Minim Fasilitas, Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah

Sabtu, 31 Mei 2014 - 15:17 WIB
Minim Fasilitas, Indonesia...
Minim Fasilitas, Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah
A A A
JAKARTA - Kegagalan buluntangkis Indonesia rasanya makin komplet setelah gagal juga menjadi tuan rumah perebutan Piala Thomas dan Uber 2016 mendatang. China untuk kesekian kalinya dipercaya oleh Federasi Bulutangkis Internasional (BWF) menjadi penyelenggara setelah memenangkan bidding. Apa yang menjadi kegagalan Indonesia meraih simpati anggota BWF dan tentunya BWF itu sendiri ?

Kepala Sub Bidang Hubungan Internasional Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Bambang Roedyanto mengakui kegagalan ini tak lepas dari minimnya fasilitas yang dimiliki Indonesia. Bambang adalah wakil Indonesia saat bidding dalam meeting council member pada Rabu (28/5) lalu di New Delhi. Dan, dipilihnya China tak lepas dari fasilitas yang dimiliiki negeri Tirai Bambu itu.

“Indonesia perlu stadion yang memadai selain Istora Senayan. BWF mau melihat development badminton di kota-kota lain, bukan hanya di Jakarta. Kami mengajukan Jakarta karena memang tidak ada pilihan lain,” jelas Rudy seperti dikutip badmintonindonesia, Sabtu (30/5).

Tak bisa dipungkiri dibandingkan dengan China, fasilitas yang dimiliki Indonesia masih minim. Jika China memiliki sarana yang memadai di setiap kotanya, seperti Kunshan yang berada di bagian timur China, berbeda dengan Indonesia. Sejauh ini hanya kota besar seperti Samarinda, Palembang dan Yogyakarta yang bisa dikatakan representatif menggelar turnamen berlabel internasional. Itupun hanya untuk turnamen sekelas grand prix gold. Selebihnya Indonesia kerap mengandalkan Istora Gelong Bung Karno, Senayan.

“BWF menilai terlalu banyak event yang diadakan di Jakarta pada waktu tersebut. Pada bulan Juni ada Indonesia Open, kemudian ada World Championships pada bulan Agustus 2015. Sedangkan Piala Thomas dan Uber diadakan pada bulan Mei 2016,” paparnya.

Belum berhasil memenangkan bidding tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2016, Indonesia akan berkonsentrasi untuk menggelar turnamen BWF World Championships 2015. Kejuaraan ini akan digelar di stadion Istora Senayan, 16-23 Agustus 2015. Jakarta dinobatkan sebagai tuan rumah setelah mengalahkan Kunshan dalam proses bidding di Athena, Yunani, November 2013 silam.

Setelah 26 tahun lamanya, kejuaraan dunia akhirnya kembali digelar di Indonesia. Ini adalah kali ketiga buat Indonesia menjadi tuan rumah BWF World Championships. Sebelumnya Indonesia juga menggelar kejuaraan dunia pada tahun 1980 dan 1989, keduanya bertempat di Jakarta.

Tak cuma fokus di level senior, Indonesia pun akan ambil bagian dalam proses bidding kejuaraan kelas taruna (U-19) yaitu Asia Junior Championships 2015. “Kami akan ikut serta dalam bidding Asia Junior Championships 2015, rencananya kami akan mengajukan kota Yogyakarta,” ungkap Rudy.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5683 seconds (0.1#10.140)