Seleksi pemain, PSSI Jateng siap gelar turnamen
A
A
A
Sindonews.com – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng akan menggelar turnamen untuk menyeleksi pemain yang akan disiapkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja, pada November mendatang di Provinsi Jawa Timur. PSSI juga masih menunggu koordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Jateng, terkait dengan rencana digelarnya turnamen tersebut.
Ketua Asprov PSSI Jateng Johar Lin Eng mengatakan, Dinpora pada akhir pekan lalu masih berada di Batam, untuk menghadiri sosialisasi PON Remaja sehingga pihaknya belum bisa melakukan koordinasi. Setelah sosialisasi tersebut, PSSI akan segera membahas persiapan pembentukan tim.
“Mungkin Senin (21/4), baru kita bahas dengan Dinpora. Ini terkait dengan ketentuan batasan usia dan jumlah pemain yang akan dipilih,” kata Johar, kemarin.
Menurut Johar, informasi yang diterimanya batasan usia pemain maksimal 15 tahun. Pihaknya tidak bisa menggunakan pemain Pra PON karena usianya sudah lebih dari 20 tahun. Untuk menjaring pemain, akan dilakukan dengan cara menggelar turnamen. “Seleksinya berupa turnamen,” jelasnya.
Pihaknya mendukung even tersebut karena bisa menjadi ajang untuk mencari bibit-bibit baru pemain sepak bola asal Jawa Tengah. Selain sepak bola, PON Remaja juga mempertandingan cabang olahraga olimpics seperti taekwondo, atletik, renang, panahan, bulu tangkis dan lainnya.
Pelaksana Tugas (PLT) Ketua KONI Jateng Hartono bertekad untuk memberangkatkan 15 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam PON Remaja. Kendati belum memiliki anggaran, KONI akan mengajukan dana dalam APBD Perubahan Provinsi Jateng 2014.
“Gambarannya sekitar Rp3,5 miliar. Itu untuk pelatihan, pemberangkatan dan pemulangan serta akomodasi,” kata Hartono.
Untuk mengetahui kebutuhan pasti untuk persiapan PON Remaja, KONI Jateng akan mengundang pengurus provinsi di masing-masing cabang olahraga. Selain membicarakan soal kebutuhan dana, juga dalam pertemuan tersebut untuk memastikan berapa atlet yang akan diberangkatkan dari masing-masing cabor.
Ketua Asprov PSSI Jateng Johar Lin Eng mengatakan, Dinpora pada akhir pekan lalu masih berada di Batam, untuk menghadiri sosialisasi PON Remaja sehingga pihaknya belum bisa melakukan koordinasi. Setelah sosialisasi tersebut, PSSI akan segera membahas persiapan pembentukan tim.
“Mungkin Senin (21/4), baru kita bahas dengan Dinpora. Ini terkait dengan ketentuan batasan usia dan jumlah pemain yang akan dipilih,” kata Johar, kemarin.
Menurut Johar, informasi yang diterimanya batasan usia pemain maksimal 15 tahun. Pihaknya tidak bisa menggunakan pemain Pra PON karena usianya sudah lebih dari 20 tahun. Untuk menjaring pemain, akan dilakukan dengan cara menggelar turnamen. “Seleksinya berupa turnamen,” jelasnya.
Pihaknya mendukung even tersebut karena bisa menjadi ajang untuk mencari bibit-bibit baru pemain sepak bola asal Jawa Tengah. Selain sepak bola, PON Remaja juga mempertandingan cabang olahraga olimpics seperti taekwondo, atletik, renang, panahan, bulu tangkis dan lainnya.
Pelaksana Tugas (PLT) Ketua KONI Jateng Hartono bertekad untuk memberangkatkan 15 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam PON Remaja. Kendati belum memiliki anggaran, KONI akan mengajukan dana dalam APBD Perubahan Provinsi Jateng 2014.
“Gambarannya sekitar Rp3,5 miliar. Itu untuk pelatihan, pemberangkatan dan pemulangan serta akomodasi,” kata Hartono.
Untuk mengetahui kebutuhan pasti untuk persiapan PON Remaja, KONI Jateng akan mengundang pengurus provinsi di masing-masing cabang olahraga. Selain membicarakan soal kebutuhan dana, juga dalam pertemuan tersebut untuk memastikan berapa atlet yang akan diberangkatkan dari masing-masing cabor.
(wbs)