Ancelotti Tak Termotivasi Rekor Bob Paisley
A
A
A
LISBON - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti mengatakan tidak termotivasi untuk mengejar rekor Bob Paisley yang sukses meraih tiga gelar juara Liga Champions. Hebatnya lagi Bob Paisley melakukannya dengan satu klub yakni Liverpool di tahun 1974, 1977, dan 1981. Sementara itu Ancelotti berpeluang mengikuti jejak Paisley setelah membawa Milan juara pada tahun 2003 dan 2007.
Namun pelatih asal Italia itu menegaskan tidak berniat mencatatkan rekor ketika membawa Madrid ke final untuk menghadapi rival sekota Atletico Madrid di Lisbon, Portugal, dini hari nanti. "Apakah Anda menjadi rekor sebagai motivasi? Tidak, saya tidak termotivasi. Namun saya sangat bangga. Paisley memenangkan tiga Piala Eropa dan saya harap mampu menyamainya," ucap Ancelotti seperti dilansir Football-Italia, Sabtu (24/5).
"Saya beruntung selalu mempunyai Presiden besar untuk bekerja sama seperti Agnelli, Mr Parmalat, Berlusconi, Abramovich, Qatar Investment Authority dan sekarang Perez. Silvio dan Florentino memang sosok yang berbeda, tapi mereka memberikan lebih banyak dukungan untuk tim mereka sendiri," sambungnya.
Ancelotti juga menjelaskan alasannya meninggalkan Paris ialah kerana gagal membawa Paris Saint-German bersinat di Liga Champions, usai tersingkir di babak perempat final. "Semua orang mengeluh, namun saya mengerti. Saya telah katakan ingin membangun tim dan membutuhkan waktu. Setelah satu tahun mereka akan melihat hasilnya," tutupnya.
Namun pelatih asal Italia itu menegaskan tidak berniat mencatatkan rekor ketika membawa Madrid ke final untuk menghadapi rival sekota Atletico Madrid di Lisbon, Portugal, dini hari nanti. "Apakah Anda menjadi rekor sebagai motivasi? Tidak, saya tidak termotivasi. Namun saya sangat bangga. Paisley memenangkan tiga Piala Eropa dan saya harap mampu menyamainya," ucap Ancelotti seperti dilansir Football-Italia, Sabtu (24/5).
"Saya beruntung selalu mempunyai Presiden besar untuk bekerja sama seperti Agnelli, Mr Parmalat, Berlusconi, Abramovich, Qatar Investment Authority dan sekarang Perez. Silvio dan Florentino memang sosok yang berbeda, tapi mereka memberikan lebih banyak dukungan untuk tim mereka sendiri," sambungnya.
Ancelotti juga menjelaskan alasannya meninggalkan Paris ialah kerana gagal membawa Paris Saint-German bersinat di Liga Champions, usai tersingkir di babak perempat final. "Semua orang mengeluh, namun saya mengerti. Saya telah katakan ingin membangun tim dan membutuhkan waktu. Setelah satu tahun mereka akan melihat hasilnya," tutupnya.
(akr)