Bonek Tegaskan Mustahil Berdamai dengan Aremania
A
A
A
SURABAYA - Perseteruan antara Bonek Mania dan Aremania seperti permusuhan abadi. Dua pendukung fanatik Persebaya Surabaya dan Arema Malang ini seperti tidak bisa berdamai. Sudah tak terhitung berapa jumlah korban akibat perseteruan abadi itu.
Dedengkot Bonek, Siti Nasyi'ah mengaku tak terhitung berapa kali dilakukan perdamaian antara Bonek dan Aremania. Menurut perempuan yang akrab disapa Ita ini, pihak Aremania yang selalu mengingkari kesepakatan damai hingga perseteruan itu terus berlanjut.
"Mereka (Aremania) yang selalu mengingkari perdamaian. Kita tidak kurang-kurang menjadi pelopor perdamaian tapi percuma selalu diingkari,"kata Ita dari eleman BonekQ kepada Sindonews, Jumat (6/6).
Ia menjelaskan, Bonek sebelumnya juga berseteru dengan Viking, suporter Persib. Bahkan boleh dibilang dengan Viking, Bonek adalah musuh bebuyutan. Namun, perdamaian itu bisa dibangun karena saling mentaati perjanjian. Bahkan ada istilah Viking dan Bonek bersaudara. Pun demikian, dengan suporter Persis Solo, Pasoepati.
"Dengan Viking dan Pasoepati kita bisa berdamai karena memang bisa diajak berdamai," ujar pengurus ormas Perindo ini. Ia mencontohkan, Aremania tidak pernah mentaati imbauan dari pihak kepolisian, seperti tidak boleh menggunakan atribut Aremania saat masuk Surabaya karena bisa memicu pertengkaran. Pun demikian dengan Bonek ketika di Malang. "Imbauan itu tidak digubris. Jangan salahkan kami jika terjadi seperti ini,"pungkasnya.
Dedengkot Bonek, Siti Nasyi'ah mengaku tak terhitung berapa kali dilakukan perdamaian antara Bonek dan Aremania. Menurut perempuan yang akrab disapa Ita ini, pihak Aremania yang selalu mengingkari kesepakatan damai hingga perseteruan itu terus berlanjut.
"Mereka (Aremania) yang selalu mengingkari perdamaian. Kita tidak kurang-kurang menjadi pelopor perdamaian tapi percuma selalu diingkari,"kata Ita dari eleman BonekQ kepada Sindonews, Jumat (6/6).
Ia menjelaskan, Bonek sebelumnya juga berseteru dengan Viking, suporter Persib. Bahkan boleh dibilang dengan Viking, Bonek adalah musuh bebuyutan. Namun, perdamaian itu bisa dibangun karena saling mentaati perjanjian. Bahkan ada istilah Viking dan Bonek bersaudara. Pun demikian, dengan suporter Persis Solo, Pasoepati.
"Dengan Viking dan Pasoepati kita bisa berdamai karena memang bisa diajak berdamai," ujar pengurus ormas Perindo ini. Ia mencontohkan, Aremania tidak pernah mentaati imbauan dari pihak kepolisian, seperti tidak boleh menggunakan atribut Aremania saat masuk Surabaya karena bisa memicu pertengkaran. Pun demikian dengan Bonek ketika di Malang. "Imbauan itu tidak digubris. Jangan salahkan kami jika terjadi seperti ini,"pungkasnya.
(wbs)