokus pada tim sendiri. Tapi, keputusan itu menjadi berkurangnya jam pertandingan yang seharusnya dijalani pemain,''tuturnya.

Menurut Kustiono, PSSI harus segera memutuskan nasib tim berjuluk Laskar Rencong itu. Sebab, gong kompetisi yang akan dimulai, tim-tim yang menjadi lawan Persiraja bisa mengambil sikap.''PSSI harus memutuskan soal Persiraja di Divisi Utama. Apakah tetap peserta atau tidak. Tapi, sebelum ada keputusan dari PSSI, kami (PSMS) akan tetap hadir pada pertandingan lawan Persiraja. Kalau tidak hadir, belum ada keputusan PSSI jelas akan dirugikan,''pungkasnya.