Sponsor Desak FIFA Usut Dugaan Suap PD 2022
A
A
A
LONDON - Tiga sponsor utama yakni Adidas, Sony dan Visa turut mendesak Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk mengusut dugaan suap pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Demikian menurut laporan Channel News Asia
Pernyataan ini merupakan tanda dari meningkatnya kekhawatiran atas tuduhan bahwa mantan bos sepak bola Qatar Mohamed bin Hammam menyuap jutaan dollar untuk mengamankan dukungan agar Qatar menang dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.
Adidas menilai kasus ini bisa memberikan dampak atas citra sepak bola, sedangkan Sony mengatakan tuduhan suap harus diselidiki dengan tepat. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Visa.
Namun, direktur pemasaran FIFA Thierry Weil membantah pernyataan mereka. "Kami berada dalam kontak konstan dengan afiliasi komersial kami, termasuk Adidas, Sony dan Visa, dan mereka memiliki keyakinan 100 persen dalam penyelidikan yang kini sedang dilakukan oleh independen Komite Etika FIFA," ujarnya.
"Sponsor kami belum meminta sesuatu hal yang tidak tercakup oleh enyelidikan yang sedang berlangsung oleh Komite Etik," tambahnya.
Penyidik FIFA Michael Garcia diminta untuk menyelesaikan penyelidikannya terkait dugaan suap Piala Dunia 2018 (Rusia) dan Piala Dunia 2022 (Qatar) pada Selasa (10/6). Namun, laporan itu tidak akan diumumkan dalam waktu dekat melainkan usai Piala Dunia 2014.
Kasus ini mencuat setelah The Sunday Times memberitakan bahwa bin Hammam sudah memberikan uang kepada para pejabat terkait senilai 5 juta dollar AS sebagai uang suap untuk memenangkan Qatar dalam proses bidding di Zurich, Swiss pada 2010 lalu.
Pernyataan ini merupakan tanda dari meningkatnya kekhawatiran atas tuduhan bahwa mantan bos sepak bola Qatar Mohamed bin Hammam menyuap jutaan dollar untuk mengamankan dukungan agar Qatar menang dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.
Adidas menilai kasus ini bisa memberikan dampak atas citra sepak bola, sedangkan Sony mengatakan tuduhan suap harus diselidiki dengan tepat. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Visa.
Namun, direktur pemasaran FIFA Thierry Weil membantah pernyataan mereka. "Kami berada dalam kontak konstan dengan afiliasi komersial kami, termasuk Adidas, Sony dan Visa, dan mereka memiliki keyakinan 100 persen dalam penyelidikan yang kini sedang dilakukan oleh independen Komite Etika FIFA," ujarnya.
"Sponsor kami belum meminta sesuatu hal yang tidak tercakup oleh enyelidikan yang sedang berlangsung oleh Komite Etik," tambahnya.
Penyidik FIFA Michael Garcia diminta untuk menyelesaikan penyelidikannya terkait dugaan suap Piala Dunia 2018 (Rusia) dan Piala Dunia 2022 (Qatar) pada Selasa (10/6). Namun, laporan itu tidak akan diumumkan dalam waktu dekat melainkan usai Piala Dunia 2014.
Kasus ini mencuat setelah The Sunday Times memberitakan bahwa bin Hammam sudah memberikan uang kepada para pejabat terkait senilai 5 juta dollar AS sebagai uang suap untuk memenangkan Qatar dalam proses bidding di Zurich, Swiss pada 2010 lalu.
(dka)