Federer Kejar Angka Delapan
A
A
A
LONDON - Roger Federer akan mengejar angka delapan dalam partai final turnamen tenis Wimbledon saat bertemu dengan Novak Djokovic. Angka yang diburu ini adalah gelar Wimbledon untuk kali ke delapan sekaligus catatan rekor. Uniknya, perburuan ini bersamaan dengan usia Federer yang tidak lagi muda.
Petenis Swiss tersebut saat ini berusia 32 tahun. Jika ia berhasil memenangkan laga yang akan berlangsung Minggu (6/7) sore waktu lokal, Federer akan mencatatkan diri sebagai petenis tertua yang meraih gelar tersebut. Sebelumnya, rekor ini dipegang Arthur Ashe pada tahun 1975 yang menjadi juara pada usia 31 tahun.
Namun, Federer mengaku soal usia tidak bermasalah. "Soal usia itu tidak penting. Saya akan tahu apakah itu penting tapi rasanya tidak," ucap Federer dalam jumpa pers jelang pertandingan seperti dikutip reuters.
Federer menegaskan dirinya lebih mementingkan soal mental dan fokus pertandingan. "Saya sudah memainkan semua turnamen grand slam ditambah ini adalah penampilan ke 50. Untuk saya terpenting adalah pertama sehat fisik. Tapi soal mental juga harus jadi perhatian."
Petenis yang kali pertama meraih gelar di All England Club ini pada 2003 lalu itu, menambahkan, dirinya tidak mau terganggu fokusnya untuk mengejar rekor atau yang lainnya. "Anda harus mencintai permainan, karena jika Anda tidak menyukainya, maka itu hanya akan menjadi berat.'
Lalu bagaimana dengan peluangnya memenangkan duel ini ? Federer sekali lagi mengatakan jika dirinya hanya akan bermain dan bermain. Pasalnya jika melihat data pertemuan mereka selama ini hasilnya terbilang ketat. Dari 35 pertemuan yang sudah dilakoni, Federer baru unggul 18 pertandingan sedangkan Djokovic tercatat 16 kali mengalahkan Federer.
Sementara di Wimbledon, keduanya pernah bertemu pada semifinal 2012 lalu. Dalam pertandingan tersebut Federer menang dalam empat set.
Djokovic dipastikan akan mengerahkan semua kemampuannya untuk meraih gelar di Wimbledon ini. Ketakutan sol cedera bahu rasanya akan dihilangkan demi mengejar gelar grand slam. Maklum, musim ini petenis Serbia tersebut puasa gelar. "Kehilangan tiga dari empat final grand slam terakhir, sangat tidak memuaskan. Saya tidak ingin terdengar tidak menghargai partai final dengan mencatat kekalahan. Sekarang hal tersebut tidak bisa terjadi lagi,"ungkap Djokovic.
"Saya tahu bisa meraih gelar. Saya bisa memenangkan pertandingan dan kerap kalah di final grand slam dalam beberapa tahun ini. Tapi ini adalah sebuah pengalaman yang membuat saya untuk belajar," imbuh Djokovic.
Kedua petenis ini mempunyai modal untuk memenangi duel ini. Pasalnya, di belakang mereka berdiri pelatih yang pernah merajai Wimbledon. Jika Federer dilatih Stefan Edberg, juara 1988 dan 1990, sedangkan Djokovic ditangani Boris Becker, juara 1985, 1986 dan 1989.
Petenis Swiss tersebut saat ini berusia 32 tahun. Jika ia berhasil memenangkan laga yang akan berlangsung Minggu (6/7) sore waktu lokal, Federer akan mencatatkan diri sebagai petenis tertua yang meraih gelar tersebut. Sebelumnya, rekor ini dipegang Arthur Ashe pada tahun 1975 yang menjadi juara pada usia 31 tahun.
Namun, Federer mengaku soal usia tidak bermasalah. "Soal usia itu tidak penting. Saya akan tahu apakah itu penting tapi rasanya tidak," ucap Federer dalam jumpa pers jelang pertandingan seperti dikutip reuters.
Federer menegaskan dirinya lebih mementingkan soal mental dan fokus pertandingan. "Saya sudah memainkan semua turnamen grand slam ditambah ini adalah penampilan ke 50. Untuk saya terpenting adalah pertama sehat fisik. Tapi soal mental juga harus jadi perhatian."
Petenis yang kali pertama meraih gelar di All England Club ini pada 2003 lalu itu, menambahkan, dirinya tidak mau terganggu fokusnya untuk mengejar rekor atau yang lainnya. "Anda harus mencintai permainan, karena jika Anda tidak menyukainya, maka itu hanya akan menjadi berat.'
Lalu bagaimana dengan peluangnya memenangkan duel ini ? Federer sekali lagi mengatakan jika dirinya hanya akan bermain dan bermain. Pasalnya jika melihat data pertemuan mereka selama ini hasilnya terbilang ketat. Dari 35 pertemuan yang sudah dilakoni, Federer baru unggul 18 pertandingan sedangkan Djokovic tercatat 16 kali mengalahkan Federer.
Sementara di Wimbledon, keduanya pernah bertemu pada semifinal 2012 lalu. Dalam pertandingan tersebut Federer menang dalam empat set.
Djokovic dipastikan akan mengerahkan semua kemampuannya untuk meraih gelar di Wimbledon ini. Ketakutan sol cedera bahu rasanya akan dihilangkan demi mengejar gelar grand slam. Maklum, musim ini petenis Serbia tersebut puasa gelar. "Kehilangan tiga dari empat final grand slam terakhir, sangat tidak memuaskan. Saya tidak ingin terdengar tidak menghargai partai final dengan mencatat kekalahan. Sekarang hal tersebut tidak bisa terjadi lagi,"ungkap Djokovic.
"Saya tahu bisa meraih gelar. Saya bisa memenangkan pertandingan dan kerap kalah di final grand slam dalam beberapa tahun ini. Tapi ini adalah sebuah pengalaman yang membuat saya untuk belajar," imbuh Djokovic.
Kedua petenis ini mempunyai modal untuk memenangi duel ini. Pasalnya, di belakang mereka berdiri pelatih yang pernah merajai Wimbledon. Jika Federer dilatih Stefan Edberg, juara 1988 dan 1990, sedangkan Djokovic ditangani Boris Becker, juara 1985, 1986 dan 1989.
(bbk)