Deja Vu Musim Lalu ?
A
A
A
LISBON - Atletico Madrid bisa jadi tim ketujuh yang memenangkan Liga Champions dengan rekor tidak terkalahkan andai mampu menaklukkan Real Madrid di partai final di Estadio Da Luz, Portugal, Minggu (25/5) dini hari WIB.
Atletico akan mengikuti jejak Olimpique Marseille, AC Milan, Ajax Amsterdam, Manchester United (2 kali juara tanpa kalah) dan Barcelona yang tidak pernah satu kali pun mengecap kekalahan sebelum akhirnya juara.
Namun demikian, ada satu fakta merugikan yang harus diwaspadai Atletico jika merujuk kepada perjalanan finalis Liga Champions musim lalu, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen. Sebaliknya di sisi Madrid, fakta ini bisa jadi menguntungkan.
Saat itu, Dortmund yang tergabung di Grup D bersama Real Madrid, Ajax Amsterdam, dan Manchester City, mengoleksi empat kemenangan dan dua kali hasil imbang hingga akhirnya keluar sebagai juara grup.
Anak asuh Jurgen Klopp kemudian berturut-turut mengalahkan Shakhtar Donetsk dengan agregat 5-2 di partai 16 besar, menang agregat 3-2 atas Malaga di perempat final dan menaklukkan Real Madrid di semifinal dengan agregat 4-3.
Sayang, Marco Reus dkk harus kalah 2-1 dari seteru abadi di Bundesliga, Bayern Muenchen, yang tak mulus maju ke final. Muenchen sempat kalah telak 3-0 oleh BATE Borisov di fase grup.
Perjalanan serupa terulang hingga partai final musim ini. Los Cholconeros, julukan Atletico, tidak pernah kalah dari fase grup hingga mencapai final.
Anak asuh Diego Simeone mengepak lima kemenangan dan satu hasil seri di Grup G yang diisi Zenit St. Petersburg, FC Porto, dan Austria Wien. Diego Costa dkk kemudian menghajar Milan 5-1 di babak 16 besar, memulangkan Barcelona 2-1 di perempat final dan memaksa Chelsea kalah 3-1 di semifinal.
Sementara Real Madrid meniru jejak Muenchen. Sebelum sempat kalah 2-0 oleh Borussia Dortmund di babak perempat final, Cristiano Ronaldo dkk tidak terkalahkan di fase grup B yang diisi Galatasaray, Juventus dan FC Kopenhagen.
Di babak 16 besar, mereka mengandaskan perlawanan Schalke 04, kemudian menghempaskan Dortmund dan Bayern Muenchen berturut-turut di babak perempat final dan semifinal.
Pelatih Atletico, Diego Simeone tentu tidak ingin timnya bernasib seperti Dortmund. Di sisi Madrid, Don Carlo, sapaan akrab pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, juga pasti ingin mengikuti jejak Muenchen dan mempersembahkan La Decima bagi Madrid. Maka, pertarungan ketat pasti tersaji di Da Luz, akhir pekan nanti.
Atletico akan mengikuti jejak Olimpique Marseille, AC Milan, Ajax Amsterdam, Manchester United (2 kali juara tanpa kalah) dan Barcelona yang tidak pernah satu kali pun mengecap kekalahan sebelum akhirnya juara.
Namun demikian, ada satu fakta merugikan yang harus diwaspadai Atletico jika merujuk kepada perjalanan finalis Liga Champions musim lalu, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen. Sebaliknya di sisi Madrid, fakta ini bisa jadi menguntungkan.
Saat itu, Dortmund yang tergabung di Grup D bersama Real Madrid, Ajax Amsterdam, dan Manchester City, mengoleksi empat kemenangan dan dua kali hasil imbang hingga akhirnya keluar sebagai juara grup.
Anak asuh Jurgen Klopp kemudian berturut-turut mengalahkan Shakhtar Donetsk dengan agregat 5-2 di partai 16 besar, menang agregat 3-2 atas Malaga di perempat final dan menaklukkan Real Madrid di semifinal dengan agregat 4-3.
Sayang, Marco Reus dkk harus kalah 2-1 dari seteru abadi di Bundesliga, Bayern Muenchen, yang tak mulus maju ke final. Muenchen sempat kalah telak 3-0 oleh BATE Borisov di fase grup.
Perjalanan serupa terulang hingga partai final musim ini. Los Cholconeros, julukan Atletico, tidak pernah kalah dari fase grup hingga mencapai final.
Anak asuh Diego Simeone mengepak lima kemenangan dan satu hasil seri di Grup G yang diisi Zenit St. Petersburg, FC Porto, dan Austria Wien. Diego Costa dkk kemudian menghajar Milan 5-1 di babak 16 besar, memulangkan Barcelona 2-1 di perempat final dan memaksa Chelsea kalah 3-1 di semifinal.
Sementara Real Madrid meniru jejak Muenchen. Sebelum sempat kalah 2-0 oleh Borussia Dortmund di babak perempat final, Cristiano Ronaldo dkk tidak terkalahkan di fase grup B yang diisi Galatasaray, Juventus dan FC Kopenhagen.
Di babak 16 besar, mereka mengandaskan perlawanan Schalke 04, kemudian menghempaskan Dortmund dan Bayern Muenchen berturut-turut di babak perempat final dan semifinal.
Pelatih Atletico, Diego Simeone tentu tidak ingin timnya bernasib seperti Dortmund. Di sisi Madrid, Don Carlo, sapaan akrab pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, juga pasti ingin mengikuti jejak Muenchen dan mempersembahkan La Decima bagi Madrid. Maka, pertarungan ketat pasti tersaji di Da Luz, akhir pekan nanti.
(wbs)