Pasukan Ramang Benahi Koordinasi Antarlini

Arsitek PSM Makassar Rudy William Keltjes menghadapi pekerjaan berat untuk membenahi timnya. Dia dituntut untuk segera memperbaiki koordinasi antarlini yang sangat buruk.

Saat dibantai Persebaya 4-0, buruknya koordinasi tersebut sangat terlihat. Sokongan bola dari lini bertahan ke lini tengah tidak terlalu maksimal. Termasuk suplai bola ke depan dari lini tengah. Untuk itu, kelamahan ini harus segera dibenahi sebelum menjamu Perseru Serui (25/5) dan Persipura Jayapura (30/5) mendatang.

Karena lemahnya koordinasi tersebut, dan kerapnya melakukan miskomunikasi, dalam waktu dua menit, gawang PSM yang dijaga Markus Haris Maulana harus kebobolan dua gol. Yakni dari kaki Emmanuel Kenmogne pada menit 15 dan Greg Nwokolo di menit 17.

Kekurangan itu membuat pelatih asal Surabaya tersebut sangat kecewa. Pasalnya, di laga tersebut tim kepelatihan menargetkan bermain imbang agar bisa keluar dari zona degradasi di klasemen sementara Indonesia Super League wilayah Timur. Rudy mengatakan, koordinasi antara lini belakang dan lini tengah terjadi banyak miskomunikasi. "Ini membuat permainan jadi agak kacau karena banyak melakukan kesalahan,''kata dia.

Apalagi, lanjutnya, pemain Persebaya memang mempunyai kualitas di atas rata-rata dan menghuni di skuad inti tim nasional Indonesia. Sehingga bisa memanfaatkan kesalahan dan koordinasi tim. "Ini bisa dimanfaatkan lawan, makanya akan berusaha diperbaiki," lanjutnya.

Saat turun melawan Persebaya lini belakang PSM yang diisi oleh Boman Irie Aime dan Rahmat Latief sebagai stopper, kemudian Ardan Aras dan Rasul Zainuddin sebagai bek kanan dan kiri tidak bisa sinkron permainanya dengan Ponaryo AStaman, Syamsul Chaeruddin, Kurniawan Karman dan Rasyid Bakri yang diplot sebagai second striker menggantikan Robertino Pugliara yang sudah dicoret oleh manajemen PSM.