Kunci Sukses UNJ Kampiun LIMA Futsal 2014
A
A
A
JAKARTA - Sukses tim putra Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjuarai Liga Mahasiswa (LIMA) Futsal National Champions 2014 sangat membanggakan. Kemenangan atas Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta dengan skor 6-3 di final, Sabtu (21/6), menjadi peneguhan atas domonasi kampus yang mencetak calon guru ini atas UBL.
Duel di laga pemungkas ini sendiri berlangsung ketat dan panas. Kedua tim yang sama-sama didukung suporter fanatik langsung tampil agresif. Namun, UNJ yang bermain taktis dan sabar, lebih dahulu sukses menjebol gawang UBL lewat kaki Indra Rukmana pada menit ke-4.
Pemain yang sama menjadi aktor penting kemenangan UNJ karena lewat kakinya, juga lahir tiga gol lain yang tercipta masing-masing pada menit 6,19', dan 34'. Sedangkan dua gol lain disumbang oleh Aditya pada menit ke-5 dan 11'.
UBL sendiri tampil tidak terlalu jelek, kendati agak grogi dan demam panggung pada menit-menit pertama. Namun itu tak belangsung lama. Saat gawang mereka kebobolan, Rudi Hernowo dan kawan-kawan seperti tersentak dan bangkit untuk mengimbangi permainan UNJ yang dipimpin oleh Irvan Setiawan.
Namun ketatnya pertahanan UNJ membuat mereka hanya mampu mencetak tiga gol lewat Verdiyansyah pada menit-13 Agung Pamuji menit ke-19, dan Karami Balkas menit ke-36.
Pertarungan ketat ini juga memaksa wasit Junaedi harus bekerja keras untuk mengamankan pertandingan tetap berlangsung fair. Hasilnya, sang pengadil harus merogoh empat kartu kuning dan satu kartu merah untuk tim UBL atas nama Agung Pamuji.
Sedangkan untuk UNJ, sang pengadil juga harus mengeluarkan satu kartu merah atas nama Aditya karena akumulasi dua kartu kuning akibat pelanggaran yang dilakukan.
Pelatih UNJ Aryono Fajar mengatakan kunci keberhasilan mereka mereka memenangkan laga ini karena menerapkan strategi fokus atasi serangan balik. "Pada laga terdahulu kami kalah karena mereka sukses mencetak gol lewat serangan balik. Namun kali ini hal itu berhasil kami hadang karena menerapkan permainan bertahan dan lebih hati-hati dengan serangan balik mereka,"ujar Aryono.
Bukan hanya berhasil mengantisipasi serangan balik, strategi mengatur irama permainan dan tidak terbawa tempo permainan lawan juga menjadi salah satu kunci sukses tim. "Apalagi mereka harus kehilangan satu pemain, itu cukup membantu kami,''katanya.
Duel di laga pemungkas ini sendiri berlangsung ketat dan panas. Kedua tim yang sama-sama didukung suporter fanatik langsung tampil agresif. Namun, UNJ yang bermain taktis dan sabar, lebih dahulu sukses menjebol gawang UBL lewat kaki Indra Rukmana pada menit ke-4.
Pemain yang sama menjadi aktor penting kemenangan UNJ karena lewat kakinya, juga lahir tiga gol lain yang tercipta masing-masing pada menit 6,19', dan 34'. Sedangkan dua gol lain disumbang oleh Aditya pada menit ke-5 dan 11'.
UBL sendiri tampil tidak terlalu jelek, kendati agak grogi dan demam panggung pada menit-menit pertama. Namun itu tak belangsung lama. Saat gawang mereka kebobolan, Rudi Hernowo dan kawan-kawan seperti tersentak dan bangkit untuk mengimbangi permainan UNJ yang dipimpin oleh Irvan Setiawan.
Namun ketatnya pertahanan UNJ membuat mereka hanya mampu mencetak tiga gol lewat Verdiyansyah pada menit-13 Agung Pamuji menit ke-19, dan Karami Balkas menit ke-36.
Pertarungan ketat ini juga memaksa wasit Junaedi harus bekerja keras untuk mengamankan pertandingan tetap berlangsung fair. Hasilnya, sang pengadil harus merogoh empat kartu kuning dan satu kartu merah untuk tim UBL atas nama Agung Pamuji.
Sedangkan untuk UNJ, sang pengadil juga harus mengeluarkan satu kartu merah atas nama Aditya karena akumulasi dua kartu kuning akibat pelanggaran yang dilakukan.
Pelatih UNJ Aryono Fajar mengatakan kunci keberhasilan mereka mereka memenangkan laga ini karena menerapkan strategi fokus atasi serangan balik. "Pada laga terdahulu kami kalah karena mereka sukses mencetak gol lewat serangan balik. Namun kali ini hal itu berhasil kami hadang karena menerapkan permainan bertahan dan lebih hati-hati dengan serangan balik mereka,"ujar Aryono.
Bukan hanya berhasil mengantisipasi serangan balik, strategi mengatur irama permainan dan tidak terbawa tempo permainan lawan juga menjadi salah satu kunci sukses tim. "Apalagi mereka harus kehilangan satu pemain, itu cukup membantu kami,''katanya.
(aww)