Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme dalam Sepak Bola (2-Habis)

Rabu, 18 Juni 2014 - 07:33 WIB
Lagu Kebangsaan dan...
Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme dalam Sepak Bola (2-Habis)
A A A

Oleh: R.N. Bayu Aji

Begitupun kekecewaan terlihat dari pihak Honduras yang disampaikan oleh gelandang Roger Espinoza. Secara psikologis, lagu kebangsaan adalah tambahan motivasi bagi tim yang akan bertanding.

Terlebih lagi banyak pemain Honduras yang pada Piala Dunia ini baru pertama kali ikut berkompetisi. Honduras merasa kurang dihargai dalam keikutsertannya dan akhirnya mengalami kekalahan tiga gol tanpa balas dari Prancis.

Puluhan ribu suporter kedua kesebelasan yang memadati Estadio Beira-Rio, Porto Alegre maupun yang berada di depan layar kaca juga merasakan kekecewaan. Kejuaraan olahraga merupakan sarana kuat untuk mengembalikan relasi antara masyarakat dengan bangsa dan negaranya yang mungkin saja semakin tereduksi akibat kemoderenan sebuah negara-bangsa.

Negara modern seperti yang dikatakan oleh Ben Anderson dalam “Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism” menunjukkan bahwa dalam persatuan sebuah ''komunitas yang dibayangkan” diperlukan perekat hubungan antar masyarakat dalam satu ikatan kultural dan juga politis.

Sejalan dengan dibutuhkannya ikatan kultural dan politis itu, determinasi bahasa merupakan jalan pemersatu dan penyama sebuah ide, sistem pendidikan dan peranan media massa sebagai sumber informasi menjadi alat budaya penting untuk menyebarkan rasa nasionalisme modern sebuah “komunitas yang dibayangkan” tersebut.

Setiap negara memproduksi sejarah resmi, merayakan tokoh pahlawan yang ditujukan untuk menguatkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan sebuah negara. Komponen ideologis dan estetika tersebut dapat tersedia dengan berkembangnya budaya popular, meskipun tidak bersifat mutlak dan bukan satu-satunya jalan. Peristiwa olahraga dan lebih khusus lagi adalah pertandingan sepak bola telah menjadi penyumbang terpenting dalam proses pembentukannya.

Selain itu, sekali lagi mari kita lihat pula beberapa ungkapan-ungkapan kesebelasan peserta Piala Dunia Brasil yang menjadi slogan resminya. Argentina memakai slogan ''tidak hanya tim, kita adalah negara” dan para pemain membentangkan spanduk bertulisan ''Kepulauan Malvinas milik Argentina” saat pertandingan persahabatan melawan Slovenia di stadion Ciudad de La Plata, Buenos Aires.

Kolombia memilih slogan ''di sini perjalanan bangsa, bukan sekadar tim”, Jerman “satu bangsa, satu tim, satu mimpi”, Yunani ''Pahlawan bermain seperti Yunani”, Iran “Kejayaan Persia”, Honduras “kita adalah negara, satu bangsa, lima bintang di hati”, Prancis “impossible bukan kata (dalam bahasa)
Prancis”.

Ikatan kultural dan politis masyarakat terhadap bangsa dan negara pada akhirnya bisa dirajut kembali melalui pertandingan dan kejuaraan sepak bola antar negara. Para pemain sepak bola, suporter dan segenap anggota bangsa yang merupakan ''komunitas yang dibayangkan” secara kuat dalam pikiran seperti kata Ben Anderson, serasa menemukan kembali negara-bangsanya melalui wujud dukungan terhadap tim nasional sepak bola.

(*) Dosen Luar Biasa PPKn Unair dan Universitas Ciputra Surabaya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)