Karakter Asli PSMS Medan Tumbuh Lagi
A
A
A
MEDAN - Hasil imbang 1-1 yang diraih PSMS Medan saat menghadapi PSBL Langsa mulai membuat pelatih kepala, Kustiono tersenyum. Meski seri, Kustiono menilai timnya patut memenangi pertandingan tersebut.
Bukan tersenyum atas hasil yang didapat, tapi kepercayaan diri timnya yang mulai bangkit dan mengembalikan jati diri PSMS sebenarnya. Dikatakannya, pertandingan melawan pasukan Elang Biru, julukan PSBL, tersebut, anak asuhnya mampu membuat permainan yang diterapkan PSBL tidak berkembang. Tekanan-tekanan yang diberikan membuat PSBL kesulitan meladeni timnya. Hasil evaluasi putaran pertama pun, dikatakan Kustiono sudah diterapkan anak asuhnya.
''Pemain sudah percaya diri dalam pertandingan. Meski bertanding dikandang lawan, pemain mampu keluar dari tekanan dan membuat tim lawan tidak berkembang. Pemain terus memberikan tekanan-tekanan, sehingga tim lawan tidak berkuti,''ungkap Kustiono.
Hasil itu pula yang membuat tim berjuluk Ayam Kinantan itu masih berkutat di dasar klasemen Grup I dengan 7 poin dari 8 pertandingan. Selisih dari PSBL yang unggul dengan 6 gol, hasil 9 pertandingan. Namun, PSMS masih memiliki satu tabungan pertandingan, tentu berpeluang melewati PSBL. Diakui pria yang akrab disapa Kus, tak banyak melakukan evaluasi. Dirinya yakin, Enjang Rohiman dkk hanya membutuhkan koordinasi tim dan motivasi diri.
''Paling yang saya tekankan untuk tingkatkan lagi koordinasi tim di lapangan. Tapi untuk motivasi pemain, harus pemain sendiri yang melakukannya. Karena saya hanya memotivasi sebagai pelatih, sedangkan untuk bangkitkan motivasi itu, tentu diri sendiri,''ujarnya.
Lalu bagaimana dengan lima pemain anyar PSMS? Jaya Hartono, Fajar Fitri Adinata, Ricardo Valentino Iba, Ruud Gulit Yunus, dan dan Revaldi Andiaz turut dibawa melakoni laga perdana putaran kedua kemarin. Kus menurunkan tiga diantaranya, yakni, Ricardo, Jaya dan Fajar.
Secara umum, Kus memuji penampilan mereka yang mampu menjalankan tugas sesuai dengan posisi masing-masing.''Mereka adalah jawaban atas kebutuhan tim. Ricardo sepertinya akan menjadi ikon baru PSMS dengan kerjanya yang bagus. Jaya saya lihat mampu mengkoordinasi barisan tengah,''ujarnya.
Namun secara khusus, mantan pelatih PSSA Asahan itu tak sungkan memberikan apresiasi kepada Fajar Fitri Adinata. Berposisi sebagai striker, Fajar mampu memberikan penetrasi kepada lawan. Insting mencari posisi yang tepat dan kecepatan yang dimiliki, cukup merepotkan barisan pertahanan lawan. Apalagi Fajar mampu mencetak dua gol, meski dianulir wasit. Terlepas dari itu, Kus yakin dengan amunisi barunya ini mampu mendongkrak posisi tim di putaran kedua.
''Keberadaan Fajar, saya yakin akan membantu Sutrisno dan Ronald untuk mencetak gol. Penguasaan bolanya bagus dan dia bisa mengecoh dua sampai tiga pemain lawan di kotak penalti. Fisiknya juga menunjang,''pujinya.
Bukan tersenyum atas hasil yang didapat, tapi kepercayaan diri timnya yang mulai bangkit dan mengembalikan jati diri PSMS sebenarnya. Dikatakannya, pertandingan melawan pasukan Elang Biru, julukan PSBL, tersebut, anak asuhnya mampu membuat permainan yang diterapkan PSBL tidak berkembang. Tekanan-tekanan yang diberikan membuat PSBL kesulitan meladeni timnya. Hasil evaluasi putaran pertama pun, dikatakan Kustiono sudah diterapkan anak asuhnya.
''Pemain sudah percaya diri dalam pertandingan. Meski bertanding dikandang lawan, pemain mampu keluar dari tekanan dan membuat tim lawan tidak berkembang. Pemain terus memberikan tekanan-tekanan, sehingga tim lawan tidak berkuti,''ungkap Kustiono.
Hasil itu pula yang membuat tim berjuluk Ayam Kinantan itu masih berkutat di dasar klasemen Grup I dengan 7 poin dari 8 pertandingan. Selisih dari PSBL yang unggul dengan 6 gol, hasil 9 pertandingan. Namun, PSMS masih memiliki satu tabungan pertandingan, tentu berpeluang melewati PSBL. Diakui pria yang akrab disapa Kus, tak banyak melakukan evaluasi. Dirinya yakin, Enjang Rohiman dkk hanya membutuhkan koordinasi tim dan motivasi diri.
''Paling yang saya tekankan untuk tingkatkan lagi koordinasi tim di lapangan. Tapi untuk motivasi pemain, harus pemain sendiri yang melakukannya. Karena saya hanya memotivasi sebagai pelatih, sedangkan untuk bangkitkan motivasi itu, tentu diri sendiri,''ujarnya.
Lalu bagaimana dengan lima pemain anyar PSMS? Jaya Hartono, Fajar Fitri Adinata, Ricardo Valentino Iba, Ruud Gulit Yunus, dan dan Revaldi Andiaz turut dibawa melakoni laga perdana putaran kedua kemarin. Kus menurunkan tiga diantaranya, yakni, Ricardo, Jaya dan Fajar.
Secara umum, Kus memuji penampilan mereka yang mampu menjalankan tugas sesuai dengan posisi masing-masing.''Mereka adalah jawaban atas kebutuhan tim. Ricardo sepertinya akan menjadi ikon baru PSMS dengan kerjanya yang bagus. Jaya saya lihat mampu mengkoordinasi barisan tengah,''ujarnya.
Namun secara khusus, mantan pelatih PSSA Asahan itu tak sungkan memberikan apresiasi kepada Fajar Fitri Adinata. Berposisi sebagai striker, Fajar mampu memberikan penetrasi kepada lawan. Insting mencari posisi yang tepat dan kecepatan yang dimiliki, cukup merepotkan barisan pertahanan lawan. Apalagi Fajar mampu mencetak dua gol, meski dianulir wasit. Terlepas dari itu, Kus yakin dengan amunisi barunya ini mampu mendongkrak posisi tim di putaran kedua.
''Keberadaan Fajar, saya yakin akan membantu Sutrisno dan Ronald untuk mencetak gol. Penguasaan bolanya bagus dan dia bisa mengecoh dua sampai tiga pemain lawan di kotak penalti. Fisiknya juga menunjang,''pujinya.
(aww)