Hantu Degradasi Membayangi Joko Samudro
A
A
A
GRESIK - Bermain di rumah sendiri bukan berarti Persegres Gresik United lepas dari bayang-bayang penderitaan. Setelah dihantam kekalahan berat dengan skor identik 4-1 kala bertemu Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya (PBR), kini seteru yang dihadapi justru lebih berat.
Persegres bakal bersua Arema Cronus di lanjutan Indonesia Super League (ISL), Kamis (5/6) di Stadion Petrokimia, Gresik. Status sebagai pemilik kandang tidak akan berarti jika performa Laskar Joko Samudro seburuk kala menghadapi Persib dan PBR. Apalagi posisi mereka tengah rawan.
Walau sangat sulit, Persegres harus menang sebagai langkah mengamankan posisi di luar zona degradasi. Paling tidak berjaga-jaga agar pesaing terdekat, yakni Persik Kediri, tidak sampai menyalip mereka. Pelatih Persegres Alfredo Vera tak henti mengingatkan posisi rawan yang dihadapi timnya.
Rupanya dia ingin menyuntikkan motivasi berlebih agar timnya bisa menanjak secara drastis dan mengejutkan Arema Cronus. Toh, rekor Persegres tidak terlalu buruk menghadapi tim di empat besar klasemen wilayah barat. Semen Padang pernah dijungkalkan di awal putaran pertama silam.
''Persegres harus percaya dengan kemampuan sendiri dan tidak merasa grogi setelah kalah di Bandung. Secara perlahan saya memperbaiki kelemahan di tim dan semoga ada peningkatan bagus ketika menghadapi Arema. Tim yang akan kami hadapi bukan kekuatan biasa,''sebut Alfredo Vera, peramu taktik asal Argentina.
Persoalan yang dihadapi Alfredo adalah terus menurunnya grafik timnya dalam empat laga terakhir. Sempat melambungkan harapan suporter Ultrasmania dengan mengalahkan Semen Padang di awal putaran pertama, kemudian tim kuning menurun dan ditahan Persija Jakarta 1-1.
Situasi menjadi lebih buruk karena dia dua pertandingan lawan Persib dan PBR kalah dengan skor besar. Mengevaluasi dua laga terakhir yang menelan delapan gol, pertahanan menjadi penekanan sang pelatih untuk membendung keberingasan striker-striker Arema Cronus.
''Kami terlihat tidak begitu solid dalam dua pertandingan di Bandung. Ada momen ketika pemain mudah lepas konsentrasi dan tidak memahami satu sama lainnya. Ini yang terus kami upayakan bisa membaik,''ungkap Alfredo Vera. Persegres sendiri masih terus menjalankan seleksi pemain dengan kandidat terbaru bek Aang Suparman dan Herman Romansyah.
Kondisi yang dihadapi Persegres berbanding terbalik dengan sang tamu, Arema Cronus. Setelah kehilangan lima poin di laga kandang, Arema membalikkan keadaan dengan memenangi duel kontra Pelita Bandung Raya. Menanjaknya kualitas permainan Singo Edan menjadi peringatan bagi tuan rumah.
Tanpa melihat posisi di papan klasemen pun, kekuatan Singo Edan sudah pasti lebih mentereng dan konfiden dibanding Persegres. Ditambah catatan rekor bahwa Persegres belum pernah bisa mengalahkan Arema selama keikutsertaan dim kebanggaan Kota Pudak di ISL.
Persegres bakal bersua Arema Cronus di lanjutan Indonesia Super League (ISL), Kamis (5/6) di Stadion Petrokimia, Gresik. Status sebagai pemilik kandang tidak akan berarti jika performa Laskar Joko Samudro seburuk kala menghadapi Persib dan PBR. Apalagi posisi mereka tengah rawan.
Walau sangat sulit, Persegres harus menang sebagai langkah mengamankan posisi di luar zona degradasi. Paling tidak berjaga-jaga agar pesaing terdekat, yakni Persik Kediri, tidak sampai menyalip mereka. Pelatih Persegres Alfredo Vera tak henti mengingatkan posisi rawan yang dihadapi timnya.
Rupanya dia ingin menyuntikkan motivasi berlebih agar timnya bisa menanjak secara drastis dan mengejutkan Arema Cronus. Toh, rekor Persegres tidak terlalu buruk menghadapi tim di empat besar klasemen wilayah barat. Semen Padang pernah dijungkalkan di awal putaran pertama silam.
''Persegres harus percaya dengan kemampuan sendiri dan tidak merasa grogi setelah kalah di Bandung. Secara perlahan saya memperbaiki kelemahan di tim dan semoga ada peningkatan bagus ketika menghadapi Arema. Tim yang akan kami hadapi bukan kekuatan biasa,''sebut Alfredo Vera, peramu taktik asal Argentina.
Persoalan yang dihadapi Alfredo adalah terus menurunnya grafik timnya dalam empat laga terakhir. Sempat melambungkan harapan suporter Ultrasmania dengan mengalahkan Semen Padang di awal putaran pertama, kemudian tim kuning menurun dan ditahan Persija Jakarta 1-1.
Situasi menjadi lebih buruk karena dia dua pertandingan lawan Persib dan PBR kalah dengan skor besar. Mengevaluasi dua laga terakhir yang menelan delapan gol, pertahanan menjadi penekanan sang pelatih untuk membendung keberingasan striker-striker Arema Cronus.
''Kami terlihat tidak begitu solid dalam dua pertandingan di Bandung. Ada momen ketika pemain mudah lepas konsentrasi dan tidak memahami satu sama lainnya. Ini yang terus kami upayakan bisa membaik,''ungkap Alfredo Vera. Persegres sendiri masih terus menjalankan seleksi pemain dengan kandidat terbaru bek Aang Suparman dan Herman Romansyah.
Kondisi yang dihadapi Persegres berbanding terbalik dengan sang tamu, Arema Cronus. Setelah kehilangan lima poin di laga kandang, Arema membalikkan keadaan dengan memenangi duel kontra Pelita Bandung Raya. Menanjaknya kualitas permainan Singo Edan menjadi peringatan bagi tuan rumah.
Tanpa melihat posisi di papan klasemen pun, kekuatan Singo Edan sudah pasti lebih mentereng dan konfiden dibanding Persegres. Ditambah catatan rekor bahwa Persegres belum pernah bisa mengalahkan Arema selama keikutsertaan dim kebanggaan Kota Pudak di ISL.
(aww)