Berharap Aksi Protes Segera Berakhir
A
A
A
Sindonews.com - Legenda sepakbola Brazil, Zico menyoroti kerusuhan di negaranya yang hanya berselang satu bulan sebelum Piala Dunia 2014 berlangsung.
Pemilik nama lengkap Arthur Antunes Coimbra berharap agar situasinya bisa berubah dengan sukacita saat hajatan empat tahunan sepakbola terbesar di dunia itu digelar.
"Demam Piala Dunia akan berada di Brazil dan semua orang akan melihatnya. Saya belum pernah melihat bendera dan jalan-jalan dicat dalam menyambut event ini. Mungkin sikap protes yang dilakukan sejumlah masyarakat menempatkan para penggemar mulai acuh untuk merayakan Piala Dunia ini. Tetapi dengan hanya satu bulan sebelum turnamen sepakbola berlangsung, saya berharap bisa melihat sedikit sukacita di kalangan masyarakat," harap Zico, yang sudah mengoleksi 48 gol dalam 71 pertandingan kepada Guardian, Sabtu (17/5).
Selain Zico, Carlos Alberto juga angkat bicara soal kerusuhan di Brazil. Di tempat yang berbeda mantan kapten Selecao itu mengaku, optimis bahwa suasana di negaranya akan berubah. Meski, hingga saat ini ia belum melihat antusias masyarakat untuk menyambut Piala Dunia.
"Ada semacam sentimen anti-Piala Dunia dan bisa dikatakan, itu yang menyebabkan orang tidak terliat mengenakan kemeja tim nasional atau menghiasi jalan-jalan, seperti di masa lalu. Akan tetapi, saat turnamen semakin dekat saya pikir orang-orang akan datang dan mereka akan mulai mendapatkan suasana semangat," sahut Alberto.
Diketahui sebelumnya, aksi protes ini didasari karena demonstran terkejut dan marah dengan biaya acara untuk menggelar Piala Dunia lebih besar dari pada biaya untuk proyek-proyek sosial dan perumahan.
Walhasil, warga yang melakukan protes beraksi dengan memblokade sejumlah jalan di kota-kota besar Brazil, termasuk di Sao Paulo dan Rio de Janiero, pada Kamis (15/5). Sebagian dari mereka melakukan aksi secara anarkis, seperti melempar batu dan membakar ban sekitar 300 meter dari stadion Korintus Arena yang akan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan antara Brasil dan Kroasia pada 12 Juni 2014.
Pemilik nama lengkap Arthur Antunes Coimbra berharap agar situasinya bisa berubah dengan sukacita saat hajatan empat tahunan sepakbola terbesar di dunia itu digelar.
"Demam Piala Dunia akan berada di Brazil dan semua orang akan melihatnya. Saya belum pernah melihat bendera dan jalan-jalan dicat dalam menyambut event ini. Mungkin sikap protes yang dilakukan sejumlah masyarakat menempatkan para penggemar mulai acuh untuk merayakan Piala Dunia ini. Tetapi dengan hanya satu bulan sebelum turnamen sepakbola berlangsung, saya berharap bisa melihat sedikit sukacita di kalangan masyarakat," harap Zico, yang sudah mengoleksi 48 gol dalam 71 pertandingan kepada Guardian, Sabtu (17/5).
Selain Zico, Carlos Alberto juga angkat bicara soal kerusuhan di Brazil. Di tempat yang berbeda mantan kapten Selecao itu mengaku, optimis bahwa suasana di negaranya akan berubah. Meski, hingga saat ini ia belum melihat antusias masyarakat untuk menyambut Piala Dunia.
"Ada semacam sentimen anti-Piala Dunia dan bisa dikatakan, itu yang menyebabkan orang tidak terliat mengenakan kemeja tim nasional atau menghiasi jalan-jalan, seperti di masa lalu. Akan tetapi, saat turnamen semakin dekat saya pikir orang-orang akan datang dan mereka akan mulai mendapatkan suasana semangat," sahut Alberto.
Diketahui sebelumnya, aksi protes ini didasari karena demonstran terkejut dan marah dengan biaya acara untuk menggelar Piala Dunia lebih besar dari pada biaya untuk proyek-proyek sosial dan perumahan.
Walhasil, warga yang melakukan protes beraksi dengan memblokade sejumlah jalan di kota-kota besar Brazil, termasuk di Sao Paulo dan Rio de Janiero, pada Kamis (15/5). Sebagian dari mereka melakukan aksi secara anarkis, seperti melempar batu dan membakar ban sekitar 300 meter dari stadion Korintus Arena yang akan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan antara Brasil dan Kroasia pada 12 Juni 2014.
(wbs)