Penampilan tak jamin masa depan

Rabu, 07 Mei 2014 - 17:55 WIB
Penampilan tak jamin masa depan
Penampilan tak jamin masa depan
A A A
Sindonews.com - Didepaknya centre back Aboubakar Sillah membuat suporter Persepam Madura United mengernyitkan dahi. Mereka seakan tidak percaya salah satu pemain terbaik selama berlaga di Indonesia Super League (ISL) diputus kontraknya oleh manajemen.

Sillah adalah salah satu kekuatan asing paling dominan di Persepam sejak musim lalu. Dia adalah salah satu dari dua pemain yang dipertahankan manajemen hingga kompetisi musim ini. Ironisnya, keduanya pula yang harus meninggalkan Madura lebih cepat karena alasan 'non-teknis'.

Ya, khusus Sillah sebenarnya sudah menjadi idola bagi suporter di Gelora Bangkalan. Permainannya bersama Fachrudin Wahyudi menjadi yang terbaik di tim berjuluk Sape Kerap. Itu juga terbukti dari statistik bahwa pemain berkebangsaan Australia tersebut selalu bermain di setiap pertandingan timnya.

Seberapa pun bagusnya penampilan Sillah di lapangan, ternyata tidak menjamin masa depannya di Persepam. Pemain berusia 24 tahun tersebut tetap masuk dalam daftar coret selepas putaran pertama. Manajer Persepam Achsanul Qosasi menyebut Sillah yang sekarang bukan yang dulu.

“Saya tahu dia menjadi bintang bagi supporter. Tapi justru merasa menjadi bintang itulah yang membuatnya akhir-akhir ini bertingkah aneh,” sebut Achsanul. Namun dia tidak menyebut secara rinci sikap aneh yang ditunjukkan pemain asingnya itu. Achsanul hanya mengatakan perilakunya berpengaruh buruk terhadap tim.

Jika dikaitkan dengan perstiwa pada libur kompetisi jelang Pemilu Legislatif lalu memang ada benarnya. Aboubakar Sillah kala itu menjadi pemain terakhir yang bergabung dalam latihan sesuai libur. Sedangkan keterlambatan tersebut tidak disertai alasan jelas.

Di sisi lain, semua pemain Persepam sudah berpeluh menjalani latihan fisik yang diberikan Arcan Iurie setibanya di Madura. Peristiwa itulah yang mengikis kesabaran manajemen dan sempat mengancam memberikan sanksi berat. Belakangan diketahui sanksi tersebut adalah pemecatan.

Ada kabar yang menyebut dia kecewa berat dengan pergantian pelatih dari Daniel Roekito ke Arcan Iurie. Sebab Sillah memutuskan bertahan di Madura musim ini salah satunya karena sosok Daniel. Jelang dimulainya ISL 2014 silam Sillah sempat menjadi rebutan antara Persepam dengan Persisam Putra Samarinda.

“Mungkin dia berpikiran bisa mencari tim yang lebih besar dengan gaji lebih mahal. Itu wajar sebagai pemain profesional, tapi bagaimana pun kepentingan tim lebih utama. Semua pemain harus mematuhi sistem yang ada. Jangan sampai sikapnya berpengaruh negatif pada tim,” beber Achsanul.

Keputusan manajemen tersebut sangat berani mengingat kompetisi baru berjalan separuh musim. Dengan berkurangnya posisi bek, maka Arcan Iurie yang 'ketiban sampur' karena harus cepat mencari pengganti yang sepadan guna menemani Fachrudin di benteng pertahanan
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7443 seconds (0.1#10.140)
pixels