Pemain Tidak Disahkan, Persijap Meradang
A
A
A
JEPARA - Persijap Jepara makin meradang. Pasalnya, tiga pemain baru yang telah didaftarkan ke PT. Liga Indonesia (LI) pada jendela transfer putaran pertama Indonesia Super League (ISL), terganjal pengesahan dari PSSI.
Otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu tidak mengesahkan tiga pemain yang didaftarkan oleh pengurus lantaran Laskar Kalinyamat masih memiliki tanggungan gaji pemain selama dua bulan. Mereka yang tidak bisa dikontrak Persijap lantaran pengesahan tidak turun adalah Rahmat Rivai (eks Persita Tangerang), Agung Suprayogi (eks Persela Lamongan), dan D Banowo (eks PSBI Blitar).
''Informasinya hari ini, PSSI tidak mau mengesahkan tiga pemain. Kalau tidak bisa disahkan, otomatis rencana kontrak batal, Agung Suprayogi dan Rahmat Rivai belum beres administrasinya,''ujar Manajer Keuangan Persijap, H Maryanto.
Maryanto mengaku heran dengan kebijakan PSSI tersebut. Sebab, hal itu tidak ada dalam aturan PSSI selama ini. Di beberapa klub lain, juga tidak pernah merasakan hal ini.''Saya sudah tanya ke beberapa klub, tapi kok yang mengalami Persijap saja. Saya heran juga,''jelasnya.
Menurut dia, dengan tidak dibolehkannya Persijap merekrut pemain lagi, ini merupakan sebuah kerugian bagi tim. Karena saat ini satu-satunya tim ISL dari Jateng ini membutuhkan tambahan pemain lagi setelah banyak pemain yang hengkang.''Kami ingin memperbaiki performa tim di putaran kedua,''katanya .
Laskar Kalinyamat memang membutuhkan tenaga baru, menyusul bedol deso sejumlah pilarnya. Seperti Noor Hadi yang pindah ke Barito Putra, dan gelandang Claudio Luis Sobrinho, yang memilih mencari klub lain. Beberapa pemain lainnya seperti Danial, Sugiono dan Diva Tarkas, juga menyusul belakangan.
Praktis Persijap hanya dihuni oleh 16 pemain. Beruntung, John Takpor, gelandang asal Liberia dan Carlos Raul bisa disahkan oleh PSSI, meski tiga pemain lokal lainnya nasibnya berbeda. Ke depan, tim Kota Ukir terpaksa harus menyiapkan pemain Persijap U-21, yang juga berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) U-21.
Otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu tidak mengesahkan tiga pemain yang didaftarkan oleh pengurus lantaran Laskar Kalinyamat masih memiliki tanggungan gaji pemain selama dua bulan. Mereka yang tidak bisa dikontrak Persijap lantaran pengesahan tidak turun adalah Rahmat Rivai (eks Persita Tangerang), Agung Suprayogi (eks Persela Lamongan), dan D Banowo (eks PSBI Blitar).
''Informasinya hari ini, PSSI tidak mau mengesahkan tiga pemain. Kalau tidak bisa disahkan, otomatis rencana kontrak batal, Agung Suprayogi dan Rahmat Rivai belum beres administrasinya,''ujar Manajer Keuangan Persijap, H Maryanto.
Maryanto mengaku heran dengan kebijakan PSSI tersebut. Sebab, hal itu tidak ada dalam aturan PSSI selama ini. Di beberapa klub lain, juga tidak pernah merasakan hal ini.''Saya sudah tanya ke beberapa klub, tapi kok yang mengalami Persijap saja. Saya heran juga,''jelasnya.
Menurut dia, dengan tidak dibolehkannya Persijap merekrut pemain lagi, ini merupakan sebuah kerugian bagi tim. Karena saat ini satu-satunya tim ISL dari Jateng ini membutuhkan tambahan pemain lagi setelah banyak pemain yang hengkang.''Kami ingin memperbaiki performa tim di putaran kedua,''katanya .
Laskar Kalinyamat memang membutuhkan tenaga baru, menyusul bedol deso sejumlah pilarnya. Seperti Noor Hadi yang pindah ke Barito Putra, dan gelandang Claudio Luis Sobrinho, yang memilih mencari klub lain. Beberapa pemain lainnya seperti Danial, Sugiono dan Diva Tarkas, juga menyusul belakangan.
Praktis Persijap hanya dihuni oleh 16 pemain. Beruntung, John Takpor, gelandang asal Liberia dan Carlos Raul bisa disahkan oleh PSSI, meski tiga pemain lokal lainnya nasibnya berbeda. Ke depan, tim Kota Ukir terpaksa harus menyiapkan pemain Persijap U-21, yang juga berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) U-21.
(aww)