Arema Menanti Gustavo-Bustomi Effect

Jum'at, 23 Mei 2014 - 00:18 WIB
Arema Menanti Gustavo-Bustomi Effect
Arema Menanti Gustavo-Bustomi Effect
A A A
MALANG - Kekalahan Arema Cronus dari tamunya Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, semakin menguatkan anggapan Arema tidak bisa hidup tanpa seorang playmaker. Absennya Gustavo Lopez dan Ahmad Bustomi membuat problem besar bagi tim berjuluk Singo Edan.

Tanpa keduanya di lapangan tengah, Arema kehilanganm kreativitas, tidak bisa mengatur tempo permainan, dan variasi serangan sangat terbatas. Arema bermain serampangan tanpa ketenangan sedikit pun. Alhasil, Semen Padang yang mengambil keuntungan besar dari situasi tersebut.

Sosok Gustavo dan Bustomi sangat dirindukan di pertandingan tersebut. Jika mengingat pertandingan terdahulu, Arema bahkan sudah sedikit goyah ketika bermain tanpa Gustavo Lopez. Menghadapi Selangor FA dan Hanoi T&T di fase grup AFC Cup, tim kesayangan Arema limbung.

Saat itu playmaker berpaspor Argentina mengalami cedera dan absen beberapa pekan. Arema yang mendapuk Ahmad Bustomi sebagai playmaker, tidak berhasil menemukan performa terbaik. Ternyata situasi lebih parah setelah Bustomi ikut absen karena cedera lawan Semen Padang. Efek Gustavo-Bustomi lebih besar dari yang diperkirakan.

Jangankan untuk berkreasi, hanya menahan bola dan bermain-main untuk memecah kekuatan lawan pun tidak sempat terpikirkan. Pelatih Arema Cronus Suharno mengakui timnya sangat rapuh di lapangan tengah tanpa Gustavo dan Bustomi. Sedangkan lini tengah menjadi kekuatan vital Arema musim ini.

''Lini tengah kami habis, tidak ada gelandang berpengalaman yang mengatur permainan. Kalau ada salah satu di antara Bustomi atau Gustavo, mungkin masih lumayan. Tapi keduanya absen secara bersamaan dan itu menimbulkan kesulitan besar bagi Arema,''urai Suharno.

Kendati mengalami kekalahan pertama di Kanjuruhan dalam kompetisi ISL, Suharno optimistis timnya bisa kembali pulih. Sebab pada pertandingan berikutnya Singo Edan sudah relatif lengkap dengan kembalinya Gustavo Lopez, Victor Igbonefo, dan Kurnia Meiga yang terbebas dari skorsing. Arema tinggal menunggu Ahmad Bustomi yang masih dalam pemulihan cedera betis.

''Kekalahan ini disebabkan karena memang Arema krisis pemain. Jadi kami tidak menyalahkan tim atau individu. Arema akan pulih kekuatannya di pertandingan mendatang dan harus kembali ke performa semula,''lanjut pelatih asal Klaten.

Soal penggantian Christian Gonzales di akhir babak pertama, Suharno menyatakan itu murni karena alasan strategi. Gagal menjalankan pola 4-4-2, dia ingin mengembalikan karakter Arema yang lebih pas dengan pola 4-3-3 dengan menyuntikkan Gede Sukadana. Sedangkan posisi Gonzales saat itu sudah dikunci pemain bertahan Semen Padang.

Pergantian itu sempat membuat Aremania bertanya-tanya, karena Gonzales selama ini jarang digantikan posisinya sebagai target man.''Saya ingin lebih kuat di lini tengah dan ada variasi serangan. Tapi saya akui tidak berhasil karena memang Semen Padang bermain sangat bagus dalam bertahan,''tandasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6058 seconds (0.1#10.140)