Penalti kontroversial menangkan Persis

Selasa, 29 April 2014 - 20:07 WIB
Penalti kontroversial...
Penalti kontroversial menangkan Persis
A A A
Sindonews.com - Persis Solo mengalahkan Persip Pekalongan dalam laga Grup IV Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Selasa (29/4) malam. Persis unggul melalui penalti kontroversial yang terjadi di menit akhir pertandingan.

Sejak awal pertandingan babak pertama tim Persis Solo, yang dimotori oleh Ferry Anto dan Bayu Nugroho, langsung mengurung pertahan tim lawan. Kondisi itu membuat tim lawan tidak bisa berkembang dan memainkan pola bertahan. Akan tetapi kondisi itu tidak bisa di manfaatkan oleh Ferry Anto dan kawan-kawan dan menutup pertandingan babak pertama dengan skor kacamata.

Memasuki babak kedua, pola bertahan kembali ditunjukkan oleh pemain tim tamu. Anak asuh Sugeng Widodo ini hanya meninggalkan satu striker di depan, sedangkan sisanya berada di lini pertahaman untukn menahan gempuran Persis Solo.

Memasuki pertengahan babak kedua, tim pekalongan menunjukkan pola permainan keras dan cenderung kasar. Beberapa kali para pemain sempat melakukan protes keras kepada wasit Hendrik Candra yang memimpin pertandingan. Hal itu membuat jalannya pertandingan berhenti beberapa kali.

Protes keras tim tamu, puncaknya terjadi pada menit ke-90, di mana wasit menghadiahi tendangan penalti tim tuan rumah. Setelah Tinton Suharto dijatuhkan oleh pemain belakang Persip Pekalongan. Merasa tidak melakukan pelanggaran para pemain Persip langsung mengejar wasit dan berusaha memukul sang pengadil lapangan.

Akan tetapi hal itu mampu diredam oleh penyelenggara pertandingan hingga akhirnya kericuhan dapat dihentikan. Setelah itu, Pemain Asing Persis Solo, Marco Cirelli, langsung mengeksekusi bola dari titik putih dan menutup pertandingan dengam skor 1-0.

Pelatih Persip, Sugeng Widodo. Mengaku sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Menurutnya permainan bagus yang ditunjukkan kedua tim dirusak dengam kepentingan wasit.''Kita sudah main bagus namun wasitnya seperti itu,''ucapnya.

Sementara itu, Pelatih Persis, Widiantoro, mengatakan anak asuhnya tidak bisa mengembangkan pertandingan. Hal itu terjadi lantaran pemain lawan menerapkan pola permainan terutup, yang menyebabkan pertahanan lawan tertutup rapat. "Mereka memainkan pola seperti itu yang membuat permainan tidak menarik," ucapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9355 seconds (0.1#10.140)