Semangat Rossi diselimuti tanda tanya
A
A
A
Sindonews.com - Semua peserta balap MotoGP dipaksa harus memutar otak bagaimana menaklukan Sirkuit Termas de Rio Hondo, akhir pekan ini. Sejak Grand Prix Argentina resmi bergabung dalam kalender musim ini, cerita tentang lintasan balap terus berhembus. Setelah Marc Marquez dan Dani Pedrosa, kini giliran Valentino Rossi angkat bicara soal balapan seri ketiga ini.
Semangat juara dunia tujuh kali itu sekarang memang terus mendapat sorotan, setelah hasil di Grand Prix Austin kurang memuaskan. Pria yang dikenal dengan julukan The Doctor itu hanya mampu menempati peringkat kedelapan pada balapan seri kedua. Itu jauh berbeda ketika dia tampil di seri pertama, di mana ia mampu menempati posisi kedua.
Meski semangat Rossi mulai dipertanyakan, tapi dia sudah mengusung misi besar untuk mengulang kesuksesan di Argentina. Sebenarnya ini bukan perkara mudah bagi seluruh peserta balap bisa menaklukan lintasan ini. Namun, joki Movistar Yamaha ini mempunyai keuntungan ketimbang yang lainnya.
Pasalnya, meraih hasil yang memuaskan sewaktu masih memulai karirnya di kelas 250cc. Saat itu Rossi, yang masih tergabung dengan tim Aprilia pernah naik ke podium sebanyak dua kali. Pertama di tahun 1998 (podium pertama) dan tahun 1999, podium ketiga. Di tahun itu pula (1999), pemilik nomor 46 itu keluar sebagai juara di kelas tersebut, sebelum akhirnya beralih ke kelas 500cc pada tahun 2000.
"Hal ini penting untuk segera pergi ke Argentina setelah akhir pekan di Austin dan mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik. Saya menyadari bahwa Argentina masih memiliki tanda tanya besar bagi semua pembalap, karena kita tidak tahu bagaimana kondisi trek sekarang," kata Rossi dilansir Crash, Kamis (24/4).
"Ini benar-benar sulit untuk memahami, apakah lintasan atau balapan ini akan cocok bagi tim Movistar Yamaha. Karena ada banyak variabel. Kita akan tahu setelah beberapa lap pertama. Sejauh ini saya senang dengan pekerjaan yang kita lakukan dan di Argentina kami akan lebih fokus untuk mendapatkan hasil yang baik," pungkasnya.
Semangat juara dunia tujuh kali itu sekarang memang terus mendapat sorotan, setelah hasil di Grand Prix Austin kurang memuaskan. Pria yang dikenal dengan julukan The Doctor itu hanya mampu menempati peringkat kedelapan pada balapan seri kedua. Itu jauh berbeda ketika dia tampil di seri pertama, di mana ia mampu menempati posisi kedua.
Meski semangat Rossi mulai dipertanyakan, tapi dia sudah mengusung misi besar untuk mengulang kesuksesan di Argentina. Sebenarnya ini bukan perkara mudah bagi seluruh peserta balap bisa menaklukan lintasan ini. Namun, joki Movistar Yamaha ini mempunyai keuntungan ketimbang yang lainnya.
Pasalnya, meraih hasil yang memuaskan sewaktu masih memulai karirnya di kelas 250cc. Saat itu Rossi, yang masih tergabung dengan tim Aprilia pernah naik ke podium sebanyak dua kali. Pertama di tahun 1998 (podium pertama) dan tahun 1999, podium ketiga. Di tahun itu pula (1999), pemilik nomor 46 itu keluar sebagai juara di kelas tersebut, sebelum akhirnya beralih ke kelas 500cc pada tahun 2000.
"Hal ini penting untuk segera pergi ke Argentina setelah akhir pekan di Austin dan mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik. Saya menyadari bahwa Argentina masih memiliki tanda tanya besar bagi semua pembalap, karena kita tidak tahu bagaimana kondisi trek sekarang," kata Rossi dilansir Crash, Kamis (24/4).
"Ini benar-benar sulit untuk memahami, apakah lintasan atau balapan ini akan cocok bagi tim Movistar Yamaha. Karena ada banyak variabel. Kita akan tahu setelah beberapa lap pertama. Sejauh ini saya senang dengan pekerjaan yang kita lakukan dan di Argentina kami akan lebih fokus untuk mendapatkan hasil yang baik," pungkasnya.
(akr)