Kepercayaan Diri Murray Rontok
A
A
A
LONDON - Ajang turnamen tenis bergengsi, Wimbledon akan segera dimulai. Sayangnya kepercayaan diri Andy Murray sebagai juara bertahan mulai rontok mengingat prestasinya sebelum turnamen ini digelar tidak begitu bagus.
Murray yang akan menempati unggulan ketiga sampai mengaku tidak tahu bagaimana harus mengatasi tekanan. Maklum, di turnamen pemanasan di London pekan lalu Murray gagal mempertahankan gelarnya dengan pelatih anyarnya, Amelie Mauresmo.
Tekanan Murray bertambah menyusul ia adalah juara bertahan. Murray akan menjadi petenis Inggris Raya pertama yang akan mempertahankan gelar setelah 77 tahun. Terakhir kali petenis Inggris yang menjadi juara Wimbledon adalah Fred Perry pada 1936. "Menghadapi pertandingan babak pertama jelas bangga tapi juga sedikit gugup," ucapnya di BBC, Jumat (20/6).
Murray mengakui belum baiknya penampilan tak lepas dari cedera yang dialaminya sejak September tahun lalu. Hal itulah yang kerap tidak bisa bermain lepas. Bayang-bayang cedera terus menimpanya dan ditambah lagi sejak Maret lalu harus berpisah dengan Ivan Lendl, pelatihnya.
Meski begitu, petenis yang saat ini berada di peringkat lima dunia itu masih menyimpan rasa optimis jika ia bisa mempertahankan gelarnya. "Jika kita pernah merasakannya sekali, tidak ada alasan mengapa tidak bisa melakukannya lagi. Jika saya bisa bermain seperti tahun lalu, kesempatan itu akan datang kembali."
Usai menjuarai Wimbledon, Murray mengaku tidak bisa memotivasi diri. Ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Bersama Mauresmo, Murray mencoba mengembalikan rasa percaya diri yang mulai rontok. Ia sudah mulai merasakan sentuhan Mauresmo. "Ini awal yang bagus. Saya nyaman berada bersamanya di lapangan. Semua sesi latihan keras saya lalui dengan senang."
Murray yang akan menempati unggulan ketiga sampai mengaku tidak tahu bagaimana harus mengatasi tekanan. Maklum, di turnamen pemanasan di London pekan lalu Murray gagal mempertahankan gelarnya dengan pelatih anyarnya, Amelie Mauresmo.
Tekanan Murray bertambah menyusul ia adalah juara bertahan. Murray akan menjadi petenis Inggris Raya pertama yang akan mempertahankan gelar setelah 77 tahun. Terakhir kali petenis Inggris yang menjadi juara Wimbledon adalah Fred Perry pada 1936. "Menghadapi pertandingan babak pertama jelas bangga tapi juga sedikit gugup," ucapnya di BBC, Jumat (20/6).
Murray mengakui belum baiknya penampilan tak lepas dari cedera yang dialaminya sejak September tahun lalu. Hal itulah yang kerap tidak bisa bermain lepas. Bayang-bayang cedera terus menimpanya dan ditambah lagi sejak Maret lalu harus berpisah dengan Ivan Lendl, pelatihnya.
Meski begitu, petenis yang saat ini berada di peringkat lima dunia itu masih menyimpan rasa optimis jika ia bisa mempertahankan gelarnya. "Jika kita pernah merasakannya sekali, tidak ada alasan mengapa tidak bisa melakukannya lagi. Jika saya bisa bermain seperti tahun lalu, kesempatan itu akan datang kembali."
Usai menjuarai Wimbledon, Murray mengaku tidak bisa memotivasi diri. Ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Bersama Mauresmo, Murray mencoba mengembalikan rasa percaya diri yang mulai rontok. Ia sudah mulai merasakan sentuhan Mauresmo. "Ini awal yang bagus. Saya nyaman berada bersamanya di lapangan. Semua sesi latihan keras saya lalui dengan senang."
(bbk)