Finishing touch buruk jadi PR tersulit Persib
A
A
A
Sindonews.com - Tiga hari menjelang laga klasik menghadapi Persija Jakarta, 8 Mei mendatang, Persib Bandung memiliki banyak handicap. Setelah konsentrasi lini pertahanan dibenahi, sektor penyerangan tak kunjung memuaskan.
Pelatih Djadjang Nurdjaman mengakui jika striker Pangeran Biru belum memenuhi harapan. Itu terlihat ketika Persib beruji coba menghadapi Bone FC di Lapangan Pusdikpom, Cimahi, Minggu (4/5). Meski menang kelak 9-0, namun masih banyak peluang yang tidak bisa dimaksimalkan.
Mantan arsitek Pelita Jaya ini mengakui masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dari anak asuhnya. Peluang emas yang didapat, harus terbuang begitu saja tanpa mampu dikonversi menjadi sebuah gol.
''Masih menyisakan PR (pekerjaan rumah) untuk penyelesaian akhir. Walaupun sembilan gol tidak sebanding dengan peluang yang diciptakan,''kata pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Buruknya penyelesaian akhir ini memang menjadi catatan Persib musim ini. Mengawali musim menghadapi Sriwijaya FC dan Persita Tangerang, Maung Bandung hanya mampu unggul satu gol. Ketajaman Atep dkk menunjukkan hasil di laga tandang tatkala menggilas Persik Kediri, 0-3 dan Gresik United 1-4. Namun begitu penyakit skuad biru kambuh saat ditaklukkan saudara mudanya, Pelita Bandung Raya (PBR), 1-0.
Persib yang unggul dalam penguasaan bola dan permainan tidak mampu mencetak satu gol pun. Alhasil Persib harus menelan pil pahit keduanya musim ini. Demi memperbaiki hasil negatif, Djanur memastikan akan menggenjot para ujung tombaknya dalam waktu yang tersisa. Masih ada dua sampai tiga hari lagi, kata Djanur, sebelum kick off. ''Masih perlu diperbaiki. Ada waktu Senin, Selasa, Rabu dan saya pikir Insya Allah bisa,''jelasnya.
Tiga poin adalah harga mati yang dipatok Djanur pada anak asuhnya saat menjajal Macan Kemayoran. Bukan berlandaskan gengsi semata namun poin penuh dapat mengamankan posisi Persib di empat besar.
''Pasti tiga poin apalagi main di kandang. Sejak awal target kita lolos dulu babak ke babak selanjutnya lalu memikirkan bagaimana merengkuh piala. Jadi kemenangan wajib dan fokus di empat besar,''kata dia.
Pelatih Djadjang Nurdjaman mengakui jika striker Pangeran Biru belum memenuhi harapan. Itu terlihat ketika Persib beruji coba menghadapi Bone FC di Lapangan Pusdikpom, Cimahi, Minggu (4/5). Meski menang kelak 9-0, namun masih banyak peluang yang tidak bisa dimaksimalkan.
Mantan arsitek Pelita Jaya ini mengakui masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dari anak asuhnya. Peluang emas yang didapat, harus terbuang begitu saja tanpa mampu dikonversi menjadi sebuah gol.
''Masih menyisakan PR (pekerjaan rumah) untuk penyelesaian akhir. Walaupun sembilan gol tidak sebanding dengan peluang yang diciptakan,''kata pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Buruknya penyelesaian akhir ini memang menjadi catatan Persib musim ini. Mengawali musim menghadapi Sriwijaya FC dan Persita Tangerang, Maung Bandung hanya mampu unggul satu gol. Ketajaman Atep dkk menunjukkan hasil di laga tandang tatkala menggilas Persik Kediri, 0-3 dan Gresik United 1-4. Namun begitu penyakit skuad biru kambuh saat ditaklukkan saudara mudanya, Pelita Bandung Raya (PBR), 1-0.
Persib yang unggul dalam penguasaan bola dan permainan tidak mampu mencetak satu gol pun. Alhasil Persib harus menelan pil pahit keduanya musim ini. Demi memperbaiki hasil negatif, Djanur memastikan akan menggenjot para ujung tombaknya dalam waktu yang tersisa. Masih ada dua sampai tiga hari lagi, kata Djanur, sebelum kick off. ''Masih perlu diperbaiki. Ada waktu Senin, Selasa, Rabu dan saya pikir Insya Allah bisa,''jelasnya.
Tiga poin adalah harga mati yang dipatok Djanur pada anak asuhnya saat menjajal Macan Kemayoran. Bukan berlandaskan gengsi semata namun poin penuh dapat mengamankan posisi Persib di empat besar.
''Pasti tiga poin apalagi main di kandang. Sejak awal target kita lolos dulu babak ke babak selanjutnya lalu memikirkan bagaimana merengkuh piala. Jadi kemenangan wajib dan fokus di empat besar,''kata dia.
(aww)