Pasoepati ngamuk
A
A
A
Sindonews.com - Kericuhan mewarnai pertandingan pembukaan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Tahun 2014 antara Persis Solo melawan PPSM Magelang di Stadion Manahan Kota Solo, Selasa (15/4) malam. Kericuhan terjadi akibat tim tuan rumah hanya mampu bermain imbang di kandang sendiri dengan skor 2-2.
Kericuhan bermula pada menit ke 85 ketika para superter Pasoepati di tribun timur saling ejek dengan sesama anggota Pasoepati. Setelah saling ejek kondisi tribun timur semakin memanas dan adu pukul antar suporter tidak terhindarkan. Bahkan para suporter juga saling melempar batu dan kayu ke arah tak beraturan yang menyebabkan suasana semakin kacau.
Akibat saling lempar itu beberapa supoerter harus mengalami luka di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Tidak hanya itu beberapa provokator kericuhan juga tampak menjadi bulan-bulanan suporter lain, hingga akhirnya kericuhan mampu diredam oleh Wakil Presiden Pasopatri, Ginda Ferachtriawan dan juga petugas keamanan yang berjaga di Stadion itu.
Setelah kericuhan di tribun timur selesai, para suporter di tribun barat juga menunjukkan kemarahannya. Para suporter melempari wasit dan para pemain PPSM Magelang dengan air mineral batu dan pecahan ubin. Akibat lemparan itu salah seorang pemain PPSM, Gilang Didik, mengalami luka robek di bagian jidat dan di bagian bawah mata.
Para pemain PPSM juga harus mendapatkan pengawalan ekstra dari petugas keamanan untuk keluar dari Stadion Manahan. Kericuhan akhirnya berhasil diredam setelah pihak Kepolisian dan TNI bekerja keras untuk melakukan pengamanan, dan membawa para suporter Pasoepati untuk keluar Stadion dengan tertib.
Pelatih PPSM, M Hasan, menyayangkan adanya kericuhan yang berujung pelemparan terhadap para pemainnya tersebut. Menurutnya hal itu seharusnya tidak dilakukan karena pertandingan berjalan dengan lancar. Pihaknya menyebutkan kejadian itu bakal dilaporkan kepada Komisi Disiplin PSSI untuk ditangani lebih lanjut.
“ya kita bermain dengan baik namun ternyata rekan-rekan Pasoepati tidak terima akan hal itu,” ucapnya.
Pelatih Persis Solo, Widiantoro, enggan berkomentar banyak dengan apa yang telah terjadi pada pertandingan itu. Menurutnya hasil pertandingan itu merupakan bahan evaluasi yang akan dilakukan dirinya kepada anak asuhnya. Menurutnya permainan PPSM cukup baik dan mampu menahan Feriyanto dan kawan-kawan hingga berujung dengan hasil imbang tersebut.
“Ketakutan saya akhirnya terjadi dan PPSM mampu bermaind engan luar biasa hingga menahan imbang tim kami,” tegasnya.
Sementara itu perlu diketahui, dalam pertandingabn tersebit dua gol persis Solo diciptakan melalui Kaki Andrid Wibawa pada menit ke 17 dan Feriyanto, pada menit ke 50 melalui titik putih. Sedangkan gol timtamu dicetak oleh Jefri Kurinawan pada menit ke 18 dan Mohammad Ardiansah pada menit ke 68.
Kericuhan bermula pada menit ke 85 ketika para superter Pasoepati di tribun timur saling ejek dengan sesama anggota Pasoepati. Setelah saling ejek kondisi tribun timur semakin memanas dan adu pukul antar suporter tidak terhindarkan. Bahkan para suporter juga saling melempar batu dan kayu ke arah tak beraturan yang menyebabkan suasana semakin kacau.
Akibat saling lempar itu beberapa supoerter harus mengalami luka di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Tidak hanya itu beberapa provokator kericuhan juga tampak menjadi bulan-bulanan suporter lain, hingga akhirnya kericuhan mampu diredam oleh Wakil Presiden Pasopatri, Ginda Ferachtriawan dan juga petugas keamanan yang berjaga di Stadion itu.
Setelah kericuhan di tribun timur selesai, para suporter di tribun barat juga menunjukkan kemarahannya. Para suporter melempari wasit dan para pemain PPSM Magelang dengan air mineral batu dan pecahan ubin. Akibat lemparan itu salah seorang pemain PPSM, Gilang Didik, mengalami luka robek di bagian jidat dan di bagian bawah mata.
Para pemain PPSM juga harus mendapatkan pengawalan ekstra dari petugas keamanan untuk keluar dari Stadion Manahan. Kericuhan akhirnya berhasil diredam setelah pihak Kepolisian dan TNI bekerja keras untuk melakukan pengamanan, dan membawa para suporter Pasoepati untuk keluar Stadion dengan tertib.
Pelatih PPSM, M Hasan, menyayangkan adanya kericuhan yang berujung pelemparan terhadap para pemainnya tersebut. Menurutnya hal itu seharusnya tidak dilakukan karena pertandingan berjalan dengan lancar. Pihaknya menyebutkan kejadian itu bakal dilaporkan kepada Komisi Disiplin PSSI untuk ditangani lebih lanjut.
“ya kita bermain dengan baik namun ternyata rekan-rekan Pasoepati tidak terima akan hal itu,” ucapnya.
Pelatih Persis Solo, Widiantoro, enggan berkomentar banyak dengan apa yang telah terjadi pada pertandingan itu. Menurutnya hasil pertandingan itu merupakan bahan evaluasi yang akan dilakukan dirinya kepada anak asuhnya. Menurutnya permainan PPSM cukup baik dan mampu menahan Feriyanto dan kawan-kawan hingga berujung dengan hasil imbang tersebut.
“Ketakutan saya akhirnya terjadi dan PPSM mampu bermaind engan luar biasa hingga menahan imbang tim kami,” tegasnya.
Sementara itu perlu diketahui, dalam pertandingabn tersebit dua gol persis Solo diciptakan melalui Kaki Andrid Wibawa pada menit ke 17 dan Feriyanto, pada menit ke 50 melalui titik putih. Sedangkan gol timtamu dicetak oleh Jefri Kurinawan pada menit ke 18 dan Mohammad Ardiansah pada menit ke 68.
(wbs)