Dwigol Vizcarra benamkan Persik
A
A
A
Sindonews.com - Dwigol gelandang Semen Padang Esteban Vizcarra menggagalkan tekad bangkit Persik Kediri. Dalam pertandingan di Stadion Brawijaya, Kediri, Rabu (16/4) sore, Persik kembali menelan kekalahan dengan skor tipis 1-2. Kekalahan ketiga Persik di kandang sendiri dan kelima musim ini.
Vizcarra membuat Semen Padang unggul lebih dulu di babak pertama via eksekusi pinalti di menit 29. Dia semakin membenamkan tuan rumah dengan gol kedua menit 85. Persik hanya sekadar memperkecil skor melalui aksi Dimas Galih di menit 90.
Harapan supporter Persikmania menyaksikan perbedaan performa pada timnya, ternyata hanya mimpi belaka. Tim berjuluk Macan Putih tetap tidak berbuat banyak walau berstatus tuan rumah. Eksperimen yang dilakukan pelatih pun tidak mengubah wajah tim.
Duet pelatih Hartono Ruslan-Aris Budi Sulistyo membuat kejutan dengan menurunkan formasi 4-4-2, setelah sekian lama setia dengan satu striker. Komposisi pemain pun dirombak, tidak ada nama Tamsil Sijaya, Rendi Irawan atau Fortune Udo di posisi starter.
Hasilnya? Nol besar. Persik hanya mampu mengimbangi permainan Kabau Sirah di 15 menit pertama. Selanjutnya mereka justru lebih banyak terpojok dan klimaksnya adalah keputusan wasit menunjuk titik putih karena pelanggaran pemain belakang Macan Putih.
Esteban Vizcarra yang didapuk sebagai eksekutor, sukses memerdaya kiper Wahyudi. Sampai di sini tidak ada reaksi menjanjikan dari Persik. Bahkan dalam situasi tertinggal pun tak ada perkembangan. Tetap sulit melakukan serangan dan lamban dalam antisipasi.
Kekalahan ini tentu semakin meruntuhkan kepercayaan diri pemain dan bakal sulit beranjak dari zona degradasi. Dari tujuh pertandingan Indonesia Super League (ISL), Persik hanya mengoleksi dua kali imbang dan masih di posisi buncit klasemen wilayah barat.
"Saya akui Semen Padang bermain lebih baik dan Persik tidak mampu bereaksi untuk keluar dari tekanan. Gol lawan di babak pertama membuat pemain agak drop. Kami berupaya bangkit di babak kedua tapi terlambat mencetak gol," ungkap Aris Budi Sulistyo, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Aris menyatakan, perubahan komposisi maupun formasi Persik didasarkan pada persiapan tim pada rehat ISL lalu. "Saat persiapan tim, komposisi ini berjalan bagus. Tapi memang lawan yang kami hadapi lebih tangguh dan berpengalaman," tandasnya.
Sementara, Pelatih Semen Padang Jafry Sastra sumringah dengan pencapaian timnya di Kediri. Enam poin dari dua pertandingan tandang menurutnya sangat istimewa. "Saya tentu puas dengan hasil di Kediri. Apalagi sebelumnya juga menang di Jepara (lawan Persijap)," kata Jafry.
Vizcarra membuat Semen Padang unggul lebih dulu di babak pertama via eksekusi pinalti di menit 29. Dia semakin membenamkan tuan rumah dengan gol kedua menit 85. Persik hanya sekadar memperkecil skor melalui aksi Dimas Galih di menit 90.
Harapan supporter Persikmania menyaksikan perbedaan performa pada timnya, ternyata hanya mimpi belaka. Tim berjuluk Macan Putih tetap tidak berbuat banyak walau berstatus tuan rumah. Eksperimen yang dilakukan pelatih pun tidak mengubah wajah tim.
Duet pelatih Hartono Ruslan-Aris Budi Sulistyo membuat kejutan dengan menurunkan formasi 4-4-2, setelah sekian lama setia dengan satu striker. Komposisi pemain pun dirombak, tidak ada nama Tamsil Sijaya, Rendi Irawan atau Fortune Udo di posisi starter.
Hasilnya? Nol besar. Persik hanya mampu mengimbangi permainan Kabau Sirah di 15 menit pertama. Selanjutnya mereka justru lebih banyak terpojok dan klimaksnya adalah keputusan wasit menunjuk titik putih karena pelanggaran pemain belakang Macan Putih.
Esteban Vizcarra yang didapuk sebagai eksekutor, sukses memerdaya kiper Wahyudi. Sampai di sini tidak ada reaksi menjanjikan dari Persik. Bahkan dalam situasi tertinggal pun tak ada perkembangan. Tetap sulit melakukan serangan dan lamban dalam antisipasi.
Kekalahan ini tentu semakin meruntuhkan kepercayaan diri pemain dan bakal sulit beranjak dari zona degradasi. Dari tujuh pertandingan Indonesia Super League (ISL), Persik hanya mengoleksi dua kali imbang dan masih di posisi buncit klasemen wilayah barat.
"Saya akui Semen Padang bermain lebih baik dan Persik tidak mampu bereaksi untuk keluar dari tekanan. Gol lawan di babak pertama membuat pemain agak drop. Kami berupaya bangkit di babak kedua tapi terlambat mencetak gol," ungkap Aris Budi Sulistyo, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Aris menyatakan, perubahan komposisi maupun formasi Persik didasarkan pada persiapan tim pada rehat ISL lalu. "Saat persiapan tim, komposisi ini berjalan bagus. Tapi memang lawan yang kami hadapi lebih tangguh dan berpengalaman," tandasnya.
Sementara, Pelatih Semen Padang Jafry Sastra sumringah dengan pencapaian timnya di Kediri. Enam poin dari dua pertandingan tandang menurutnya sangat istimewa. "Saya tentu puas dengan hasil di Kediri. Apalagi sebelumnya juga menang di Jepara (lawan Persijap)," kata Jafry.
(akr)