PSIS siap tambah striker lokal
A
A
A
Sindonews.com – Manajemen PSIS Semarang akan mengontrak striker lokal pada jeda putaran pertama Divisi Utama 2014. Laga menghadapi Persis Solo Rabu (14/5) di Stadion Manahan merupakan pertandingan terakhir PSIS di putaran pertama. Setelah itu ada jeda kompetisi dan bursa transfer pemain yang memungkinkan tim mengontrak pemain baru, karena PSSI membuka pendaftaran pemain lagi.
Jeda kompetisi tersebut akan dimanfaatkan pengurus untuk mendatangkan striker baru, untuk menambah daya gedor di lini depan. Selama ini, barisan penyerang Mahesa Jenar sangat minim. Di lini depan, hanya ada 3 pemain murni striker, yakni Julio Alcorse, Harry Nur Yulianto dan Saptono, yang baru pulih dari cedera.
Dengan stok yang minim, dikhawatirkan bisa menggangu tim dalam memenangkan pertandingan pada putaran kedua. Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho menuturkan, tim pelatih sudah menyampaikan kepada manajemen untuk penambahan striker lokal. Ini untuk mengantisipasi jika ada pemain cedera dan terkena akumulasi kartu kuning.
“Yang sudah pasti ada penambahan baru striker, untuk yang lain kami masih menunggu evaluasi dari pelatih. Nantinya, pasti pelatih membuat rapor pemain mana yang performanya bagus dan tidak bisa berkembang selama putaran pertama ini,” kata Setyo Agung, kemarin.
Menurut Setyo, beberapa pemain seperti Gipsy Salaita dan M Yunus bukan seorang striker murni. Posisi idealnya adalah pada gelandang serang. Keduanya hanya sebagai pelapis di lini depan. Sementara yang penyerang murni adalah Harry Nur dan Alcorse.
“Saptono kondisinya belum 100 %, karena belum lama pulih dari cedera. Memang sudah latihan sejak beberapa hari lalu, tapi fisiknya belum setara dengan yang lain,” jelasnya.
Lini depan merupakan yang paling krusial untuk segera diperkuat. Apalagi, Alcorse sudah mendapat dua kartu kuning, yang didapat ketika tandang ke Persip Pekalongan dan PPSM Sakti Magelang. Jika mendapat satu kartu kuning lagi, pemain asal Argentina terancam absen dalam satu kali laga.
Pilihan terakhirnya, harus memasukkan Mukri, begitu Harry Nur akrab disapa. Dengan tandem Saptono atau Gipsy Salaita. Manajemen sebelum putaran pertama bergulir kesulitan dalam mendatangkan striker lokal berpengalaman, yang kualitasnya minimal setara dengan yang ada saat ini. Pembelian pemain juga akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
Jeda kompetisi tersebut akan dimanfaatkan pengurus untuk mendatangkan striker baru, untuk menambah daya gedor di lini depan. Selama ini, barisan penyerang Mahesa Jenar sangat minim. Di lini depan, hanya ada 3 pemain murni striker, yakni Julio Alcorse, Harry Nur Yulianto dan Saptono, yang baru pulih dari cedera.
Dengan stok yang minim, dikhawatirkan bisa menggangu tim dalam memenangkan pertandingan pada putaran kedua. Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho menuturkan, tim pelatih sudah menyampaikan kepada manajemen untuk penambahan striker lokal. Ini untuk mengantisipasi jika ada pemain cedera dan terkena akumulasi kartu kuning.
“Yang sudah pasti ada penambahan baru striker, untuk yang lain kami masih menunggu evaluasi dari pelatih. Nantinya, pasti pelatih membuat rapor pemain mana yang performanya bagus dan tidak bisa berkembang selama putaran pertama ini,” kata Setyo Agung, kemarin.
Menurut Setyo, beberapa pemain seperti Gipsy Salaita dan M Yunus bukan seorang striker murni. Posisi idealnya adalah pada gelandang serang. Keduanya hanya sebagai pelapis di lini depan. Sementara yang penyerang murni adalah Harry Nur dan Alcorse.
“Saptono kondisinya belum 100 %, karena belum lama pulih dari cedera. Memang sudah latihan sejak beberapa hari lalu, tapi fisiknya belum setara dengan yang lain,” jelasnya.
Lini depan merupakan yang paling krusial untuk segera diperkuat. Apalagi, Alcorse sudah mendapat dua kartu kuning, yang didapat ketika tandang ke Persip Pekalongan dan PPSM Sakti Magelang. Jika mendapat satu kartu kuning lagi, pemain asal Argentina terancam absen dalam satu kali laga.
Pilihan terakhirnya, harus memasukkan Mukri, begitu Harry Nur akrab disapa. Dengan tandem Saptono atau Gipsy Salaita. Manajemen sebelum putaran pertama bergulir kesulitan dalam mendatangkan striker lokal berpengalaman, yang kualitasnya minimal setara dengan yang ada saat ini. Pembelian pemain juga akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
(wbs)