Rekor terburuk Persegres

Sabtu, 10 Mei 2014 - 14:36 WIB
Rekor terburuk Persegres
Rekor terburuk Persegres
A A A
Sindonews.com --Kondisi Persegres Gresik United terus memburuk di Indonesia Super League (ISL). Mengakhiri putaran pertama dengan berada di posisi 10 alias zona degradasi, menjadi catatan terburuk Persegres dalam tiga musim terakhir.

Sejak terlibat di ISL pada musim 2011-2012, Persegres tidak pernah menutup putaran pertama di zona merah. Pada musim 2011-2012, Persegres berada di posisi 14 klasemen. Semusim berikutnya atau 2013, Persegres berada di urutan 13.

Itu pun kompetisi masih memakai format satu wilayah. Sedangkan di musim 2014 ini dengan format dua wilayah dan jumlah pesaing menyusut, Laskar Joko Samudro malah merosot ke zona berbahaya yakni peringkat 10 wilayah barat.

Bicara angka aau statistik, delapan angka yang dikoleksi Persegres musim ini adalah yang terendah sejak bermain di ISL. Pada musim 2012 silam Persegres menabung 20 angka di paruh musim, sedangkan semusim berikutnya 16 angka.

Satu yang pasti, Persegres selalu stabil melangkah di ISL, sayangnya stabil berada di papan bawah pada paruh musim. Seakan sudah menjadi nasib tim kuning, perubahan apa pun hanya berujung di papan bawah dan mendekati zona merah.

Hanya mengenyam satu kemenangan dalam 10 pertandingan sekaligus membuat Persegres tim terburuk di antara kontestan ISL asal Jawa Timur. Bahkan Persik Kediri yang baru promosi saja sudah bisa menang dua kali.

Pergantian pelatih juga belum mendatangan efek positif bagi tim kesayangan Ultrasmania. Didepaknya Agus Yuwono yang digantikan Alfredo Vera pada awal April silam tak memberikan dampak menjanjikan sejauh ini.

Pelatih Alfredo Vera tinggal berharap ada perubahan signifikan di putaran kedua nanti, walau belum bisa memastikan ada wajah baru di Stadion Petrokimia. Hingga kini dirinya masih melakukan evaluasi tim sebagai acuan perombakan.

"Saya akan melihat dulu apa yang bisa dilakukan Persegres sebagai persiapan untuk putaran kedua nanti. Kalau memang butuh perombakan tim, akan saya sampaikan ke manajemen. Target saya jelas Persegres jauh lebih baik di putaran dua," tukas Alfredo.

Dia juga mengakui bukan tukang sulap yang bisa membuat Persegres berubah drastis dan menjadi tim yang kompetitif "Semua memerlukan proses, termasuk saya ketika menangani Persegres. Tapi saya tidak akan pesimistis," tegas Alfredo.

Pergantian pelatih yang dilakukan Persegres semula memberi harapan bagi supporter Ultrasmania. Tapi ketika timnya tidak mampu menang dalam empat pertandingan terakhir, supporter pada akhirnya tidak yakin dengan kemampuan pelatih asal Argentina ini
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0806 seconds (0.1#10.140)