Kesetaraan Gaji Jadi Ganjalan Pedrosa di Honda
A
A
A
LE MANS - Sindonews.com - Tim Repsol Honda tampaknya mulai merahasiakan calon pendamping Marc Marquez pada dua tahun ke depan. Entah ini hanya sebuah strategi atau masih berusaha membujuk Dani Pedrosa ?
Jelang balapan seri kelima di Grand Prix Prancis akhir pekan ini, Honda tak pernah lepas dari kejaran pewarta berita. Terutama ketika Marquez telah menggoreskan tinta di atas kertas kontrak dua tahun beberapa hari lalu.
Sejumlah nama pun terus menjadi perbincangan hangat. Tapi yang paling mendapat sorotan adalah Jorge Lorenzo. Meskipun hingga saat ini belum diketahui apakah komunikasi itu sudah berjalan atau tidak, namun joki Movistar Yamaha itu terus dikaitkan dengan Honda.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana tentang masa depan Pedrosa ? Awal pekan ini, bos HRC Livio Suppo menekankan bahwa tim tak berniat mencari pengganti pembalap yang sudah bergabung sejak 2001 lalu. "Dani telah menjadi pembalap Honda sejak awal karirnya dan bagi saya sulit untuk melihat dia menggunakan motor yang berbeda. Saya pikir, pendapat saya mungkin sama dengan dirinya," ungkap Suppo dikutip MCN, Senin (12/5).
Mungkin yang masih mengganjal dalam proses penandatanganan kontrak Pedrosa adalah masalah gaji. Jika menilik tahun lalu, pemilik nomor 26 ini tidak terpaut jauh dengan rekan setimnya yang baru memulai debutnya bersama Honda.
Dilansir tsmplug.com, Jumat (16/5), gaji Pedrosa (Rp35,3 miliar/tahun lalu) hanya terpaut 1,1 miliar dari Marquez (RP34,2 miliar). Bisa dikatakan, itu bisa menjadi salah satu alasan mengapa hingga saat ini Pedrosa belum juga mendapatkan kesempatan untuk menandatangani kontrak baru. Padahal kontraknya akan berakhir pada musim ini.
Kesetaraan gaji, mungkin menjadi pemicu munculnya permasalahan ini. Pasalnya, Pedrosa tak ingin masalah yang sensitif itu hanya terpaut sedikit dengan Marquez.
Kita lihat saja nanti bagaimana Honda mengambil sikap perihal permasalahan kontrak ini.
Jelang balapan seri kelima di Grand Prix Prancis akhir pekan ini, Honda tak pernah lepas dari kejaran pewarta berita. Terutama ketika Marquez telah menggoreskan tinta di atas kertas kontrak dua tahun beberapa hari lalu.
Sejumlah nama pun terus menjadi perbincangan hangat. Tapi yang paling mendapat sorotan adalah Jorge Lorenzo. Meskipun hingga saat ini belum diketahui apakah komunikasi itu sudah berjalan atau tidak, namun joki Movistar Yamaha itu terus dikaitkan dengan Honda.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana tentang masa depan Pedrosa ? Awal pekan ini, bos HRC Livio Suppo menekankan bahwa tim tak berniat mencari pengganti pembalap yang sudah bergabung sejak 2001 lalu. "Dani telah menjadi pembalap Honda sejak awal karirnya dan bagi saya sulit untuk melihat dia menggunakan motor yang berbeda. Saya pikir, pendapat saya mungkin sama dengan dirinya," ungkap Suppo dikutip MCN, Senin (12/5).
Mungkin yang masih mengganjal dalam proses penandatanganan kontrak Pedrosa adalah masalah gaji. Jika menilik tahun lalu, pemilik nomor 26 ini tidak terpaut jauh dengan rekan setimnya yang baru memulai debutnya bersama Honda.
Dilansir tsmplug.com, Jumat (16/5), gaji Pedrosa (Rp35,3 miliar/tahun lalu) hanya terpaut 1,1 miliar dari Marquez (RP34,2 miliar). Bisa dikatakan, itu bisa menjadi salah satu alasan mengapa hingga saat ini Pedrosa belum juga mendapatkan kesempatan untuk menandatangani kontrak baru. Padahal kontraknya akan berakhir pada musim ini.
Kesetaraan gaji, mungkin menjadi pemicu munculnya permasalahan ini. Pasalnya, Pedrosa tak ingin masalah yang sensitif itu hanya terpaut sedikit dengan Marquez.
Kita lihat saja nanti bagaimana Honda mengambil sikap perihal permasalahan kontrak ini.
(nug)