Persijap sulit cari dana segar

Jum'at, 02 Mei 2014 - 09:49 WIB
Persijap sulit cari...
Persijap sulit cari dana segar
A A A
Sindonews.com – Persijap Jepara belum juga mendapatkan tambahan dana segar. Dari proposal yang sudah diajukan kepada beberapa perusahaan di Kota Ukir, semuanya kandas.

Ini menjadi pekerjaan rumah berat bagi pengurus Laskar Kalinyamat musim ini. Mengingat kompetisi masih menyisakan putaran kedua, sementara kondisi keuangan sudah mengalami goncangan hebat yang berimbas belum terbayarnya gaji pemain selama dua bulan.

Pada putaran pertama, Persijap akan mengakhiri laga pamungkas pada Minggu (4/5) di Stadion Singaperbangsa Karawang, menghadapi Persita Tangerang.

Sementara, di putaran kedua nanti juga harus melakoni 10 pertandingan, 5 di home dan 5 away. Untuk pertandingan away ini membutuhkan dana yang tidak sedikit buat transportasi, menginap dan makan pemain. Manajemen sudah berupaya menawarkan saham kepada pihak luar namun belum ada kabar baik.

“Tidak ada yang mau biayai Persijap. Perusda dan bank lokal juga gak bisa bantu, sudah kami tawarkan ke Jakarta juga, tidak menjual katanya,” kata Direktur Utama PT Jepara Raya Multitama, Perusahaan Pengelola Persijap Jepara M Said Basalamah dalam akun twitter-nya.

Dirinya juga memaklumi para investor yang enggan membantu timnya. Sebab, kerjasama harus sama-sama saling menguntungkan. Basalamah menegaskan, kendati kesulitan keuangan, dirinya ingin Persijap tidak terlempar ke Divisi Utama. “Investor itu mau kalau yang diinvest menguntungkan, walau bukan secara langsung. Apapun, kami akan berusaha agar ada yang mau, “ tegasnya.

Menurut dia, Persijap setidaknya membutuhkan Rp500 juta/bulan untuk gaji dan operasional ini juga terbilang paling kecil dibandingkan dengan tim-tim lain. ISL ini mengenai uang, tidak bisa diarungi dengan semangat saja.

Hasil pendapatan dari sektor tiket juga sudah digunakan untuk pertandingan tandang.
“Uang Rp105 juta sudah dibuat ongkos waktu ke Sriwijaya dan bayar makan pemain. Kami juga tiap waktu berusaha agar Persijap tetap berlaga di kasta tertinggi,” tandasnya.
Pengusaha asal Malaysia itu mengaku sudah mengeluarkan dana dari kocek pribadinya untuk menghidupi Persijap. Yang kemarin janji sudah lari di awal-awal musim. “Banyak yang hanya mengeluarkan kata-kata,” akunya.
Pada musim ini Persijap hanya mendapat dana dari investor baru sekitar Rp3 miliar untuk mengarungi kompetisi dan membeli pemain. Karena dana yang disiapkan cukup minim, putaran pertama belum finish, manajemen sudah dibuat kelabakan karena gaji pemain yang menunggak.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5240 seconds (0.1#10.140)