Protes anti Piala Dunia melanda Brazil
A
A
A
Sindonews.com – Sebulan menjelang Piala Dunia 2014, pemerintah Brazil dihadapkan dengan sebuah permasalahan. Baru-baru ini ribuan warga di Brazil menggelar demonstrasi besar-besaran guna menentang digelarnya turnamen akbar sepak bola di negara itu.
Aksi ini didasari karena demonstran terkejut dan marah dengan biaya acara untuk menggelar Piala Dunia lebih besar dari pada biaya untuk proyek-proyek sosial dan perumahan, Warga yang melakukan protes beraksi dengan memblokade sejumlah jalan di kota-kota besar Brazil, termasuk di Sao Paulo dan Rio de Janiero, pada Kamis (15/5). Sebagian dari mereka melakukan aksi secara anarkis, seperti melempar batu dan membakar ban sekitar 300 meter dari stadion Korintus Arena yang akan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan antara Brasil dan Kroasia pada 12 Juni 2014.
"Kami marah karena pemerintah menghabiskan miliaran dolar untuk turnamen sepak bola bulan depan, bukannya untuk membuat proyek-proyek sosial atau perumahan," kata seorang demonstran, seperti dilaporkan BBC News, Jumat (16/5).
Selain itu, ancaman mogok nasional oleh sejumlah orang termasuk masyarakat sipil, polisi, guru, dan pegawai pemerintah juga menimbulkan kekhawatiran. Tentu saja kekacauan yang terjadi membuat pemerintah Brazil bakal melakukan penjagaan ekstra mengingat Piala Dunia akan dimulai tidak lama lagi, yakni pada 12 Juni nanti.
Petugas kepolisian setempat telah dikerahkan untuk menertibkan aksi ini, polisi menggunakan gas air mata terhadap sekelompok demonstran bertopeng di Sao Paulo sedangkan demonstrasi lainnya berlangsung di Belo Horizonte, Brasilia, Manaus , Porto Alegre dan Rio. Diperkirakan total demonstran sekitar 10.000. Lebih lanjut banyak pemuda mengambil keuntungan dari kericuhan ini dengan menjarah toko-toko di kota Recife, Brazil.
Aksi ini didasari karena demonstran terkejut dan marah dengan biaya acara untuk menggelar Piala Dunia lebih besar dari pada biaya untuk proyek-proyek sosial dan perumahan, Warga yang melakukan protes beraksi dengan memblokade sejumlah jalan di kota-kota besar Brazil, termasuk di Sao Paulo dan Rio de Janiero, pada Kamis (15/5). Sebagian dari mereka melakukan aksi secara anarkis, seperti melempar batu dan membakar ban sekitar 300 meter dari stadion Korintus Arena yang akan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan antara Brasil dan Kroasia pada 12 Juni 2014.
"Kami marah karena pemerintah menghabiskan miliaran dolar untuk turnamen sepak bola bulan depan, bukannya untuk membuat proyek-proyek sosial atau perumahan," kata seorang demonstran, seperti dilaporkan BBC News, Jumat (16/5).
Selain itu, ancaman mogok nasional oleh sejumlah orang termasuk masyarakat sipil, polisi, guru, dan pegawai pemerintah juga menimbulkan kekhawatiran. Tentu saja kekacauan yang terjadi membuat pemerintah Brazil bakal melakukan penjagaan ekstra mengingat Piala Dunia akan dimulai tidak lama lagi, yakni pada 12 Juni nanti.
Petugas kepolisian setempat telah dikerahkan untuk menertibkan aksi ini, polisi menggunakan gas air mata terhadap sekelompok demonstran bertopeng di Sao Paulo sedangkan demonstrasi lainnya berlangsung di Belo Horizonte, Brasilia, Manaus , Porto Alegre dan Rio. Diperkirakan total demonstran sekitar 10.000. Lebih lanjut banyak pemuda mengambil keuntungan dari kericuhan ini dengan menjarah toko-toko di kota Recife, Brazil.
(wbs)