Queiroz Sebut Wasit Jadi Pembeda
A
A
A
BELO HORIZONTE - Pelatih Iran Carlos Queiroz tidak bisa menerima kekalahan timnya atas Argentina. Queiroz menuding wasit telah menjadi pembeda pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Argentina.
Dalam 90 menit waktu normal, di luar dugaan Iran mampu menahan serangan Argentina. Nama besar yang ada di Tim Tango bisa diredam oleh aksi penuh semangat tim berjuluk Mehdi itu. Sayangnya malapetaka itu datang di penghujung pertandingan, Lionel Messi dengan segala kemampuannya memperdaya pemain belakang Iran dan membuat papan skor berubah menjadi 1-0.
"Saya sangat senang dengan penampilan pemain saya. Saya tidak kecewa. Kami memberikan pelajaran dalam kerendahan hati," tukasnya seperti dilansir soccerway, Minggu (22/6).
Sayangnya, pertandingan agak tercoreng dengan adanya kepribadian yang membuat perbedaan di lapangan. "Yang pertama adalah wasit dan yang kedua adalah Messi," tegas bekas asisten Alex Fergusson di Manchester United itu.
Wasit dituding melakukan kesalahan fatal setelah tidak memberikan tendangan penalti pada Iran. Dalam sebuah kesempatan, pemain Argentina Pablo Zabaleta melakukan pelanggaran terhadap Ashkan Dejagah sembilan menit memasuki babak kedua. Di tayang ulang memperlihatkan Zabaleta tidak memenangkan bola dan jelas melanggar Dejagah. Ironisnya wasit asal Serbia, Milorad Mazic tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
"Ketika Anda bermain melawan Messi, Anda tahu Messi bisa membuat perbedaan setiap saat. Itu adalah gol brilian. Tapi, wasit ? Harusnya kami mendapatkan tendangan penalti."
Dalam 90 menit waktu normal, di luar dugaan Iran mampu menahan serangan Argentina. Nama besar yang ada di Tim Tango bisa diredam oleh aksi penuh semangat tim berjuluk Mehdi itu. Sayangnya malapetaka itu datang di penghujung pertandingan, Lionel Messi dengan segala kemampuannya memperdaya pemain belakang Iran dan membuat papan skor berubah menjadi 1-0.
"Saya sangat senang dengan penampilan pemain saya. Saya tidak kecewa. Kami memberikan pelajaran dalam kerendahan hati," tukasnya seperti dilansir soccerway, Minggu (22/6).
Sayangnya, pertandingan agak tercoreng dengan adanya kepribadian yang membuat perbedaan di lapangan. "Yang pertama adalah wasit dan yang kedua adalah Messi," tegas bekas asisten Alex Fergusson di Manchester United itu.
Wasit dituding melakukan kesalahan fatal setelah tidak memberikan tendangan penalti pada Iran. Dalam sebuah kesempatan, pemain Argentina Pablo Zabaleta melakukan pelanggaran terhadap Ashkan Dejagah sembilan menit memasuki babak kedua. Di tayang ulang memperlihatkan Zabaleta tidak memenangkan bola dan jelas melanggar Dejagah. Ironisnya wasit asal Serbia, Milorad Mazic tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
"Ketika Anda bermain melawan Messi, Anda tahu Messi bisa membuat perbedaan setiap saat. Itu adalah gol brilian. Tapi, wasit ? Harusnya kami mendapatkan tendangan penalti."
(bbk)