Tambal depan-belakang

Jum'at, 09 Mei 2014 - 07:16 WIB
Tambal depan-belakang
Tambal depan-belakang
A A A
Sindonews.com — Setelah menguras 10 pemainnya, Persepam Madura United kini fokus penuh pada rekrutmen pemain anyar. Lini belakang dan depan disebut sebagai posisi paling mendapatkan perhatian serius karena minimnya aset yang dimiliki, maupun dari statistik yang dicatat selama putaran pertama.

Pertahanan misalnya, mengalami kebocoran hebat di paruh pertama Indonesia Super League (ISL) dengan kebobolan 20 kali dalam 10 laga. Artinya Persepam rata-rata kemasukan dua gol per pertandingan. Ini rekor kemasukan terburuk kedua di ISL wilayah timur setelah Persiba Bantul.

Pelatih Persepam Arcan Iurie tak mengelak Persepam sepanjang putaran pertama mencatat rekor kebobolan yang cukup mengenaskan. Sebagian besar gol yang ditelan Sape Kerap memang terjadi sebelum Arcan Iurie bekerja di Madura. Tapi nukan berarti setelah kedatangan pelatih asal Moldova itu langsung sempurna.

Setelah ditangani Arcan Iurie pun Persepam gagal mencatat clean sheet di empat pertandingan. Dari empat laga, tim kebanggaan publik Pulau Garam menelan lima gol. Arcan mengatakan dirinya membutuhkan seorang pemain yang bisa berposisi sebagai libero yang mengomando rekan-rekannya.

Selama menangani Persepam, eks pelatih Persita Tangerang ini lebih senang memakai pola klasik 3-5-2 dengan memakai satu libero dan dua stopper. “Saya butuh libero yang gesit, postur bagus untuk duel udara, serta bisa menjadi pemimpin di lini belakang,” tutur Arcan Iurie, Kamis (8/5).

Sebelumnya posisi ini ditempati Aboubakar Sillah yang sudah diputus kontraknya. Arcan juga kurang sreg dengan pemain berpaspor Australia itu karena kemampuannya tidak cukup mendukung sebagai seorang libero. “Sillah terlalu lamban. Kami harus mendapat pemain yang lebih cepat dari dia,” tambahnya.

Posisi lain yang wajib mendapat penanganan adalah striker. Kini Persepam hanya memiliki satu striker murni yakni Silvio Escobar, karena Zaenal Arif harus absen sekitar empat bulan atau sampai kompetisi berakhir akibat cedera lutut. Sebenarnya masih ada Busari yang bisa ditugasi sebagai penyerang.

Tapi Busari bukan seorang striker murni, serta stok lini depan yang ada terlalu minim. “Sayang sekali kami harus kehilangan Zaenal Arif dalam waktu lama. Dia pemain senior yang bisa memimpin rekan-rekannya di lapangan. Saya berharap ada pemain baru yang kualitasnya lebih baik lagi,” tandas pelatih berkarakter kalem ini.

Zaenal Arif sendiri sangat kecewa tidak bisa membawa Persepam bangkit ke posisi lebih baik karena cedera. Dia meminta manajemen mendatangkan pemain berkualitas di jeda kompetisi ini agar bisa membaik secara drastis di putaran dua. “Tentu saya kecewa karena akan absen lama,” ucapnya.

“Saya berharap manajemen mendatangkan pemain bagus agar Persepam bisa bersaing di papan atas. Idealnya musim ini lebih baik dibanding musim lalu. Kami sempat frustrasi dengan situasi di awal musim, tapi tak ada pilihan kecuali tetap optimistis akan bisa terus membaik di putaran dua,” kata eks pemain tim nasional ini.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8752 seconds (0.1#10.140)