Masalah tiket bikin FIFA frustrasi
A
A
A
Sindonews.com - Lambatnya persiapan Piala Dunia Brazil 2014 membuat FIFA selaku penyelenggra merasa frustrasi. Pasalnya, kurang lebih dua bulan lagi acara berlangsung, venue yang akan digunakan belum rampung sehingga membuat badan sepak bola dunia itu memutar otak mengatur penjualan tiket.
Dikutip Bleacher Report dari wartawan Soccerly.com, Ian Stewart, Senin (28/4), FIFA sedang mempersiapkan menyimpan tiket sebanyak tujuh persen demi mengantisipasi persiapan yang akan selesai pada musim panas nanti. Menurut Ian yang sempat mewawancara Thierry Weil, direktur pemasaran FIFA, hal itu menyebabkan badan sepak bola dunia itu kalang kabut.
"Negara ini gagal memenuhi tenggat waktu FIFA. Memaksakan beberapa tempat dijadwalkan untuk memulai pertandingan pada tanggal 12 Juni, di mana itu sekitar dua bulan lagi dari sekarang. Waktu terus berjalan dan menurut Thierry Weil, hal itu menjadikan sangat pusing bagi badan sepak bola dunia dan para fans tentunya."
Persiapan yang belum rampung tersebut meliputi tiga stadion salah satunya stadion utama di Sao Paulo. Kemudian berbagai aspek lainnya salah satunya sikap masyarakat yang masih pro kontra terhadap ajang empat tahunan itu.
Dikutip Bleacher Report dari wartawan Soccerly.com, Ian Stewart, Senin (28/4), FIFA sedang mempersiapkan menyimpan tiket sebanyak tujuh persen demi mengantisipasi persiapan yang akan selesai pada musim panas nanti. Menurut Ian yang sempat mewawancara Thierry Weil, direktur pemasaran FIFA, hal itu menyebabkan badan sepak bola dunia itu kalang kabut.
"Negara ini gagal memenuhi tenggat waktu FIFA. Memaksakan beberapa tempat dijadwalkan untuk memulai pertandingan pada tanggal 12 Juni, di mana itu sekitar dua bulan lagi dari sekarang. Waktu terus berjalan dan menurut Thierry Weil, hal itu menjadikan sangat pusing bagi badan sepak bola dunia dan para fans tentunya."
Persiapan yang belum rampung tersebut meliputi tiga stadion salah satunya stadion utama di Sao Paulo. Kemudian berbagai aspek lainnya salah satunya sikap masyarakat yang masih pro kontra terhadap ajang empat tahunan itu.
(aww)