Debut buruk Alfredo Vera
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih anyar Persegres Gresik United Alfredo Vera menjalani debut muram bersama tim barunya. Menjamu Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Petrokimia, Rabu (23/4) sore, Persegres hanya mendapat sebiji angka menyusul hasil seri 0-0.
Persegres sejatinya bertekad bangkit setelah match day sebelumnya dihantam Persib Bandung. Apalagi PBR juga sedang murung setelah remuk redam kalah di Malang. Tapi keuntungan sebagai tuan rumah tidak mampu dimanfaatkan Laskar Joko Samudro.
Bahkan Persegres sempat bermain dengan 10 orang setelah Jimmy Suparno diacungi kartu kuning kedua pada 15 menit sebelum usai pertandingan. Kedatangan Alfredo sehari sebelum pertandingan pun gagal memberikan efek signifikan untuk tim.
Kedua kubu bermain imbang bukan hanya dari papan skor, tapi juga jalannya pertandingan. Peluang terbaik tuan rumah ada di babak kedua ketika sepakan Elthon Maran membentur gawang PBR. Selain itu peluang bisa digagalkan kiper PBR Dennis Romanovs.
PBR sendiri sendiri bukannya tanpa peluang, karena nyatanya mampu mengancam jala Sukasto Efendi via Musafri dan Gaston Castano. Bagi PBR, hasil imbang sudah cukup bagus karena pelatih Dejan Antonic sejak semula menargetkan satu angka.
"Sebenarnya ada momentum ketika pemain Persegres mendapat kartu merah. Tapi kami tidak bisa memanfaatkan itu. Bagi kami satu poin sudah cukup karena pertandingan di Jawa Timur relatif berat," kata Pelatih PBR Dejan Antonic selepas laga.
Dengan kondisi yang pincang karena tanpa diperkuat Boban Nicolic yang terkena kartu merah di Malang, Dejan bisa tersenyum melihat perlawanan timnya. Walau hanya mengincar satu angka, sebenarnya mereka punya potensi untuk memenangi laga.
Sementara pelatih anyar Persegres Alfrefo Vera menyebut timnya masih terpengaruh efek kekalahan dari Persib tempo hari. Menurutnya pemain kurang tenang dalam mengambil keputusan, sehingga banyak serangan sekaligus kesempatan yang terbuang.
"Saya akan mengevaluasi lagi kelemahan sore ini. Sebenarnya tim sudah bermain cukup bagus, tapi tidak efektif. Apalagi kami harus kehilangan pemain di saat penting, yakni ketika permainan tim sudah berkembang di babak kedua," ungkap Alfredo.
Persegres sejatinya bertekad bangkit setelah match day sebelumnya dihantam Persib Bandung. Apalagi PBR juga sedang murung setelah remuk redam kalah di Malang. Tapi keuntungan sebagai tuan rumah tidak mampu dimanfaatkan Laskar Joko Samudro.
Bahkan Persegres sempat bermain dengan 10 orang setelah Jimmy Suparno diacungi kartu kuning kedua pada 15 menit sebelum usai pertandingan. Kedatangan Alfredo sehari sebelum pertandingan pun gagal memberikan efek signifikan untuk tim.
Kedua kubu bermain imbang bukan hanya dari papan skor, tapi juga jalannya pertandingan. Peluang terbaik tuan rumah ada di babak kedua ketika sepakan Elthon Maran membentur gawang PBR. Selain itu peluang bisa digagalkan kiper PBR Dennis Romanovs.
PBR sendiri sendiri bukannya tanpa peluang, karena nyatanya mampu mengancam jala Sukasto Efendi via Musafri dan Gaston Castano. Bagi PBR, hasil imbang sudah cukup bagus karena pelatih Dejan Antonic sejak semula menargetkan satu angka.
"Sebenarnya ada momentum ketika pemain Persegres mendapat kartu merah. Tapi kami tidak bisa memanfaatkan itu. Bagi kami satu poin sudah cukup karena pertandingan di Jawa Timur relatif berat," kata Pelatih PBR Dejan Antonic selepas laga.
Dengan kondisi yang pincang karena tanpa diperkuat Boban Nicolic yang terkena kartu merah di Malang, Dejan bisa tersenyum melihat perlawanan timnya. Walau hanya mengincar satu angka, sebenarnya mereka punya potensi untuk memenangi laga.
Sementara pelatih anyar Persegres Alfrefo Vera menyebut timnya masih terpengaruh efek kekalahan dari Persib tempo hari. Menurutnya pemain kurang tenang dalam mengambil keputusan, sehingga banyak serangan sekaligus kesempatan yang terbuang.
"Saya akan mengevaluasi lagi kelemahan sore ini. Sebenarnya tim sudah bermain cukup bagus, tapi tidak efektif. Apalagi kami harus kehilangan pemain di saat penting, yakni ketika permainan tim sudah berkembang di babak kedua," ungkap Alfredo.
(dka)