Persegres kehilangan ''prosesor''
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik United boleh saja tak kecewa dengan penampilan di Gelora Bung Karno saat dikalahkan Persija Jakarta 1-0. Hanya saja langkah mereka lebih berat ketika melawat ke markas Semen Padang, Stadion Agus Salim, 3 Mei mendatang.
Persegres harus kehilangan Shohei Matsunaga yang terkena kartu merah ketika menghadapi Persija. Dengan otomatis absen di laga berikutnya, Pelatih Persegres Alfredo Vera harus memikirkan pengganti peran pemain tengah yang mobilitasnya paling tinggi di tim tersebut.
Kehilangan Matsu, demikian sapaan Shohei Matsunaga, jelas kerugian besar bagi tim berjuluk Laskar Joko Samudro. Ibarat sebuah komputer, pemain asal Jepang ini menjadi prosesor bagi timnya. Perannya di lini tengah sangat vital walau belum memberikan posisi mentereng untuk Persegres.
Jika parameternya dua laga terakhir, yakni lawan Pelita Bandung Raya dan Persija Jakarta, Martu adalah penampil terbaik di Persegres. Tekad dan semangat bertandingnya menjadi contoh bagi rekan-rekan setimnya. Bahkan belum ada pemain lain yang bisa menggantikan tugasnya.
Alfredo Vera tak menutupi kekecewaannya karena salah satu pemain kuncinya harus absen sementara karena skorsing kartu merah.''Tanpa Shohei Matsunaga akan sedikit mengurangi kekuatan kami. Dia pemain penting dan membawa pengaruh bagus di tim,''sebutnya.
Walau begitu, pelatih asal Argentina tetap menargetkan timnya mendapatkan angka di Padang. Dia masih terus memilah siapa yang bakal mengganti peran Matsu di belakang striker. Melihat komposisi yang ada, Persegres sangat minim pemain dengan spesialisasi seperti dia.
Memakai pola 4-2-3-1, rata-rata para gelandang serang adalah winger, yakni Reza Mustofa, Jimmy Suparno, serta David Faristian. Kemungkinan besar David Faristian bakal dipilih untuk posisi di tengah, karena Reza dan Jimmy Suparno murni spesialis sayap dan tidak pernah diposisikan sebagai gelandang tengah.
''Apa pun situasinya Persegres tidak boleh drop. Kami sudah menunjukkan bisa bermain bagus di Jakarta dan berupaya lebih bagus lagi. Jika tim tidak punya rasa takut, maka akan selalu ada kesempatan,''tutur Alfredo yang belum memberikan kemenangan kepada timnya sejak menggantikan Agus Yuwono.
Soal hasil yang kurang memuaskan di dua laga sejak bekerja di tim kebanggaan Kota Pudak, Alfredo mengaku masih terus beradaptasi dengan tim. Pertandingan lawan Persija disebutnya sudah jauh berkembang karena dia mulai mengenal karakter pemain.
''Saya belum dua minggu bekerja di Persegres dan itu sangat tidak mudah. Apalagi harus menghadapi jadwal berat dengan lawan berkualitas. Saya tetap optimistis dan semoga tim juga punya keyakinan yang sama,''tandasnya.
Persegres harus kehilangan Shohei Matsunaga yang terkena kartu merah ketika menghadapi Persija. Dengan otomatis absen di laga berikutnya, Pelatih Persegres Alfredo Vera harus memikirkan pengganti peran pemain tengah yang mobilitasnya paling tinggi di tim tersebut.
Kehilangan Matsu, demikian sapaan Shohei Matsunaga, jelas kerugian besar bagi tim berjuluk Laskar Joko Samudro. Ibarat sebuah komputer, pemain asal Jepang ini menjadi prosesor bagi timnya. Perannya di lini tengah sangat vital walau belum memberikan posisi mentereng untuk Persegres.
Jika parameternya dua laga terakhir, yakni lawan Pelita Bandung Raya dan Persija Jakarta, Martu adalah penampil terbaik di Persegres. Tekad dan semangat bertandingnya menjadi contoh bagi rekan-rekan setimnya. Bahkan belum ada pemain lain yang bisa menggantikan tugasnya.
Alfredo Vera tak menutupi kekecewaannya karena salah satu pemain kuncinya harus absen sementara karena skorsing kartu merah.''Tanpa Shohei Matsunaga akan sedikit mengurangi kekuatan kami. Dia pemain penting dan membawa pengaruh bagus di tim,''sebutnya.
Walau begitu, pelatih asal Argentina tetap menargetkan timnya mendapatkan angka di Padang. Dia masih terus memilah siapa yang bakal mengganti peran Matsu di belakang striker. Melihat komposisi yang ada, Persegres sangat minim pemain dengan spesialisasi seperti dia.
Memakai pola 4-2-3-1, rata-rata para gelandang serang adalah winger, yakni Reza Mustofa, Jimmy Suparno, serta David Faristian. Kemungkinan besar David Faristian bakal dipilih untuk posisi di tengah, karena Reza dan Jimmy Suparno murni spesialis sayap dan tidak pernah diposisikan sebagai gelandang tengah.
''Apa pun situasinya Persegres tidak boleh drop. Kami sudah menunjukkan bisa bermain bagus di Jakarta dan berupaya lebih bagus lagi. Jika tim tidak punya rasa takut, maka akan selalu ada kesempatan,''tutur Alfredo yang belum memberikan kemenangan kepada timnya sejak menggantikan Agus Yuwono.
Soal hasil yang kurang memuaskan di dua laga sejak bekerja di tim kebanggaan Kota Pudak, Alfredo mengaku masih terus beradaptasi dengan tim. Pertandingan lawan Persija disebutnya sudah jauh berkembang karena dia mulai mengenal karakter pemain.
''Saya belum dua minggu bekerja di Persegres dan itu sangat tidak mudah. Apalagi harus menghadapi jadwal berat dengan lawan berkualitas. Saya tetap optimistis dan semoga tim juga punya keyakinan yang sama,''tandasnya.
(aww)