Persebaya miskin playmaker malah beli striker
A
A
A
Sindonews.com - Persebaya seperti tim yang sedang linglung dalam melakukan perburuan pemain asing. Buktinya, di saat butuh kehadiran playmaker sebagai jenderal lapangan tengah, justru tim berjuluk Bledhug Ijo itu, kembali akan mendatangkan penyerang.
Kali ini, pemain impor yang akan didatangkan Persebaya adalah Pierre Boya, berkebangsaan Kamerun. Nama Pierre mencuat setelah manajamen Persebaya memulangkan Yannick Salem yang sudah delapan hari menjalani seleksi dalam latihan bersama Greg Nwokolo dan kawan-kawan.
Asisten Manajer Amran Said Ali mengakui jika Pierre Boya menjadi salah satu alternatif setelah tim pelatih dan manajemen kurang puas dengan penampilan Yannick Salem.''Kami sudah menghubungi agen dari Piere Boya dan dia siap datang ke Surabaya untuk kita lihat dulu,''ucapnya.
Bahkan, lanjut Amran, juga sempat terjadi pembicaraan soal harga, meski Persebaya belum melihat langsung kemampuan striker berusia 30 tahun itu.''Kami juga sudah siap soal harga yang ditawarkan asal kemampuan sesuai dengan yang kita harapkan,''ujar Amran yang enggan menyebutkan berapa besaran nilai penawaran kontrak.
Meski belum pernah merumput di Indonesia, nama Pierre Boya sebenarnya sudah sempat beredar sebelum kompetisi ISL bergulir. Saat itu dikabarkan Boya akan berlabuh ke Persija Jakarta. Namun kenyataanya, malah memilih membela klub asal Albania, FK Kukesi.
Sebelumnya, Boya juga sempat merumput di klub Partizan Beograd Serbia dan klub asal Rumania Rapid Bucharest. Bersama kedua tim ini, beberapa kali juga sempat tampil di ajang Piala Eropa, ''Mudah-mudahan dia bisa segera datang karena statusnya free transfer,''harapnya.
Masalahnya, dalam tim Persebaya sesugguhnya lebih membutuhkan seorang playmaker dibandingkan striker murni seperti Boya maupun Yannick. Sebab, di lini depan sudah ada duet Emannuel "Pacho" Kenmogne dan Greg Nwokolo. Bahkan, Pacho mencatatkan diri sebagai top scorer sementara ISL putaran pertama dengan membukukan delapan gol.
Sebaliknya, di lini tengah, Persebaya dua kali memulangkan gelandang asing. Pertama adalah Patrice Nzekou yang diputus kontraknya pada pertengahan putaran pertama disusul mendepak juga penggantinya, Julio Ceasar Larrea. Pemain asal Paraguay itu sudah tidak ikut lagi berlatih sejak kemarin.
Anehnya, pelatih Persebaya Rahmad Darmawan mengatakan jika tidak mencari pemain yang hanya bisa bermain di satu posisi saja.''Setiap pemain harus bisa berperan ganda, tidak hanya satu posisi itu yang juga kita harapkan pada pemain asing,''ucapnya.
Tapi fakta sudah membutikan, jika mencari pemain asing yang bisa menjalani dua fungsi sebagai gelandang pengatur serangan dan striker tidak mudah. Terbukti, Yannick yang berposisi asli sebagai striker murni tidak bisa berbuat banyak ketika menjadi gelandang serang. Akibatnya, Persebaya membuang waktu percuma karena Yanick akhirnya juga dipulangkan.
Jika Boya benar-benar datang, bisa jadi bernasib sama dengan Yannick. Maklum, keduanya memiliki posisi sama, yaitu center forwad. Sebelum nama Boya muncul, Persebaya juga sempat menyebut nama Issac Pupo, pemain asal Liberia yang berposisi sebagai gelandang. Namun kembali tenggelam, setelah muncul nama Pierre Boya.''Masih ada beberapa alternatif kita upayakan yang terbaik,''ucap CEO Persebaya, Gede Widiade.
Kali ini, pemain impor yang akan didatangkan Persebaya adalah Pierre Boya, berkebangsaan Kamerun. Nama Pierre mencuat setelah manajamen Persebaya memulangkan Yannick Salem yang sudah delapan hari menjalani seleksi dalam latihan bersama Greg Nwokolo dan kawan-kawan.
Asisten Manajer Amran Said Ali mengakui jika Pierre Boya menjadi salah satu alternatif setelah tim pelatih dan manajemen kurang puas dengan penampilan Yannick Salem.''Kami sudah menghubungi agen dari Piere Boya dan dia siap datang ke Surabaya untuk kita lihat dulu,''ucapnya.
Bahkan, lanjut Amran, juga sempat terjadi pembicaraan soal harga, meski Persebaya belum melihat langsung kemampuan striker berusia 30 tahun itu.''Kami juga sudah siap soal harga yang ditawarkan asal kemampuan sesuai dengan yang kita harapkan,''ujar Amran yang enggan menyebutkan berapa besaran nilai penawaran kontrak.
Meski belum pernah merumput di Indonesia, nama Pierre Boya sebenarnya sudah sempat beredar sebelum kompetisi ISL bergulir. Saat itu dikabarkan Boya akan berlabuh ke Persija Jakarta. Namun kenyataanya, malah memilih membela klub asal Albania, FK Kukesi.
Sebelumnya, Boya juga sempat merumput di klub Partizan Beograd Serbia dan klub asal Rumania Rapid Bucharest. Bersama kedua tim ini, beberapa kali juga sempat tampil di ajang Piala Eropa, ''Mudah-mudahan dia bisa segera datang karena statusnya free transfer,''harapnya.
Masalahnya, dalam tim Persebaya sesugguhnya lebih membutuhkan seorang playmaker dibandingkan striker murni seperti Boya maupun Yannick. Sebab, di lini depan sudah ada duet Emannuel "Pacho" Kenmogne dan Greg Nwokolo. Bahkan, Pacho mencatatkan diri sebagai top scorer sementara ISL putaran pertama dengan membukukan delapan gol.
Sebaliknya, di lini tengah, Persebaya dua kali memulangkan gelandang asing. Pertama adalah Patrice Nzekou yang diputus kontraknya pada pertengahan putaran pertama disusul mendepak juga penggantinya, Julio Ceasar Larrea. Pemain asal Paraguay itu sudah tidak ikut lagi berlatih sejak kemarin.
Anehnya, pelatih Persebaya Rahmad Darmawan mengatakan jika tidak mencari pemain yang hanya bisa bermain di satu posisi saja.''Setiap pemain harus bisa berperan ganda, tidak hanya satu posisi itu yang juga kita harapkan pada pemain asing,''ucapnya.
Tapi fakta sudah membutikan, jika mencari pemain asing yang bisa menjalani dua fungsi sebagai gelandang pengatur serangan dan striker tidak mudah. Terbukti, Yannick yang berposisi asli sebagai striker murni tidak bisa berbuat banyak ketika menjadi gelandang serang. Akibatnya, Persebaya membuang waktu percuma karena Yanick akhirnya juga dipulangkan.
Jika Boya benar-benar datang, bisa jadi bernasib sama dengan Yannick. Maklum, keduanya memiliki posisi sama, yaitu center forwad. Sebelum nama Boya muncul, Persebaya juga sempat menyebut nama Issac Pupo, pemain asal Liberia yang berposisi sebagai gelandang. Namun kembali tenggelam, setelah muncul nama Pierre Boya.''Masih ada beberapa alternatif kita upayakan yang terbaik,''ucap CEO Persebaya, Gede Widiade.
(aww)