UBL bungkam UNJ
A
A
A
Sindonews.com - Bigmatch panas meronai duel Universitas Budi Luhur (UBL) kontra Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di pembuka Seri II Liga Mahasiswa (LIMA) Futsal Season 2013-14 Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference. Hasilnya, armada UBL membungkam UNJ dengan kemenangan 5-3 (3-1) atas UNJ.
Kemenangan ini menempatkan UBL di puncak klasemen sementara LIMA Futsal Greater Jakarta Conference. Rudi Hernowo dkk memimpin klasemen dengan empat kemenangan tanpa terkalahkan. Sedangkan bagi UNJ, kekalahan itu menodai rekor tiga kali kemenangan di Seri I.
Bertarung di lapangan futsal Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Jumat (11/4) siang, pasukan UBL yang mengenakan jersey ungu celana hitam bermain hati-hati di awal pertandingan. Mereka tidak mau kecolongan karena UNJ yang berkostum merah-merah termasuk tim kuat dengan sama-sama mencatat rekor belum terkalahkan dalam tiga laga Seri I sebelumnya.
Mereka memainkan bola dari kaki ke kaki untuk memancing pemain UNJ keluar dari area pertahanan. Pelan tapi pasti, UBL meningkatkan tempo dengan mengandalkan kecerdikan dan agresivitas Karami. Kecepatan lari pemain bernomor punggung 4 itu mampu membuat pemain UNJ harus bertahan di awal pertandingan.
Suporter UBL bersorak ketika timnya unggul 1-0 di menit ke-3. Gol ini terjadi setelah secara cerdik mereka memanfaatkan kelengahan pemain UNJ. Gol cepat ini sempat diprotes pemain UNJ. Namun wasit bergeming pada keputusannya dengan mengesahkan gol UBL.
Dalam posisi unggul, UBL tetap menjaga irama permainan dengan memainkan zona. Sedangkan UNJ yang tertinggal bernafsu untuk membalas. Mereka menyamakan skor 1-1 melalui penalti. Tensi permainan meninggi setelah pemain UBL mencetak gol kedua yang mengubah skor 2-1.
UNJ memiliki peluang untuk menyamakan skor setelah mendapat hadiah tendangan penalti di menit ke-18. Sayang, tendangan keras Firdaus menyamping di sebelah kanan gawang UBL. Pemain UBL memperlebar keunggulan 3-1 yang bertahan hingga turun minum.
Tensi permainan langsung memanas di babak kedua. Pada menit ke-7, Mikiyad Ahlansyah memperkecil ketertinggalan UNJ setelah menaklukkan kiper UBL, Ramadhan. Tiga menit berselang, UNJ menyamakan skor melalui Firdaus.
Dalam pertandingan tersebut, wasit mengeluarkan tujuh kartu kuning dan dua kartu merah bagi kedua tim.
Empat kartu kuning diberikan kepada pemain UNJ, Ardi Nur Prasetya, Adytiya, Firdaus, dan Alhadi Bayanudin. Sedangkan kartu merah UNJ untuk kiper Reza Saputra yang mengganjal pemain UBL yang dalam posisi berpeluang mencetak gol. Kartu kuning diberikan kepada pemain UBL, yakni M Faisal. Diki Kumala Sakti diusir wasit Roman setelah menerima dua kartu kuning.
Pada menit ke-16, UBL memperbesar kemenangan 4-3. Akhirnya, Agung Pamuji mengunci kemenangan UBL dengan skor 5-3 melalui tendangan kerasnya di menit ke-18. Dalam sisa waktu 2 menit 38 detik, UNJ memforsir serangan dengan kembali memainkan skema. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil dan dipaksa menyerah 3-5.’’Pemain sudah maksimal tadi. Tidak masalah sekali kalah, kita akan cari kemenangan di laga berikutnya,’’kata pelatih UNJ Aryono Fajar seusai pertandingan.
Sementara itu, pelatih UBL Harry Setiawan menyatakan puas dengan kemenangan yang diraih Irvan Setiawan dkk. Kunci kemenangan timnya menurut Harry terletak pada semangat juang timnya yang tidak kendur selama pertandingan.''Ini hasil maksimal yang diraih pemain. Mereka menjalankan instruksi dengan bermain zona,''kata Harry.
Soal kartu yang merah yang diterima pemainnya, dia tidak mau mengomentari. Dia akan fokus menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Minggu (13/4).
Kemenangan ini menempatkan UBL di puncak klasemen sementara LIMA Futsal Greater Jakarta Conference. Rudi Hernowo dkk memimpin klasemen dengan empat kemenangan tanpa terkalahkan. Sedangkan bagi UNJ, kekalahan itu menodai rekor tiga kali kemenangan di Seri I.
Bertarung di lapangan futsal Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Jumat (11/4) siang, pasukan UBL yang mengenakan jersey ungu celana hitam bermain hati-hati di awal pertandingan. Mereka tidak mau kecolongan karena UNJ yang berkostum merah-merah termasuk tim kuat dengan sama-sama mencatat rekor belum terkalahkan dalam tiga laga Seri I sebelumnya.
Mereka memainkan bola dari kaki ke kaki untuk memancing pemain UNJ keluar dari area pertahanan. Pelan tapi pasti, UBL meningkatkan tempo dengan mengandalkan kecerdikan dan agresivitas Karami. Kecepatan lari pemain bernomor punggung 4 itu mampu membuat pemain UNJ harus bertahan di awal pertandingan.
Suporter UBL bersorak ketika timnya unggul 1-0 di menit ke-3. Gol ini terjadi setelah secara cerdik mereka memanfaatkan kelengahan pemain UNJ. Gol cepat ini sempat diprotes pemain UNJ. Namun wasit bergeming pada keputusannya dengan mengesahkan gol UBL.
Dalam posisi unggul, UBL tetap menjaga irama permainan dengan memainkan zona. Sedangkan UNJ yang tertinggal bernafsu untuk membalas. Mereka menyamakan skor 1-1 melalui penalti. Tensi permainan meninggi setelah pemain UBL mencetak gol kedua yang mengubah skor 2-1.
UNJ memiliki peluang untuk menyamakan skor setelah mendapat hadiah tendangan penalti di menit ke-18. Sayang, tendangan keras Firdaus menyamping di sebelah kanan gawang UBL. Pemain UBL memperlebar keunggulan 3-1 yang bertahan hingga turun minum.
Tensi permainan langsung memanas di babak kedua. Pada menit ke-7, Mikiyad Ahlansyah memperkecil ketertinggalan UNJ setelah menaklukkan kiper UBL, Ramadhan. Tiga menit berselang, UNJ menyamakan skor melalui Firdaus.
Dalam pertandingan tersebut, wasit mengeluarkan tujuh kartu kuning dan dua kartu merah bagi kedua tim.
Empat kartu kuning diberikan kepada pemain UNJ, Ardi Nur Prasetya, Adytiya, Firdaus, dan Alhadi Bayanudin. Sedangkan kartu merah UNJ untuk kiper Reza Saputra yang mengganjal pemain UBL yang dalam posisi berpeluang mencetak gol. Kartu kuning diberikan kepada pemain UBL, yakni M Faisal. Diki Kumala Sakti diusir wasit Roman setelah menerima dua kartu kuning.
Pada menit ke-16, UBL memperbesar kemenangan 4-3. Akhirnya, Agung Pamuji mengunci kemenangan UBL dengan skor 5-3 melalui tendangan kerasnya di menit ke-18. Dalam sisa waktu 2 menit 38 detik, UNJ memforsir serangan dengan kembali memainkan skema. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil dan dipaksa menyerah 3-5.’’Pemain sudah maksimal tadi. Tidak masalah sekali kalah, kita akan cari kemenangan di laga berikutnya,’’kata pelatih UNJ Aryono Fajar seusai pertandingan.
Sementara itu, pelatih UBL Harry Setiawan menyatakan puas dengan kemenangan yang diraih Irvan Setiawan dkk. Kunci kemenangan timnya menurut Harry terletak pada semangat juang timnya yang tidak kendur selama pertandingan.''Ini hasil maksimal yang diraih pemain. Mereka menjalankan instruksi dengan bermain zona,''kata Harry.
Soal kartu yang merah yang diterima pemainnya, dia tidak mau mengomentari. Dia akan fokus menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Minggu (13/4).
(wbs)