Atep Cs Khawatir Persib Digagalkan Permainan Nonteknis
A
A
A
BANDUNG - Putaran kedua Indonesia Super League (ISL) musim 2014/2015 telah bergulir. Para kontestan telah menggelar pertandingan pertama, termasuk Persib Bandung kala menjajal saudara mudanya, Pelita Bandung Raya.
Putara kedua tidaklah sama seperti halnya awal kompetisi. Persaingan diprediksi semakin sengit. Setiap klub bisa melakukan apa saja demi menggapai target lolos ke fase grup, delapan besar.
Kapten tim Persib, Atep, meramalkan ada persaingan yang lebih dari sekadar permainan di lapangan.
Pemain bernomor punggung 7 ini mewanti-wanti rekan-rekannya agar tidak berpengaruh dengan ancaman nonteknis yang kerap kali ditemukan di paro kedua. "Putaran kedua artinya kita harus berkonsentrasi lebih dari biasanya. Karena ada ancaman sisi nonteknis yang diprediksi cukup berpengaruh di banyak pertandingan nanti,"kata dia.
Nonteknis yang dikhawatirkan memang sudah menjadi isu lama. Stigma tentang adanya permainan di luar lapangan semakin kencang beredar di sejumlah pertandingan yang berakhir dengan hasil yang tidak wajar.
Satu tim akan sangat diuntungkan oleh keputusan di lapangan dan tim lainnya harus gigit jari. Berkoar atau melancarkan protes resmi pun belum tentu ditanggapi dengan pasti. Demikian dikhawatirkan seorang kapten yang telah enam musim berseragam Pangeran Biru.
Pemain 28 tahun ini menilai positif banyaknya nama-nama berpengalaman yang musim ini tergabung dalam tim. Faktor ini bisa meminimalisasir guncangan mental yang terjadi.''Saya lihat teman-teman yang lain sudah pernah mengalami faktor nonteknis di musim lalu bersama tim-tim mereka sebelumnya. Mereka tentu sudah tahu karena yang sudah-sudah seperti itu,''ujarnya.
Berkaca pada beberapa musim sebelumnya, Persib selalu tergelincir di paro kedua kompetisi. Musim 2013/2014 lalu tekad meraih runner-up agar bisa tampil di AFC Cup harus punah seperti halnya target menggapai juara. Persib malah melorot dan finish di luar tiga besar.
Begitu pun saat tampil sebagai juara paro musim pada edisi 2009/2010. Maung Bandung yang kala itu diisi striker setajam Christian Bekamenga harus terlempar di akhir laga. Bahkan Persib gagal ke babak selanjutnya setelah hanya menempati posisi kelima.
Menanggapi hal itu Atep terlihat optimistis. Pemain kelahiran Cianjur ini melihat rekan-rekannya tampil lebih baik, fisik maupun mental.''Musim ini berbeda dengan sebelumnya. Tim lebih kompak dan merata. Ini modal untuk meraih hasil yang lebih baik lagi,''pungkas dia.
Putara kedua tidaklah sama seperti halnya awal kompetisi. Persaingan diprediksi semakin sengit. Setiap klub bisa melakukan apa saja demi menggapai target lolos ke fase grup, delapan besar.
Kapten tim Persib, Atep, meramalkan ada persaingan yang lebih dari sekadar permainan di lapangan.
Pemain bernomor punggung 7 ini mewanti-wanti rekan-rekannya agar tidak berpengaruh dengan ancaman nonteknis yang kerap kali ditemukan di paro kedua. "Putaran kedua artinya kita harus berkonsentrasi lebih dari biasanya. Karena ada ancaman sisi nonteknis yang diprediksi cukup berpengaruh di banyak pertandingan nanti,"kata dia.
Nonteknis yang dikhawatirkan memang sudah menjadi isu lama. Stigma tentang adanya permainan di luar lapangan semakin kencang beredar di sejumlah pertandingan yang berakhir dengan hasil yang tidak wajar.
Satu tim akan sangat diuntungkan oleh keputusan di lapangan dan tim lainnya harus gigit jari. Berkoar atau melancarkan protes resmi pun belum tentu ditanggapi dengan pasti. Demikian dikhawatirkan seorang kapten yang telah enam musim berseragam Pangeran Biru.
Pemain 28 tahun ini menilai positif banyaknya nama-nama berpengalaman yang musim ini tergabung dalam tim. Faktor ini bisa meminimalisasir guncangan mental yang terjadi.''Saya lihat teman-teman yang lain sudah pernah mengalami faktor nonteknis di musim lalu bersama tim-tim mereka sebelumnya. Mereka tentu sudah tahu karena yang sudah-sudah seperti itu,''ujarnya.
Berkaca pada beberapa musim sebelumnya, Persib selalu tergelincir di paro kedua kompetisi. Musim 2013/2014 lalu tekad meraih runner-up agar bisa tampil di AFC Cup harus punah seperti halnya target menggapai juara. Persib malah melorot dan finish di luar tiga besar.
Begitu pun saat tampil sebagai juara paro musim pada edisi 2009/2010. Maung Bandung yang kala itu diisi striker setajam Christian Bekamenga harus terlempar di akhir laga. Bahkan Persib gagal ke babak selanjutnya setelah hanya menempati posisi kelima.
Menanggapi hal itu Atep terlihat optimistis. Pemain kelahiran Cianjur ini melihat rekan-rekannya tampil lebih baik, fisik maupun mental.''Musim ini berbeda dengan sebelumnya. Tim lebih kompak dan merata. Ini modal untuk meraih hasil yang lebih baik lagi,''pungkas dia.
(aww)