Burung Sumatera Terbang Tinggi
A
A
A
MEDAN - Tren positif dalam dua laga terakhir membuat PS Kwarta semakin percaya diri menatap putaran kedua Divisi Utama 2014. Kepercayaan diri itu semakin mantap dengan pencapaian tim berjuluk Burung Sumatera itu bertengger di posisi kedua klasemen di bawah PSPS Riau dengan poin 11 dari 7 pertandingan.
Kwarta melonjak tiga tingkat dari posisi kelima. Pencapaian Kwarta ini menjadi kejutan. Berstatus sebagai tim promosi, Kwarta menjelma menjadi tim yang patut diperhitungkan. Apalagi bila dibandingkan dengan pencapaian saudara tuanya, PSMS Medan yang menjadi juru kunci klasemen.
Sempat stagnan di awal kompetisi, dengan pertandingan perdana menang tipis 1-0 atas PSBL Langsa, seri 0-0 melawan PSMS Medan, kalah 3-1 dari Pro Duta FC, seri 0-0 melawan PS Bintang Jaya Asahan, dan kalah 3-2 saat bersua PSPS Riau. Kebangkitan Kwarta menjelang putaran pertama usai. Dua pertandingan yang dilakoni, sukses direngkuh dengan kemenangan 2-0 dari Persiraja Banda Aceh dan benamkan PSAP Sigli 3-0.
Dari tujuh laga, lini pertahanan mencatat lima kali cleansheet alias tidak kebobolan. Tiga di antaranya berujung dengan pesta kemenangan. Termasuk cleansheet di dua laga terakhir kontra Persiraja dan PSAP Sigli yang melambungkan skuad Burung Sumatera ke posisi dua klasemen sementara. Kwarta hanya gagal cleansheet saat berhadapan dengan Pro Duta dan PSPS. Total Kwarta kemasukan enam gol dari tujuh laga.
Pelatih kepala Slamet Riyadi tak memungkiri lini pertahanan mendapat rapor bagus dari penilaian selama putaran pertama. Rotasi yang dilakukan Slamet biasanya jarang menyentuh lini pertahanan. Kuartet empat bek yang dihuni duet bek Roni Fatahillah dengan Dikky atau Zico Aipa ditopang Wiganda Pradika dan Imam Zarkasih di sisi kanan dan kiri menjadikan Kwarta punya tembok tangguh yang sulit ditembus barisan striker lawan. Karena itu cukup jarang diutak-atik.
''Evaluasi yang kami lakukan, back four mendapat nilai bagus. Saya melihat disiplin dan koordinasi yang baik menjadi kunci. Mereka juga menjalankan instruksi yang kami berikan,''ungkap Slamet.
Roni Fatahillah tentu memegang peran sentral. Karena itu ban kapten kedua dipercayakan kepadanya pasca absennya Zulkarnain. Posisi pertahanan yang kerap dirotasi adalah pendamping Roni Fatahillah di posisi center back. Zico Aipa dan Dikky Yudistira bergantian mengisi satu pos di samping Roni.
Keduanya juga pernah diduetkan kala Roni absen akibat akumulasi kartu saat bersua Bintang Jaya Asahan. Menurut Slamet baik Zico maupun Dikky punya karakter berbeda.''Karakter mereka memang berbeda. Dikky lebih fighter dan Zico lebih stylish. Jadi dia lebih kerepotan jika bertemu striker yang cepat. Tapi mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,''tandas pelatih lisensi C AFC ini.
Kwarta melonjak tiga tingkat dari posisi kelima. Pencapaian Kwarta ini menjadi kejutan. Berstatus sebagai tim promosi, Kwarta menjelma menjadi tim yang patut diperhitungkan. Apalagi bila dibandingkan dengan pencapaian saudara tuanya, PSMS Medan yang menjadi juru kunci klasemen.
Sempat stagnan di awal kompetisi, dengan pertandingan perdana menang tipis 1-0 atas PSBL Langsa, seri 0-0 melawan PSMS Medan, kalah 3-1 dari Pro Duta FC, seri 0-0 melawan PS Bintang Jaya Asahan, dan kalah 3-2 saat bersua PSPS Riau. Kebangkitan Kwarta menjelang putaran pertama usai. Dua pertandingan yang dilakoni, sukses direngkuh dengan kemenangan 2-0 dari Persiraja Banda Aceh dan benamkan PSAP Sigli 3-0.
Dari tujuh laga, lini pertahanan mencatat lima kali cleansheet alias tidak kebobolan. Tiga di antaranya berujung dengan pesta kemenangan. Termasuk cleansheet di dua laga terakhir kontra Persiraja dan PSAP Sigli yang melambungkan skuad Burung Sumatera ke posisi dua klasemen sementara. Kwarta hanya gagal cleansheet saat berhadapan dengan Pro Duta dan PSPS. Total Kwarta kemasukan enam gol dari tujuh laga.
Pelatih kepala Slamet Riyadi tak memungkiri lini pertahanan mendapat rapor bagus dari penilaian selama putaran pertama. Rotasi yang dilakukan Slamet biasanya jarang menyentuh lini pertahanan. Kuartet empat bek yang dihuni duet bek Roni Fatahillah dengan Dikky atau Zico Aipa ditopang Wiganda Pradika dan Imam Zarkasih di sisi kanan dan kiri menjadikan Kwarta punya tembok tangguh yang sulit ditembus barisan striker lawan. Karena itu cukup jarang diutak-atik.
''Evaluasi yang kami lakukan, back four mendapat nilai bagus. Saya melihat disiplin dan koordinasi yang baik menjadi kunci. Mereka juga menjalankan instruksi yang kami berikan,''ungkap Slamet.
Roni Fatahillah tentu memegang peran sentral. Karena itu ban kapten kedua dipercayakan kepadanya pasca absennya Zulkarnain. Posisi pertahanan yang kerap dirotasi adalah pendamping Roni Fatahillah di posisi center back. Zico Aipa dan Dikky Yudistira bergantian mengisi satu pos di samping Roni.
Keduanya juga pernah diduetkan kala Roni absen akibat akumulasi kartu saat bersua Bintang Jaya Asahan. Menurut Slamet baik Zico maupun Dikky punya karakter berbeda.''Karakter mereka memang berbeda. Dikky lebih fighter dan Zico lebih stylish. Jadi dia lebih kerepotan jika bertemu striker yang cepat. Tapi mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,''tandas pelatih lisensi C AFC ini.
(aww)