Tiga Angka jadi Harga Mati
A
A
A
JAKARTA - Asisten Pelatih Persija Jakarta, Henri Susilo menegaskan timnya mematok angka penuh saat bertandang ke Bantul, Kamis (12/6) untuk berhadapan dengan Persita Tangerang. Bantul dipilih sebagai kandang Persita setelah Stadion Singaperbangsa tidak bisa dipakai setelah tidak mendapat izin dari aparat keamanan.
Tiga poin memang menjadi harga mati bagi Persija. Maklum, kekalahan 1-3 atas Sriwijaya FC (8/6) akhir pekan lalu membuat posisi Ramdani Lestaluhu dkk. tertahan di posisi empat dengan poin 25 dari 15 pertandingan.
Situasi ini membuat Persija berada dalam kesulitan. Pasalnya, mereka kini tertinggal 10 poin dari Arema Indonesia di posisi puncak dengan jumlah pertandingan yang sama. Di sisi lain, mereka harus menghindari kejaran Pelita Bandung Raya di posisi lima dengan 22 poin dari 14 pertandingan.
"Yang pasti kita sudah pelajari kekalahan dari Sriwijaya kemarin dan tiga poin wajib kami raih," ungkap Henri saat dihubungi, Rabu (11/6).
Kendati demikian, Henri menyadari, tiga poin bukanlah hal yang mudah untuk diraih. Pasalnya, Persita dinilai Henri akan bermain maksimal demi menjauh dari zona degradasi.
"Persaingan di papan bawah maupun di atas sengit jadi kita tidak boleh anggap remeh," tutup Henri.
Tiga poin memang menjadi harga mati bagi Persija. Maklum, kekalahan 1-3 atas Sriwijaya FC (8/6) akhir pekan lalu membuat posisi Ramdani Lestaluhu dkk. tertahan di posisi empat dengan poin 25 dari 15 pertandingan.
Situasi ini membuat Persija berada dalam kesulitan. Pasalnya, mereka kini tertinggal 10 poin dari Arema Indonesia di posisi puncak dengan jumlah pertandingan yang sama. Di sisi lain, mereka harus menghindari kejaran Pelita Bandung Raya di posisi lima dengan 22 poin dari 14 pertandingan.
"Yang pasti kita sudah pelajari kekalahan dari Sriwijaya kemarin dan tiga poin wajib kami raih," ungkap Henri saat dihubungi, Rabu (11/6).
Kendati demikian, Henri menyadari, tiga poin bukanlah hal yang mudah untuk diraih. Pasalnya, Persita dinilai Henri akan bermain maksimal demi menjauh dari zona degradasi.
"Persaingan di papan bawah maupun di atas sengit jadi kita tidak boleh anggap remeh," tutup Henri.
(bbk)